Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah Kemendagri Safrizal ZA/Istimewa
Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah Kemendagri Safrizal ZA/Istimewa

Kemendagi Dorong Pengelolaan Sampah Berkonsep Kearifan Lokal

M Sholahadhin Azhar • 16 April 2022 11:48

?“Setiap rumah  biasanya memiliki dua lubang di belakang rumah. Satu lubang untuk diisi selama 1-2 bulan. Jika sudah penuh, sampah baru akan dimasukkan ke lubang sebelahnya. Nanti sampah di lubang yang lama dimanfaatkan menjadi kompos. Pengelolaan mandiri seperti ini perlu direplikasi ke daerah-daerah lain,” kata dia.
 
Berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Bali, jumlah sampah yang terkelola sebanyak 3.102,87 ton per hari atau 72,48 dari keseluruhan. Artinya, ada sekitar 1.178,13 ton sampah per hari yang tidak terkelola. Safrizal mengingatkan pemda-pemda Sarbagita serius menangani sampah.
 
Bali akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada 15-16 November mendatang. Event besar ini harus bisa dimanfaatkan untuk promosi Bali sebagai destinasi wisata yang bersih, nyaman, dan aman kepada dunia. Ini akan membantu pemulihan sektor pariwisata yang terdampak Pandemi Covid-19. 

Untuk membahas pengelolaan sampah ramah lingkungan dan berkelanjutan, Ditjen Bina Adwil Kemendagri yang tergabung dalam Tim Pendampingan Percepatan Penanganan Sampah di Provinsi Bali dan stakeholder. Mereka akan menyelenggarakan Indonesia International Waste Expo (IIWAS) “TriSenses Bali 2022” di Jimbaran, Bali, pada 17-20 April ini.
 
Para pejabat, tokoh masyarakat, industri, dan komunitas pecinta lingkungan, nantinya akan menggaungkan #GILAsSampah (Gerakan Inovasi Langsung Aksi untuk bersama-sama tuntaskan Sampah). Sebagai upaya mendorong perubahan paradigma pengelolaan sampah berbasis sumber dan kolaborasi antar stakeholder. 
 
Salah satu bahasan acara yang didukung oleh lintas Kementerian/Lembaga, Pertamina, BRI, Google Cloud, SMI, Candra Asri, Elitery, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, PLN, frost & sullivan, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan komunitas Pemerhati lingkungan dan kelompok relawan di Bali, adalah Sampah Dipilah Itu Duit.
 
“Kami ingin mempertemukan pemda dan masyarakat dengan industri yang sukses mendaur ulang sampah dan menghasilkan uang,” kata Safrizal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan