Ilustrasi kartu prakerja. Foto: Medcom.id
Ilustrasi kartu prakerja. Foto: Medcom.id

Pengamat Mempertanyakan Urgensi Bansos Dalam Bentuk Kartu Prakerja

Juven Martua Sitompul • 29 Juli 2021 02:25
Jakarta: Pengamat hukum dan sosial Andri W Kusuma menilai bansos PPKM darurat dalam bentuk Kartu Prakerja dan paket sembako tidak tepat. Apalagi, pelaksanaan paket sembako dan Kartu Prakerja tahun lalu terbukti banyak penyimpangan atau praktik korupsi dan menuai banyak kontroversi.
 
Dia berpendapat bansos sebaiknya diberikan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT). Sebab, pelaksanaannya lebih cepat dan berpeluang kecil diselewengkan.
 
Andri mengapresiasi langkah pemerintah yang memberikan bansos kepada masyarakat terdampak langsung pelaksanaan PPKM. Namun, kata Andir, apa yang dilakukan pemerintah masih seperti tahun lalu.

"Padahal kondisi sekarang sudah jauh berbeda dengan tahun lalu di mana masyarakat saat ini lebih susah dan tertekan dibanding tahun lalu. Uang yang ada di masyarakat juga semakin berkurang," kata Andri.
 
Menurut dia, pemerintah harusnya mengubah cara dan model pemberian bansos selama PPKM ini. Pasalnya, masyarakat masih dalam fase kritis. Sayangnya, model dan cara pemberian bansos itu masih sama dengan tahun lalu, misalnya masih adanya bansos dalam bentuk paket sembako dan Kartu Prakerja.
 
Baca: PPKM Darurat, Pemerintah Tambah Dana Kartu Prakerja Rp10 Triliun
 
Andri mencontohkan permasalahan cara pembagian bansos tahun lalu. Di antaranya data penerima yang carut marut bahkan sampai dikorupsi.
 
"Sudah terjadi kasus korupsi di paket sembako tahun lalu. Nilai (korupsinya) juga fantastis mencapai ratusan miliar bahkan triliun," kata dia.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan