Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla menutup Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2017 di Pondok Pesantren Darul Quran, Bengkel Lombok Barat, NTB. Kalla bertolak ke Lombok menggunakan Pesawat Kepresidenan BAe-RJ 85, Sabtu, 25 November 2017.
Kalla akan menerima hasil Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 dari Ketua Umum PB NU KH Said Aqil Siroj dan memberikan sambutan.
Munas dan Konbes NU yang mengusung tema “Memperkokoh Nilai Kebangsaan melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga” telah dibuka oleh Presiden Jokowi pada Kamis, 24 November.
Baca: MUI: Umat Islam Wajib Jaga Pancasila
Munas Alim Ulama membicarakan masalah keagamaan menyangkut kehidupan umat dan bangsa. Sebagai forum bahtsul masail akbar, Munas Alim Ulama membagi pembahasan masalah keagamaan ke dalam tiga kategori, Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Waqi’iyyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan aktual), Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Maudlu’iyyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan tematik), dan Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Qonuniyyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan berkaitan dengan perundang-undangan).
Sementara Konbes NU lebih membicarakan pelaksanaan keputusan-keputusan Muktamar, mengkaji perkembangan program, memutuskan Peraturan Organisasi (PO), serta menerbitkan rekomendasi. Oleh karena itu, dalam Konbes NU ini forum permusyawaratan dikerucutkan ke dalam tiga komisi pembahasan, yaitu Komisi Program, Komisi Organisasi, dan Komisi Rekomendasi.
Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama adalah dua forum berbeda. Namun keduanya kerap digelar dalam satu waktu penyelenggaraan. Munas Alim Ulama dan Konbes NU merupakan forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah Muktamar.
Baca: Kala Dunia Kesengsem Islam Indonesia
Sebagaimana penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya, Munas Alim Ulama dan Konbes NU didesain untuk menghasilkan keputusan-keputusan strategis dan fundamental bagi kemaslahatan umat.
Turut mendampingi Wapres dalam rombongan Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohammad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Azyumardi Azra.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/zNAjDMzb" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla menutup Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2017 di Pondok Pesantren Darul Quran, Bengkel Lombok Barat, NTB. Kalla bertolak ke Lombok menggunakan Pesawat Kepresidenan BAe-RJ 85, Sabtu, 25 November 2017.
Kalla akan menerima hasil Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 dari Ketua Umum PB NU KH Said Aqil Siroj dan memberikan sambutan.
Munas dan Konbes NU yang mengusung tema “Memperkokoh Nilai Kebangsaan melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga” telah dibuka oleh Presiden Jokowi pada Kamis, 24 November.
Baca:
MUI: Umat Islam Wajib Jaga Pancasila
Munas Alim Ulama membicarakan masalah keagamaan menyangkut kehidupan umat dan bangsa. Sebagai forum
bahtsul masail akbar, Munas Alim Ulama membagi pembahasan masalah keagamaan ke dalam tiga kategori, Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Waqi’iyyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan aktual), Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Maudlu’iyyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan tematik), dan Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Qonuniyyah (pembahasan masalah-masalah keagamaan berkaitan dengan perundang-undangan).
Sementara Konbes NU lebih membicarakan pelaksanaan keputusan-keputusan Muktamar, mengkaji perkembangan program, memutuskan Peraturan Organisasi (PO), serta menerbitkan rekomendasi. Oleh karena itu, dalam Konbes NU ini forum permusyawaratan dikerucutkan ke dalam tiga komisi pembahasan, yaitu Komisi Program, Komisi Organisasi, dan Komisi Rekomendasi.
Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama adalah dua forum berbeda. Namun keduanya kerap digelar dalam satu waktu penyelenggaraan. Munas Alim Ulama dan Konbes NU merupakan forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah Muktamar.
Baca:
Kala Dunia Kesengsem Islam Indonesia
Sebagaimana penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya, Munas Alim Ulama dan Konbes NU didesain untuk menghasilkan keputusan-keputusan strategis dan fundamental bagi kemaslahatan umat.
Turut mendampingi Wapres dalam rombongan Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohammad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Azyumardi Azra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)