medcom.id, Jakarta: DKI Jakarta termasuk daerah rawan pada pemilihan kepala daerah serentak 2017. Kesimpulan ini diambil berdasarkan indeks kerawanan pemilu (IKP).
Menurut Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daniel Zucron, berpotensi terjadi perang opini sangat masif di DKI Jakarta. Perang opini di media sosial dan media massa kemungkinan dilakukan oleh tim sukses maupun pendukung pasangan calon gubernur.
"DKI Jakarta merupakan Ibu Kota sekaligus pusat pemerintahan, memerlukan perhatian meski hanya masuk kategori tingkat kerawanan sedang," ujar Daniel di Ballroom Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2016).
Berdasarkan IKP, aspek kerawanan Pilkada di DKI Jakarta terjadi saat kampanye, pencalonan, dan peserta Pemilu. "Variabel kampanye terkait isu suku, agama, ras, golongan, serta fitnah hasutan. Variabel konflik antarpeserta pemilu juga rentan menjadi gesekan sosial antarpendukung di wilayah Ibu Kota," kata Daniel.
Bawaslu melakukan penelitian untuk memetakan daerah rawan pada Pilkada 2017. Ketua Bawaslu Muhammad mengatakan pihaknya menyusun IKP di tujuh provinsi dan 94 kabupaten/kota yang menyelenggarakan Pilkada pada 2017.
(Baca: Pelaksanaan Pilkada 2017 di Tiga Daerah Dianggap Rawan)
IKP mengukur tiga aspek utama yang saling berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu yang demokratis, yakni aspek penyelenggaraan, aspek kontestasi, dan aspek partisipasi. Dari ketiga aspek tersebut dirumuskan menjadi 10 variabel dan 31 indikator.
 
Hasil pengukuran dan masing-masing aspek, variabel, dan indikator disusun menjadi IKP pada 2017 menggunakan analytical hierarchy process. Metode ini bekerja dengan cara membandingkan secara berpasangan (pairwise comparison) setiap wilayah (provinsi atau kabupaten/kota satu persatu untuk tiap indikator.
Melalui IKP, Bawaslu akan mudah menyusun strategi kebijakan pengawasan berdasarkan daerah yang rawan. Daerah rawan juga dapat menjadi fokus pengawasan.
(Baca: Papua Barat Paling Rawan pada Pilkada 2017)  
  
  
    medcom.id, Jakarta: DKI Jakarta termasuk daerah rawan pada pemilihan kepala daerah serentak 2017. Kesimpulan ini diambil berdasarkan indeks kerawanan pemilu (IKP). 
Menurut Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daniel Zucron, berpotensi terjadi perang opini sangat masif di DKI Jakarta. Perang opini di media sosial dan media massa kemungkinan dilakukan oleh tim sukses maupun pendukung pasangan calon gubernur. 
"DKI Jakarta merupakan Ibu Kota sekaligus pusat pemerintahan, memerlukan perhatian meski hanya masuk kategori tingkat kerawanan sedang," ujar Daniel di Ballroom Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2016).
Berdasarkan IKP, aspek kerawanan Pilkada di DKI Jakarta terjadi saat kampanye, pencalonan, dan peserta Pemilu. "Variabel kampanye terkait isu suku, agama, ras, golongan, serta fitnah hasutan. Variabel konflik antarpeserta pemilu juga rentan menjadi gesekan sosial antarpendukung di wilayah Ibu Kota," kata Daniel. 
Bawaslu melakukan penelitian untuk memetakan daerah rawan pada Pilkada 2017. Ketua Bawaslu Muhammad mengatakan pihaknya menyusun IKP di tujuh provinsi dan 94 kabupaten/kota yang menyelenggarakan Pilkada pada 2017. 
(Baca: Pelaksanaan Pilkada 2017 di Tiga Daerah Dianggap Rawan) 
IKP mengukur tiga aspek utama yang saling berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu yang demokratis, yakni aspek penyelenggaraan, aspek kontestasi, dan aspek partisipasi. Dari ketiga aspek tersebut dirumuskan menjadi 10 variabel dan 31 indikator.
 
Hasil pengukuran dan masing-masing aspek, variabel, dan indikator disusun menjadi IKP pada 2017 menggunakan 
analytical hierarchy process. Metode ini bekerja dengan cara membandingkan secara berpasangan 
(pairwise comparison) setiap wilayah (provinsi atau kabupaten/kota satu persatu untuk tiap indikator. 
Melalui IKP, Bawaslu akan mudah menyusun strategi kebijakan pengawasan berdasarkan daerah yang rawan. Daerah rawan juga dapat menjadi fokus pengawasan. 
(Baca: Papua Barat Paling Rawan pada Pilkada 2017) Cek Berita dan Artikel yang lain di 
            
                
                
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NIN)