Petugas membersihkan patung peristiwa G30S PKI di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu, 30 September 2020. Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Petugas membersihkan patung peristiwa G30S PKI di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu, 30 September 2020. Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha

Penuh Intrik, Isu PKI Mesti Dihentikan

Fachri Audhia Hafiez • 04 Oktober 2020 15:33
Jakarta: Pakar sejarah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam menilai isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah saatnya dihentikan. Dia menilai ada tujuan tertentu di balik berembusnya isu tersebut.
 
"Mungkin akan menguntungkan kelompok, orang-orang, atau tokoh tertentu. Tetapi di sisi yang lain ini juga akan merugikan," kata Asvi dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'PKI Bangkit, Siapa Percaya?', Minggu, 4 Oktober 2020.
 
Menurut dia, isu PKI yang kerap dimunculkan tidak berubah seperti pada masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 dan 2019. Ia meyakini isu kebangkitan PKI dibawa untuk melanggengkan pihak tertentu.

Isu ini merugikan pihak yang berkerabat atau keluarganya bagian dari PKI. Ia mencontohkan politikus PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning yang menulis buku Aku Bangga jadi Anak PKI.
 
Stigma sebagai mantan bagian PKI kerap dimunculkan. Sejatinya, anak atau cucu dari kader PKI yang terlibat atau bersentuhan dengan Gerakan 30 September (G30S) bukan penganut komunis.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan