Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin tahu hal apa yang membuat talenta digital Indonesia yang bekerja di Singapura mau kembali ke Tanah Air. Ia menanyakan hal itu pada praktisi teknologi informasi asal Gresik Ainun Najib.
"Mas Ainun Najib, ini saya sudah kenal lama. Saya mau tanya, gimana sih agar Chai, Veni, Rangga, termasuk Ainun juga mau pulang ke Indonesia?" tanya Presiden di acara peresmian Sea Labs Indonesia secara daring, dilansir dari Antara, Kamis, 2 Maret 2022.
"Kuncinya dua mawon, opportunity dan stability," jawab Ainun Najib.
Director & Country Head of Sea Labs Indonesia Kiky Hapsari mengatakan mengaku bakal merekrut 1.000 talenta digital untuk dididik dengan mentor profesional. Metro TV
Menurut Ainun, Indonesia memiliki kesempatan (opportunity) sebagai satu dari pemain besar, bahkan terbesar, di Asia Tenggara. Namun, stabilitas juga menjadi pertimbangan.
"Stability ini yang mungkin agak tricky, ada yang mungkin karena pertimbangan keluarga, pertimbangan karier, saya pribadi pertimbangan pendidikan anak-anak, saya tidak mau kalah dengan putra-putra panjenengan yang pendidikan di Singapura juga," ucap dia.
"Jadi stability itu yang masih belum diperbaiki di Indonesia," simpul Ainun Najib.
Di satu sisi, warga Indonesia sebagai diaspora memiliki peran meski jauh dari Tanah Air. "Pertama inspirasi dan refleksi. Jadi menjadi benchmark buat teman-teman di Indonesia, terutama yang lebih muda," ungkap Ainun.
Baca: Resmikan Sea Labs Indonesia, Jokowi Ingin 1.000 Talenta Digital Baru pada 2023
Fungsi kedua adalah advokasi, dengan memberikan saran dari jauh untuk teman-teman yang ada di Indonesia.
"Ketiga eksekusi, eksekusi juga bisa dari jauh kami memadukan inisiatif-inisiatif dari diaspora, misalnya kawal-kawalan itu kan sebetulnya anak-anak diaspora juga walau tidak bisa kembali ke Indonesia," beber dia.
Ainun Najib: Pemerintah harus perbaiki kebijakan di bidang pendidikan
Untuk menjadi pemain besar di bidang industri digital, Ainun Najib menyebut pemerintah harus memperbaiki kebijakan di bidang pendidikan.
"Saya rasa hanya soal waktu, yang perlu dilakukan untuk jangka panjang oleh Mas Menteri (Nadiem Makarim), seperti misalnya Vietnam investasi pendidikannya sudah sejak tahun 1960-an itu gifted school, sekolah untuk anak-anak yang genius itu di setiap provinsi di Vietnam ada. Di Indonesia saya tidak tahu," ia mencontohkan.
Baca: Presiden Ajak Talenta Digital Indonesia 'Pulang Kampung'
Menanggapi pernyataan Ainun Najib tersebut, Jokowi menyebut potensi digital Indonesia pada 2030 diperkirakan mencapai Rp4.531 triliun.
"Kan gede sekali ini dan perkiraan hitung-hitungan itu saya rasa tidak meleset jauh-jauh lah. Jadi, harapan saya pulang semua lah, pulang. Di sini kan juga sudah banyak sekarang, ada opportunity, perusahaan-perusahaan gede semua ada di sini," ujar Jokowi.
Profil Ainun Najib
Ainun Najib merupakan sebagai salah satu warga negara Indonesia dengan talenta digital, yang saat ini bekerja sebagai Head of Analytic Platform and Regional Business Grab Singapura. Ainun Najib juga pernah bergabung di IBM Singapura sebelum bekerja di Grab Singapura.
Dia juga salah satu inisiator gerakan sukarela KawanPemilu yang memantau hasil Pemilu Serentak 2019 serta Kawal Covid-19. Ainun Najib juga turut memantau dan mengadvokasi terkait isu Covid-19 di Indonesia.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) ingin tahu hal apa yang membuat
talenta digital Indonesia yang bekerja di Singapura mau kembali ke Tanah Air. Ia menanyakan hal itu pada praktisi teknologi informasi asal Gresik Ainun Najib.
"Mas Ainun Najib, ini saya sudah kenal lama. Saya mau tanya, gimana sih agar Chai, Veni, Rangga, termasuk Ainun juga mau pulang ke Indonesia?" tanya Presiden di acara peresmian Sea Labs Indonesia secara daring, dilansir dari
Antara, Kamis, 2 Maret 2022.
"Kuncinya dua mawon,
opportunity dan
stability," jawab Ainun Najib.
Director & Country Head of Sea Labs Indonesia Kiky Hapsari mengatakan mengaku bakal merekrut 1.000 talenta digital untuk dididik dengan mentor profesional. Metro TV
Menurut Ainun, Indonesia memiliki kesempatan (
opportunity) sebagai satu dari pemain besar, bahkan terbesar, di Asia Tenggara. Namun, stabilitas juga menjadi pertimbangan.
"
Stability ini yang mungkin agak
tricky, ada yang mungkin karena pertimbangan keluarga, pertimbangan karier, saya pribadi pertimbangan pendidikan anak-anak, saya tidak mau kalah dengan putra-putra
panjenengan yang pendidikan di Singapura juga," ucap dia.
"Jadi
stability itu yang masih belum diperbaiki di Indonesia," simpul Ainun Najib.
Di satu sisi, warga Indonesia sebagai diaspora memiliki peran meski jauh dari Tanah Air. "Pertama inspirasi dan refleksi. Jadi menjadi
benchmark buat teman-teman di Indonesia, terutama yang lebih muda," ungkap Ainun.
Baca:
Resmikan Sea Labs Indonesia, Jokowi Ingin 1.000 Talenta Digital Baru pada 2023
Fungsi kedua adalah advokasi, dengan memberikan saran dari jauh untuk teman-teman yang ada di Indonesia.
"Ketiga eksekusi, eksekusi juga bisa dari jauh kami memadukan inisiatif-inisiatif dari diaspora, misalnya kawal-kawalan itu kan sebetulnya anak-anak diaspora juga walau tidak bisa kembali ke Indonesia," beber dia.