Jakarta – Transisi industri otomotif global menuju era new energy, ditanggapi dengan beragam cara oleh brand otomotif dunia. Meski Tiongkok dengan segala kemajuan teknologinya jadi kiblat mobil listrik tercanggih, namun beberapa brand masih menerapkan beberapa cara seperti teknologi mesin hybrid untuk kendaraan. Salah satunya adalah Chery.
Brand ini resmi menetapkan target strategis untuk menjadi brand kendaraan hybrid nomor satu di dunia. Berbekal jaringan riset dan pengembangan (R&D) global yang terdiri dari delapan pusat R&D di Eropa, Asia, dan Amerika, lebih dari 300 laboratorium canggih, serta lebih dari 30.000 tenaga ahli R&D, merek ini optimis memimpin inovasi di sektor hybrid dengan strategi 'redundansi teknologi'.
Pendekatan ini tidak sekadar perluasan skala kuantitatif, melainkan juga sebagai tanda dimulainya sebuah transformasi kualitatif yang didorong oleh integrasi dan sinergi sumber daya teknologi global.
Chairman Chery Group, Yin Tongyue, dalam Chery Tech Day pada 2024 lalu menegaskan selama 28 tahun terakhir, mereka konsisten mengembangkan empat pilar inovasi, yakni inovasi teknologi fundamental, inovasi lintas batas yang mendobrak batasan konvensional, inovasi terintegrasi yang menyelaraskan seluruh aspek pengembangan, dan inovasi berkelanjutan yang memastikan evolusi merek tanpa henti.
"Kemajuan inovatif ini merentang di lima domain teknologi utama yang menjadi fokus Chery, yaitu arsitektur kendaraan yang revolusioner, powertrain berkinerja tinggi, kokpit cerdas yang imersif, sistem kemudi cerdas yang intuitif, dan integrasi ekosistem yang holistik," tutur Yin Tongyue.
Teknologi CSH Chery
Temuan ini telah mengajukan lebih dari 29.000 paten, termasuk lebih dari 2.000 paten teknologi mesin. Salah satu hasil utama dari upaya ini adalah teknologi Chery Super Hybrid (CSH), yang telah mendapatkan berbagai penghargaan industri seperti "China Heart" Top Ten Engines and Hybrid Systems. Setelah lebih dari dua dekade pengembangan, teknologi ini mendefinisikan ulang nilai hybrid dengan tiga komponen inti, yakni Mesin Hybrid Generasi Kelima, DHT Super Electric Hybrid, serta Baterai Berkinerja Tinggi.
Tak hanya efisiensi bahan bakar, mesin hybrid generasi kelima mereka menetapkan tolok ukur baru dengan efisiensi termal mencapai 44,5%, melampaui standar industri otomotif saat ini. Keunggulan tersebut dipadukan secara presisi dengan transmisi DHT Super Electric Hybrid Tanpa Stepless, mentransformasikan tenaga menjadi performa yang luar biasa dengan akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 4,26 detik.
Penyematan baterai berkinerja tinggi diklaim memiliki ketahanan yang sangat baik hingga mampu beroperasi optimal dalam rentang suhu ekstrem -35°C hingga 60°C. Belum lagi didukung oleh 9 mode kerja untuk fleksibilitas dan adaptabilitas maksimal.
Sebagai bukti ketangguhan teknologi hybrid mereka, model flagship Tiggo 9 PHEV dan Arrizo 8 PHEV telah menjalani uji coba panjang sejauh lebih dari 1.700 km melintasi China Utara dan Selatan pada Oktober 2025 lalu.
Pengujian ini mencakup berbagai kondisi ekstrem, mulai dari jalanan perkotaan yang panas dan lembap di Guangzhou, tanjakan curam 28° di Gunung Longhu, hingga kawasan ekologis Danau Poyang.
Jakarta – Transisi
industri otomotif global menuju era new energy, ditanggapi dengan beragam cara oleh brand
otomotif dunia. Meski Tiongkok dengan segala kemajuan teknologinya jadi kiblat
mobil listrik tercanggih, namun beberapa brand masih menerapkan beberapa cara seperti teknologi mesin hybrid untuk kendaraan. Salah satunya adalah
Chery.
Brand ini resmi menetapkan target strategis untuk menjadi brand kendaraan hybrid nomor satu di dunia. Berbekal jaringan riset dan pengembangan (R&D) global yang terdiri dari delapan pusat R&D di Eropa, Asia, dan Amerika, lebih dari 300 laboratorium canggih, serta lebih dari 30.000 tenaga ahli R&D, merek ini optimis memimpin inovasi di sektor hybrid dengan strategi 'redundansi teknologi'.
Pendekatan ini tidak sekadar perluasan skala kuantitatif, melainkan juga sebagai tanda dimulainya sebuah transformasi kualitatif yang didorong oleh integrasi dan sinergi sumber daya teknologi global.
Chairman Chery Group, Yin Tongyue, dalam Chery Tech Day pada 2024 lalu menegaskan selama 28 tahun terakhir, mereka konsisten mengembangkan empat pilar inovasi, yakni inovasi teknologi fundamental, inovasi lintas batas yang mendobrak batasan konvensional, inovasi terintegrasi yang menyelaraskan seluruh aspek pengembangan, dan inovasi berkelanjutan yang memastikan evolusi merek tanpa henti.
"Kemajuan inovatif ini merentang di lima domain teknologi utama yang menjadi fokus Chery, yaitu arsitektur kendaraan yang revolusioner, powertrain berkinerja tinggi, kokpit cerdas yang imersif, sistem kemudi cerdas yang intuitif, dan integrasi ekosistem yang holistik," tutur Yin Tongyue.
Teknologi CSH Chery
Temuan ini telah mengajukan lebih dari 29.000 paten, termasuk lebih dari 2.000 paten teknologi mesin. Salah satu hasil utama dari upaya ini adalah teknologi Chery Super Hybrid (CSH), yang telah mendapatkan berbagai penghargaan industri seperti "China Heart" Top Ten Engines and Hybrid Systems. Setelah lebih dari dua dekade pengembangan, teknologi ini mendefinisikan ulang nilai hybrid dengan tiga komponen inti, yakni Mesin Hybrid Generasi Kelima, DHT Super Electric Hybrid, serta Baterai Berkinerja Tinggi.
Tak hanya efisiensi bahan bakar, mesin hybrid generasi kelima mereka menetapkan tolok ukur baru dengan efisiensi termal mencapai 44,5%, melampaui standar industri otomotif saat ini. Keunggulan tersebut dipadukan secara presisi dengan transmisi DHT Super Electric Hybrid Tanpa Stepless, mentransformasikan tenaga menjadi performa yang luar biasa dengan akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 4,26 detik.
Penyematan baterai berkinerja tinggi diklaim memiliki ketahanan yang sangat baik hingga mampu beroperasi optimal dalam rentang suhu ekstrem -35°C hingga 60°C. Belum lagi didukung oleh 9 mode kerja untuk fleksibilitas dan adaptabilitas maksimal.
Sebagai bukti ketangguhan teknologi hybrid mereka, model flagship Tiggo 9 PHEV dan Arrizo 8 PHEV telah menjalani uji coba panjang sejauh lebih dari 1.700 km melintasi China Utara dan Selatan pada Oktober 2025 lalu.
Pengujian ini mencakup berbagai kondisi ekstrem, mulai dari jalanan perkotaan yang panas dan lembap di Guangzhou, tanjakan curam 28° di Gunung Longhu, hingga kawasan ekologis Danau Poyang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)