Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

2 Tahun Jokowi-Maruf, Kinerja Pajak Merosot Dihantam Pandemi

Eko Nordiansyah • 08 Oktober 2021 15:03
Jakarta: Pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin akan melewati dua tahun masa kepemimpinan sejak dilantik pada 20 Oktober 2019. Namun, dalam dua tahun masa pemerintahan Jokowi Maruf ini, penerimaan pajak mengalami tekanan signifikan karena adanya pandemi covid-19 yang melanda sejak tahun lalu.
 
"Kondisi penerimaan pajak memang cukup mengkhawatirkan," kata Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira kepada Medcom.id, Jumat, 8 Oktober 2021.
 
Tak cuma penerimaan pajak saja yang mengalami penurunan, Bhima menyebut, rasio pajak juga turun secara signifikan khususnya pada 2020 yakni menjadi sebesar 8,3 persen dari 10,1 persen pada tahun sebelumnya. Meskipun diprediksi membaik tahun ini, namun rasio pajak diperkirakan masih berada di kisaran 8,4 persen.

"Itupun sudah dibantu booming harga komoditas yang meningkatkan penerimaan pajak dari sektor perkebunan maupun pertambangan," ungkapnya.
 
Selama 2020, penerimaan pajak sebesar Rp1.070 triliun atau 89,3 persen dari target Rp1.198,8 triliun. Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo sebelumnya mengatakan, penurunan ekonomi akibat pandemi covid-19 menjadi faktor utama merosotnya penerimaan pajak, ditambah lagi adanya insentif usaha dari pemerintah.
 
"Di samping sektor ekonomi turun dan insentif diberikan, keterbatasan dalam pelaksanaan ekstensifikasi dan intensifikasi yang merupakan elemen yang membuat shortfall muncul," katanya pada waktu itu.
 
Sementara sampai akhir Agustus lalu, penerimaan pajak tercatat sebesar Rp741,3 triliun. Realisasi penerimaan pajak ini baru 60,3 persen dari target yang ada dalam APBN 2021 mencapai Rp1.229,6 triliun atau tumbuh sebesar 9,5 persen dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.
 
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku tetap optimistis target penerimaan negara tahun ini bisa tercapai didukung pemulihan ekonomi. Meskipun ia mengakui target pertumbuhan penerimaan negara tersebut cukup ambisius. Dalam APBN 2021 ini, penerimaan negara ditargetkan sebesar Rp1.743,6 triliun.
 
"Saya berharap target penerimaan negara bisa dicapai meskipun dengan pertumbuhan yang memang juga tetap ambisius. Namun melihat pemulihan ekonomi, saya percaya hal itu bisa dicapai," kata dia dalam Peringatan Hari Bea Cukai ke-75 di Jakarta, Sabtu, 2 Oktober 2021.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan