Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Komaruddin Beberkan 3 Faktor Kemunculan Parpol Islam

Nur Azizah • 07 Mei 2021 21:22

Anis melihat saat ini sedang dalam krisis sistemik yang terjadi secara global dan nasional. Krisis ini mengakibatkan keterbelahan di masyarakat. Elite politik dari kelompok Islam (kanan), tengah maupun kiri sedang bingung menghadapi krisis ini.
 
"Di Indonesia sedang mengalami pembelahan ini dan menurut saya pembelahan ini satu fenomena yang menunjukan elite kita sedang mengalami kebingungan akibat krisis sistemik ini. Kita alami krisis sistemik dan krisis leadership saya kira kebingungan ini ada di kelompok Islam, kelompok tengah dan kelompok kiri," kata Anis.
 
Pembentukan poros Islam bukan sebuah solusi masalah ini. Anis menilai poros Islam bukan menyatukan tetapi justru akan membuat kelompok-kelompok kecil di masyarakat.

"Justru cara kita merespon dengan pembentukan poros Islam membuat kita masuk konfrontasi yang merusak rumah besar bangunan Indonesia," kata Anis.
 
Seharusnya yang dilakukan elite adalah mencari satu hal yang menyatukan semua masyarakat. Seperti, ketika masyarakat Indonesia bersatu menjelang hari kemerdekaan dulu.
 
"Jadi dari pengalaman masa lalu dan melihat konstelasi geopolitik yang dibutuhkan satu model blending politik baru yang berbasis pada pendalaman arah baru bagi negara kita. Saya ingin sebut arah sejarah baru. Situasinya mirip dengan situasi kita menjelang kemerdekaan kita perlu satu kata yang menyatukan kita," kata Anis.
 

Punya peluang sama

Cendekiawan Muslim Prof Azyumardi Azra mengatakan koalisi berbasis Islam atau Pancasila memiliki peluang yang sama untuk menang di pemilu. Bergantung kemampuan menangkap atau mengapitalisasi masalah-masalah di masyarakat. 
 
"Banyak masalah ekonomi, sosial, disrupsi tingkat lokal, nasional, dan global. Jadi, tidak bisa hanya bicara pada ideologi. Apakah Islam atau Pancasila," kata dia.
 
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas mengatakan gambaran opini publik saat ini memang masih belum percaya dengan argumen yang diusung partai-partai berbasis massa Islam. Hal itu tidak serta merta memunculkan alternatif fundamental bagi struktur kepartaian di Indonesia.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan