"Apa yang saya dapat hingga saat ini, suka duka, rejeki, istri, semua dari lingkungan basket. Saya pernah ditawari kerja di kantor dengan gaji besar, tapi enggak mau. Jadi, mungkin tuhan bisa memanggil saya dalam keadaan sedang berada di lapangan basket," kata Ali dalam program Metro Sport Podcast di Youtube Metrotvnews.
47 tahun dihabiskan Ali dalam kancah bola basket nasional, baik itu sebagai pemain maupun pelatih. Sejumlah prestasi pun pernah dia raih, termasuk mempersembahkan perak pertama untuk timnas bola basket Indonesia lewat ajang SEA Games Malaysia 2001 silam.
Namun, karier cemerlang itu tidak diraih begitu saja oleh Ali yang pertama kali gabung timnas saat berusia 17 tahun. Salah satunya, kata dia, berkat didikan keras pelatih Bambang Hermansyah yang tak lain kakak kandungnya sendiri.
"Itu, saksi-saksi yang tahu saya latihan sampai menangis oleh Bambang Hermansyah masih banyak dan masih hidup. Jadi, latihan bola basket yang fundamentalnya itu memang harus (keras) diulang-ulang. Kalau itu enggak dilakukan, kultur bola basket tidak akan menyatu dengan diri," ujar Ali kepada host Metro Sport Podcast, Boy Noya.
Setelah bergelimang prestasi sebagai pebasket nasional, Ali kini disibukkan dengan karier sebagai pelatih timnas bola basket 3x3 timnas Indonesia. Tugas itu pun mampu dia jalani dengan baik hingga anak-anak asuhnya sukses menyumbang perak di SEA Games 2019 Filipina.
Harapan lebih baik lantas diutarakan Ali terhadap timnas bola basket 3x3 di ajang SEA Games 2021 yang tengah berlangsung di Vietnam. Dia bahkan menilai semua target kariernya bakal terpenuhi apabila mampu membuat Indonesia pecah telur meraih emas di pesta olahraga terbesar Asia Tenggara tersebut.
"Kalau Insyaallah, tim 3x3 Indonesia dapat emas, sudah komplet hidup saya. Kalau tuhan mau memanggil saya, panggil saja enggak apa-apa, ini beneran. Ya, mungkin setelah itu tinggal membesarkan anak-anak saja. Maksudnya ini komplet buat karier saya," tutur ayah dari empat orang anak itu sambil melempar senyum.
SEA Games Vietnam kali ini memang bakal berkesan bagi Ali karena menjadi ajang terakhirnya menjadi kepala pelatih timnas bola basket Indonesia. Ke depannya, Ali mengaku masih ingin tetap berkecimpung di dunia bola basket, tapi sudah tidak tertarik lagi menjadi kepala pelatih timnas.
"SEA Games ini momen terakhir sebagai pelatih timnas, apapun hasilnya, baik atau buruk. Sebab, saya sudah enggak sejalan lagi dengan orang-orang sekitar," kata Ali yang berstatus juga sebagai wakil presiden klub Bumi Borneo.
"Selain itu, banyak energi positif dari persiapan menuju SEA Games Manila (2019) yang tidak terulang karena ada beberapa situasi yang enggak enak," tambah satu-satunya pebasket Indonesia yang masuk skuad Asia All Star 1999 itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News