Ilustrasi: Medcom.id
Ilustrasi: Medcom.id

Pengamat: Rencana Belanja Alutsista Rp1,7 Kuadriliun Tergolong Kecil

Yogi Bayu Aji • 31 Mei 2021 22:23

Dia menyebut kondisi alutsista sedikit berubah memasuki era reformasi, terutama di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kala itu, banyak pengadaan-pengadaan baru. Sebagian besar alat yang datang sekarang, kontraknya diteken pada masa SBY. 
 
Khairul mengingatkan penyusunan rencana kebutuhan alutsista harus visioner. Bicara pertahanan, kata dia, pemerintah harus selalu bersiap dengan kemungkinan terburuk yang paling perlu diantisipasi. Kemhan juga diharapkan menguatkan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). 
 
"Itu amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 (tentang Industri Pertahanan). KKIP ini wadah untuk merumuskan kebijakan, merencanakan kebutuhan," jelas dia.

Soal rumor mafia alutsista, Khairul menyebut yang perlu ditekankan ialah bagaimana mengatur peran pihak ketiga. Hal ini untuk menegakkan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
 
Pengamat militer Universitas Bina Nusantara, Curie Maharani, menilai anggaran US$124,9 miliar selama 25 tahun ini cenderung konservatif. Isu yang bisa dilihat dalam rancangan perpres ini ialah implementasi modernisasi yang tidak sesuai target (behind schedule). Salah satu penyebabnya, yakni perubahan atau kaji ulang MEF. 
 
"Dengan melakukan pengadaan di depan, diharapkan pelaksanaannya lebih konsisten. Tapi apakah dimungkinkan secara regulasi? Itu perlu dijelaskan," ucap Curie.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan