Jakarta: Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan perusahaan otomotif asal Vietnam, VinFast, siap menggelontorkan investasi besar di Indonesia. Disebutkan perusahaan berencana membangun secara bertahap 30.000—100.000 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di berbagai daerah, khususnya di Pulau Jawa.
Rosan menyebutkan nilai investasi untuk membangun 100.000 SPKLU itu kemungkinan mencapai kurang lebih USD1 miliar. "Nilai investasi charging station kalau enggak salah untuk 100.000 SPKLU itu sekitar USD1 miliar. Namun, saya cek lagi, agak lupa, karena bertahap dari 30.000 sampai 100.000," kata Rosan dikutip dari Antara.
Dalam pertemuan itu, VinFast menyampaikan beberapa rencana investasinya di Indonesia, di antaranya membangun pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat, kemudian membangun SPKLU, dan investasi untuk pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT).
"Intinya hari ini, fokus mengenai otomotif, untuk EV car (mobil listrik, red.). Itu pembicaraannya bersama Bapak Presiden dan kami," kata Rosan.
Rosan juga menyebut VinFast telah menentukan titik-titik yang akan dibangun SPKLU. Informasi mengenai itu nantinya bakal diserahkan kepada Kementerian Investasi.
"Buat kita, bagaimana infrastruktur mobil listrik ini ada. Jadi, kami terbuka, misalnya nanti kalau ada dari Eropa, Tesla, dan Tiongkok mau buka charging station independen, kami bisa terbuka. Harapannya, penggunaan mobil listrik meningkat," kata Rosan.
Rosan menegaskan, pada prinsipnya, Pemerintah terus mendorong masuknya investasi-investasi asing yang dapat membantu mempercepat program-program pembangunan.
"Kami mau mendorong, akselerasi, supaya pembangunan ini bisa berjalan lancar. Kalau ada hambatan, nanti kami selesaikan," kata Rosan.
Jakarta: Menteri Investasi dan Hilirisasi,
Rosan Perkasa Roeslani mengatakan perusahaan
otomotif asal Vietnam,
VinFast, siap menggelontorkan investasi besar di Indonesia. Disebutkan perusahaan berencana membangun secara bertahap 30.000—100.000 stasiun pengisian
kendaraan listrik umum (
SPKLU) di berbagai daerah, khususnya di Pulau Jawa.
Rosan menyebutkan nilai investasi untuk membangun 100.000 SPKLU itu kemungkinan mencapai kurang lebih USD1 miliar. "Nilai investasi charging station kalau enggak salah untuk 100.000 SPKLU itu sekitar USD1 miliar. Namun, saya cek lagi, agak lupa, karena bertahap dari 30.000 sampai 100.000," kata Rosan dikutip dari Antara.
Dalam pertemuan itu, VinFast menyampaikan beberapa rencana investasinya di Indonesia, di antaranya membangun pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat, kemudian membangun SPKLU, dan investasi untuk pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT).
"Intinya hari ini, fokus mengenai otomotif, untuk EV car (mobil listrik, red.). Itu pembicaraannya bersama Bapak Presiden dan kami," kata Rosan.
Rosan juga menyebut VinFast telah menentukan titik-titik yang akan dibangun SPKLU. Informasi mengenai itu nantinya bakal diserahkan kepada Kementerian Investasi.
"Buat kita, bagaimana infrastruktur mobil listrik ini ada. Jadi, kami terbuka, misalnya nanti kalau ada dari Eropa, Tesla, dan Tiongkok mau buka charging station independen, kami bisa terbuka. Harapannya, penggunaan mobil listrik meningkat," kata Rosan.
Rosan menegaskan, pada prinsipnya, Pemerintah terus mendorong masuknya investasi-investasi asing yang dapat membantu mempercepat program-program pembangunan.
"Kami mau mendorong, akselerasi, supaya pembangunan ini bisa berjalan lancar. Kalau ada hambatan, nanti kami selesaikan," kata Rosan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)