Zizou berduel dengan Ballack di final Liga Champions antara Madrid dan Leverkusen
Zizou berduel dengan Ballack di final Liga Champions antara Madrid dan Leverkusen

Soccertainment

Zinedine Zidane, Gelandang Berkelas Maestro Lapangan Tengah!

rizkiyanuardi • 09 April 2021 10:15
Zinédine Yazid Zidane, mantan pesepak bola yang lahir di Marseille, pada 23 Juni 1972 ini, terkenal dan populer dengan panggilan Zizou adalah seorang mantan pemain sepak bola Prancis keturunan Aljazair, yang memiliki kemampuan mendribbling bola sangat baik.
 
Zizou bermain untuk posisi gelandang menyerang. Memulai karier sebagai pemain di klub AS Cannes, ia kemudian bermain di Bordeaux, Juventus dan terakhir Real Madrid. Ia pensiun dari sepak bola pada tahun 2006 dan pensiun dari Tim nasional Prancis setelah Piala Dunia 2006.
 
Zinedine Zidane, Gelandang Berkelas Maestro Lapangan Tengah!
Zizou saat di Bordeaux

Sepanjang menjadi pesepak bola, maestro lapangan hijau ini (seni mengolah bolanya di atas rata-rata) meraih sejumlah gelar untuk klub maupun tim nasional. Di antaranya dua gelar Serie-A bersama Juventus, satu gelar Liga Champions dan satu gelar La Liga bersama Real Madrid. Zidane juga sukses mengantar Prancis juara Piala Dunia 1998 dan juara PialaEropa 2000.
 
Zidane juga pernah memegang rekor sebagai pemain termahal di dunia saat ditransfer dari Juventus ke Real Madrid pada musim 2001-2002 dengan nilai 46 juta poundsterling. Rekor yang kemudian dipecahkan Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale, pemain Real Madrid lainnya.
 
Sebagai individu, pemain yang menyihir dengan dribling bolanya ini juga meraih sederet prestasi, bahkan sejumlah gelar cukup prestisius. Di antaranya tiga kali menjadi pemain terbaik dunia FIFA (1998, 2000, 2003), Ballon d'Or (1998), hingga menjadi pemain terbaik di final Piala Dunia (1998 dan 2006).
 
Karier Zidane dimulai pada usia 14 tahun, anak imigran ini terlihat oleh seorang pencari bakat bernama Jean Varraud dan kemudian ditawari tempat di Akademi AS Cannes. Aslinya ia hanya bertahan di Cannes selama enam pekan saja, sebelum akhirnya bakat bagusnya membuat Zidane mampu mengamankan kontrak pertamanya selama empat musim.
Zinedine Zidane, Gelandang Berkelas Maestro Lapangan Tengah!
Zidane kemudian bermain di level professional pertama pada usia 17 tahun pada tahun 1991. Ia kemudian mencetak gol pertamanya pada tanggal 8 Februari 1991, yang kemudian membuatnya mendapatkan hadiah mobil dari presiden klub. Zidane kemudian berhasil mengantar Cannes masuk kompetisi Piala UEFA di akhir musim 1991—92.
 
Zizou kemudian ditransfer ke Girondins de Bordeaux pada musim 1992-93, dan ikut mengantar klub tersebut menjuarai Piala Intertoto musim 1995 dan runner-up Piala UEFA musim 1995-96. Rekannya di Bordeaux adalah Bixente Lizarazu dan Christophe Dugarry, yang kemudian menjadi skuat kuat di timnas Prancis pada Piala Dunia 1998.
 
Penampilan menonjolnya di Bordeaux dan Timnas Prancis, membuat Zidane mendapat tawaran untuk bergabung dengan klub-klub top Eropa pada musim semi 1996. Zizou kemudian memutuskan untuk pindah ke juara Liga Champions UEFA Juventus.
 
Aksi Zidane di Liga Italia langsung terasa. Ia bantu memenangkan gelar Serie A 1996-97 dan Piala Interkontinental 1996. Dia juga dinobatkan sebagai Pemain Asing Terbaik Serie A di musim pertamanya. Sebagai playmaker di Juve, Zidane bermain tepat di belakang penyerang Alessandro Del Piero.
Zinedine Zidane, Gelandang Berkelas Maestro Lapangan Tengah!
Menurut Del Piero, "Zidane memiliki bakat yang luar biasa, yang berkontribusi pada satu-satunya minatnya dalam membantu tim. Dia bukan pemain yang egois. Dia memiliki kemampuan yang unik. untuk menjadi hebat dan menjadi pemain tim. Saya beruntung bermain dengannya."
 
Bersama Juventus, Zizou merasakan dua kali final Liga Champions Eropa berturut-turut. Sayang Zizou gagal membantu Juve mempertahankan gelar Liga Champions yang diraih musim 1995--1996. Di final 1996--1997 dan 1997--1998, Juve takluk dari 3-1 dari Borussia Dortmund serta kalah 1-0 dari Real Madrid.
 
Namun, untuk Timnas Prancis, Zizou justru meraih kejayaannya di Piala Dunia 1998 Prancis. Buktinya, Zidane dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia FIFA pada tahun tersebut dan memenangkan Ballon d'Or sekaligus. Tuan rumah Prancis sukses menaklukkan Brasil dengan skor meyakinkan 3-0, dimana dua gol Les Bleus dicetak Zizou lewat sundulan kepala.
 
Zidane juga tidak bisa membantu si Nyonya Tua, julukan Juve meraih scudeto di musim 1999--2000 dan 2000-2-2001 yang saat itu menjadi milik klub ibu kota, Lazia dan AS Roma.
Zinedine Zidane, Gelandang Berkelas Maestro Lapangan Tengah!
Pada tahun 2001, akhirnya Zizou ditransfer dari Juventus ke Real Madrid dengan kontrak selama 4 tahun. Biaya transfer sebesar €66 juta, membuatnya menjadi pemain sepak bola termahal di dunia. Di tahun pertamanya membela Madrid, Ia mencetak gol kemenangan 2-1 melawan klub Jerman, Bayer Leverkusen pada 2001-2002 Final Champions League di Glasgow di Hampden Park.
 
Golnya tersebut terpilih menjadi salah satu gol terbaik sepanjang masa. Usai menerima umpan dari Roberto Carlos, dari sisi kanan pertahanan Leverkusen, Zizou yang berada di dalam kotak penalti langsung menyambutnya dengan tendangan voli kaki kiri yang langsung menembus pojok kanan gawang Hans Jorg Butt. Gelar yang diidam-idamkannya diraih bersama Madrid.
 
Setelah memberikan gelar domestik kepada Madrid di musim 2002--2003, Zizou terus menghibur pecinta sepak bola dengan aksi individunya di lapangan hijau. Sebagai playmaker berkelas, Zizou memang begitu disegani kawan dan lawan.
 
Gayanya melewati lawan memutar badan dengan kaki bertumpu pada bola menjadi gaya khas Zizou. Kontrol bola mumpuni dan kelenturan badannya dalam mengolah bola mampu menyihir penonton.
Zinedine Zidane, Gelandang Berkelas Maestro Lapangan Tengah!
Tahun 2004 setelah Piala Eropa 2004 berakhir, Zidane pensiun dari sepak bola internasional, namun saat Prancis mengalami kesulitan meloloskan diri ke Piala Dunia 2006, Zidane mengumumkan pada Agustus 2005 bahwa ia akan kembali bermain di tim nasional. Prancis akhirnya lolos.
 
Tetapi Zidane yang baru melalui musim yang dipenuhi cedera di Madrid, memutuskan bahwa ia akan mundur setelah Piala Dunia tersebut berakhir. Pada 25 April 2006, Zizou secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mundur dari klub dan tim nasional sepak bola Prancis setelah Piala Dunia 2006.
 
Pada 7 Mei 2006 Zizou memainkan pertandingan terakhir untuk Real Madrid di Stadion Santiago Bernabéu. Pemain Madrid memakai baju kaus khusus yang bertanda "ZIDANE 2001 - 2006" tertulis di bawah logo klub. Zizou mencetak gol kedua Madrid di laga yang berakhir 3-3 tersebut. Zizou menukar kausnya dengan Juan Riquelme, pemain Villarreal CF dan gelandang Argentina.
 
Zizou memang menjadi salah satu aktor lapangan hijau yang menjadi pembeda di pertengahan tahun 90-an hingga tahun 2006. Bersama Ronaldo Nazario da Lima (Brasil/striker), Luis Figo (Portugal/winger), yang juga meraih pemain terbaik dunia FIFA di masa berdekatan, Zizou layak di tempatkan teratas, terutama dalam kepemimpinannya di lapangan tengah.
Zinedine Zidane, Gelandang Berkelas Maestro Lapangan Tengah!
Kepemimpinannya dibuktikan saat dia membela Les Bleus di Piala Dunia 2006 Jerman. Les Bleus diantarnya ke final menghadapi Italia. Sayang di babak kedua, Zizou terpancing emosinya dan menanduk Marco Materazzi hingga di kartu merah wasit. Kabarnya Materazzi mengeluarkan kata-kata penghinaan Meski begitu, dunia selalu mengenang Zizou sebagai gelandang berkelas.
 
Sepanjang karirnya bermain sepak bola profesional di tingkat klub sejak membela Cannes hingga pensiun di Madrid (1988--2006), Zizou mencatatkan 695 penampilan dengan torehan 125 gol. Sementara untuk Timnas Prancis, Zidane mencatatkan 108 penampilan dengan 31 gol.
 
Video: FIFA Ancam Larang Pemain Tampil di Piala Dunia Jika Ikut Liga Super Eropa

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RIZ)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan