Jakarta: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) menyebut aparatur sipil negara (ASN) didominasi pegawai administrasi. Dominasi pegawai urusan administratif ini terjadi di pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Kita sekarang membenahi agar jabatan bersifat teknis itu yang ditingkatkan," ujar Deputi Sumber Daya Manusia dan Aparatur Kemenpan-RB Setiawan Wangsaatmaja saat konferensi pers di Kantor Kemenpan-RB, Senin, 27 Januari 2020.
Data Badan Kepegawaian Negara (BKN) per 30 Juni 2019 menunjukkan, jumlah tenaga pelaksana (administratif) mencapai 1.675.981 pegawai, atau 39,10 persen dari total ASN se-Indonesia. Posisi kedua terbanyak ialah guru dengan 1.517.654 pegawai (35,40 persen).
Disusul tenaga struktural sebanyak 460.067 pegawai (10,73 persen), tenaga kesehatan 310.370 pegawai (7,24 persen), dan tenaga teknis sebesar 322.846 pegawai (7,53 persen).
Tingginya jumlah pegawai administrasi tak lepas dari pengangkatan sekitar 1 juta tenaga honorer sepanjang 2005-2014. Penganggaran tak sesuai kebutuhan institusi sehingga terjadi penumpukan di bagian administratif.
"Ini lah yang saat ini pemerintah sedang perbaiki, komposisi ASN," tambah dia.
Perbaikan komposisi ASN ini sudah dilakukan pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di tingkat eselon III dan eselon IV. Badan Kepegawaian Negara (BKN) berhati-hati merampingkan struktur pejabat eselon di kementerian. Birokrasi dinamis, efektif dan efisien, percepatan sistem kerja, dan profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN) jadi target besar pembenahan eselon.
Jakarta: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) menyebut aparatur sipil negara (ASN) didominasi pegawai administrasi. Dominasi pegawai urusan administratif ini terjadi di pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Kita sekarang membenahi agar jabatan bersifat teknis itu yang ditingkatkan," ujar Deputi Sumber Daya Manusia dan Aparatur Kemenpan-RB Setiawan Wangsaatmaja saat konferensi pers di Kantor Kemenpan-RB, Senin, 27 Januari 2020.
Data Badan Kepegawaian Negara (BKN) per 30 Juni 2019 menunjukkan, jumlah tenaga pelaksana (administratif) mencapai 1.675.981 pegawai, atau 39,10 persen dari total ASN se-Indonesia. Posisi kedua terbanyak ialah guru dengan 1.517.654 pegawai (35,40 persen).
Disusul tenaga struktural sebanyak 460.067 pegawai (10,73 persen), tenaga kesehatan 310.370 pegawai (7,24 persen), dan tenaga teknis sebesar 322.846 pegawai (7,53 persen).
Tingginya jumlah pegawai administrasi tak lepas dari pengangkatan sekitar 1 juta tenaga honorer sepanjang 2005-2014. Penganggaran tak sesuai kebutuhan institusi sehingga terjadi
penumpukan di bagian administratif.
"Ini lah yang saat ini pemerintah sedang perbaiki, komposisi ASN," tambah dia.
Perbaikan komposisi ASN ini sudah dilakukan pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di tingkat eselon III dan eselon IV. Badan Kepegawaian Negara (BKN) berhati-hati
merampingkan struktur pejabat eselon di kementerian. Birokrasi dinamis, efektif dan efisien, percepatan sistem kerja, dan profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN) jadi target besar pembenahan eselon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)