Ulas fitur keren di MAKA Cavalry, mana yang paling vampir baterai? AG-Alun
Ulas fitur keren di MAKA Cavalry, mana yang paling vampir baterai? AG-Alun

Setel Mode Hi-Torque dan Hi-Regen di Cavalry, Mana Lebih ‘Vampir’ Baterai?

Ahmad Garuda • 27 Februari 2025 18:03
Bogor – MAKA Cavalry memiliki mode berkendara Hi-Torque dan Hi-Regene, keduanya memiliki fungsi masing-masing. Timbul pertanyaan, antara Hi-Torque dan Hi-Regene, mana yang lebih banyak habiskan daya baterai? Sebelum lebih jauh, coba menyikapi anggapan orang selama ini. Banyak yang menganggap, kalau mengendarai motor listrik jalannya lambat, susah diajak ‘ngacir’ di jalan.
 
Beberapa konsumen pengguna ojek online (ojol) juga mengeluhkan hal yang sama. Ketika pesan ojol, kebetulan mendapat driver yang kendaraan operasionalnya motor listrik. Bisa jadi, lantaran spek dari motor itu sendiri yang memang kurang joss, atau si pengguna yang khawatir kalau dipakai kebut, bakal jadi ‘vampir’ baterai, alias penghisap banyak ‘darah’ atau daya baterai.
 
“Beberapa informasi yang saya dapat, sewaktu bekerja di salah satu provider ojek online di tanah air. Banyak pengguna motor listrik, terutama mitra driver yang enggan berkendara kencang, takut daya baterainya cepat habis,” kata Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) MAKA Motors, Radityo Wibowo yang akrab disapa Dito, saat obrolan santai dengan sejumlah jurnalis, di teras showroom mereka di Radio Dalam, Rabu (26/2/2025) petang.

Padahal diketahui, infrastruktur pengisian daya baterai di Indonesia, yang ibarat pepatah masih ‘Jauh Api dari Panggang’, alias masih belum memadai, bahkan di kota-kota besar. Lanjut Dito, ketika sejumlah mitra driver ojol, bahkan pemilik produk motor listrik kompetitor diajak melihat motor itu, mereka mengaku sangat tertarik. “Pemilik produk kompetitor ada yang mengaku ingin menjual motor listriknya, dan membeli motor ini,” kata lelaki ramah ini sambil tertawa ringan.
 
Baca Juga:
GAC Yakini Industri Otomotif Indonesia Bakal Terus Tumbuh

 
Kenapa pada tertarik dengan Cavalry? Karena motor seharga Rp35 jutaan ini diakui bisa diajak jalan cepat, tapi baterai tetap hemat. Hal tersebut lantaran skutik elektrik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) nya, yang diakui Dito cukup untuk bisa mendapat insentif pemerintah ini, memiliki mode kendara Hi-Torque dan Hi-Regene.
 
Yup, mode Hi-Torque nya membuat sejumlah orang sulit percaya, kalau motor listrik bisa sekencang ini. Melesat begitu cepat dengan akselerasi halus, tanpa suara. Hasil riset selama lebih kurang 3 tahun. “Kalau dibilang kami beda dengan motor listrik lain. Mungkin karena pada mode Hi-Torque, mekanisme bukaan torsinya berbarengan bukaan gass. Itu sebabnya Cavalry bisa segalak ini,” kata Co-Founder dan Chief Technic Officer (CTO) MAKA Motors, Arief Fadillah di Endensor, Sentul, Bogor, Rabu (26/2).
 
Sementara mode Hi-Regene punya ciri khas tersendiri, yakni seperti melakukan deselerasi atau gaya tahan pada motor, ketika sedang berkendara di jalan. Terutama ketika digunakan di jalan menurun. “Mekanisme sistem pengereman pada roda belakang membantu tercipta hal tersebut,” lanjut Arief. Menariknya, sesuai namanya Hi-Regene, mode ini dapat menambah daya baterai 1-2 persen ketika digunakan. Penjelasan sederhananya, dinamo pada motor ini yang membantu menambah daya baterai, ketika mode ini digunakan.
 
Memang, pada akhirnya mode Hi-Torque lebih banyak mengkonsumsi daya baterai dibandingkan Hi-Regene. Tetapi konsumsi daya baterai motor ini tidak sebanyak konsumsi daya baterai kompetitor. Bukan sekadar jual kecap, ketika dicoba touring rute dari Radio Dalam, Jakarta Selatan – Sentul PP, jarak sekitar 122 Km, konsumsi daya baterai 115 persen. Kalau dibagi, kurang lebih 1 persen daya baterai untuk jarak 1,06 Km. (Autogear.id / Alun Segoro)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan