Jakarta: Masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin mencapai dua tahun pada 20 Oktober 2021. Kondisi pandemi covid-19 yang melanda Tanah Air sejak Maret 2020 menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Berbagai jurus telah dikeluarkan meredam amukan virus yang menyerang pernapasan itu. Salah satu kebijakan yang dinilai berdampak besar ialah vaksinasi.
Epidemiolog dari Griffth University, Dicky Budiman, mengatakan kinerja pemerintah mempercepat vaksinasi covid-19 perlu diapresiasi. Percepatan vaksinasi dinilai telah menyalip pelaksanaan tracing atau pelacakan kontak erat, treatment atau penanganan, dan testing (3T).
"Salah satu program pengendalian covid-19 yang relatif cukup berhasil, kenapa cukup berhasil karena dibandingkan testing, tracing," ujar Epidemiolog dari Griffth University, Dicky Budiman kepada Medcom.id, Jumat, 8 Oktober 2021.
Baca: Dua Tahun Pemerintahan Jokowi, Indonesia Cegah Terjadinya Bipartisan Seperti AS
Dicky menyebut pemerintah telah menyuntikkan vaksin dosis pertama ke 90 juta lebih warga. Capaian itu dinilai bukan pekerjaan mudah.
"Jadi capain ini kita apresiasi, dan keberhasilan diplomasi (pemerintah) kita mendapat vaksin awal untuk negara (Indonesia) patut kita apresiasi," kata dia.
Di sisi lain, Dicky menilai penanganan covid-19 tidak hanya dilakukan melalui vaksinasi. Pemerintah harus memperbaiki pelaksanaan 3T guna memaksimalkan penanganan pandemi covid-19.
"3T sifatnya mencegah mendeteksi yang juga tentu menemukan kasus-kasus, sehingga tidak terjadi perburukan," tuturnya.
Sementara itu, juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan titik terang penanganan covid-19 mulai terlihat pada 13 Januari 2021. Saat itu, Presiden Jokowi menjadi orang pertama di Indonesia yang merasakan suntikan vaksin covid-19 jenis Sinovac.
"Presiden (Jokowi) memberikan contoh (keamanan) vaksin, sudah dijamin keamanannya oleh pemerintah dan sudah diuji mutu khasiatnya," jelas Nadia.
Nadia menerangkan 150 juta lebih dosis telah disuntikan. Angka tersebut gabungan dari vaksinasi pertama kepada 96 juta warga dan vaksinasi dosis kedua kepada 54 juta warga.
Capaian tersebut, kata Nadia, didapat dalam waktu relatif cepat. Sebanyak 50 juta orang tervaksinasi dalam enam bulan. Bahkan, untuk kembali mencapai 50 juta orang, dilakukan dalam waktu 1,5 bulan.
"Ini lebih cepat lagi pencapain 50 juta ketiga, hanya perlu dua minggu ya 10-15 (hari) untuk mendapatkan angka 50 juta berikutnya, klau kita lihat kita cukup on the track ya," kata dia.
Nadia menjelaskan 46 persen vaksinasi dosis pertama dari target 208 juta orang tervaksinasi sudah tercapai. Sementara itu, penyuntikan dosis kedua mencapai 26 persen dari target.
"Road map diakhir Desember 2021, setidaknya 90 persen, berharap 200 juta orang sudah dapat vaksin pertama," jelas Nadia.
Sementara itu, juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan titik terang penanganan covid-19 mulai terlihat pada 13 Januari 2021. Saat itu, Presiden Jokowi menjadi orang pertama di Indonesia yang merasakan suntikan vaksin covid-19 jenis Sinovac.
"Presiden (Jokowi) memberikan contoh (keamanan) vaksin, sudah dijamin keamanannya oleh pemerintah dan sudah diuji mutu khasiatnya," jelas Nadia.
Nadia menerangkan 150 juta lebih dosis telah disuntikan. Angka tersebut gabungan dari vaksinasi pertama kepada 96 juta warga dan vaksinasi dosis kedua kepada 54 juta warga.
Capaian tersebut, kata Nadia, didapat dalam waktu relatif cepat. Sebanyak 50 juta orang tervaksinasi dalam enam bulan. Bahkan, untuk kembali mencapai 50 juta orang, dilakukan dalam waktu 1,5 bulan.
"Ini lebih cepat lagi pencapain 50 juta ketiga, hanya perlu dua minggu ya 10-15 (hari) untuk mendapatkan angka 50 juta berikutnya, klau kita lihat kita cukup
on the track ya," kata dia.
Nadia menjelaskan 46 persen vaksinasi dosis pertama dari target 208 juta orang tervaksinasi sudah tercapai. Sementara itu, penyuntikan dosis kedua mencapai 26 persen dari target.
"
Road map diakhir Desember 2021, setidaknya 90 persen, berharap 200 juta orang sudah dapat vaksin pertama," jelas Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)