Presiden Joko Widodo. Branda Antara
Presiden Joko Widodo. Branda Antara

Presiden Ancam Buka Data Kementerian dan Pemda Pembeli Barang Impor

Antara • 25 Maret 2022 10:10

Presiden Jokowi menargetkan hingga Mei 2022 dari total anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp526 triliun, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp535 triliun, BUMN senilai Rp420 triliun, sebanyak Rp400 triliun dapat digunakan untuk pembelian barang dari dalam negeri.
 
"Target nanti, syukur bisa sebelum 10 Mei, yang Rp400 triliun itu bisa tercapai, ini sangat bagus sekali dampaknya akan ke mana. Hati-hati Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tadi pagi saya cek baru Rp2 triliun, ini kelihatannya ada yang tidak semangat di dalam kementerian," ungkap Presiden.
 
Baca: Geram Jajarannya Masih Sering Impor, Jokowi: Bodoh Banget Kita

Presiden juga mengkritisi pembelian kursi dan laptop yang berasal dari impor. Dia memerintahkan pembelian tersebut dihentikan.
 
"Kita sudah bisa bikin semuanya itu, sudah bisa bikin semuanya. Sudahlah jangan diteruskan. Artinya apa? Penambahan pertumbuhan ekonomi sudah ada di depan mata kita, kita mau mengerjakan atau tidak mau mengerjakan? Kalau mau mengerjakan artinya ada tambahan (pertumbuhan ekonomi) sehingga saya minta dan saya tidak mau ditawar-tawar lagi urusan Rp400 triliun di Mei segera dorong UKM-UKM di daerah masuk segera ke e-katalog, masukan sebanyak-banyaknya," kata Presiden.
 
Presiden memerintahkan LKPP dapat memasukkan 1 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai penyuplai barang di e-Katalog hingga akhir 2022. Dia juga memerintahkan jajarannya agar pengurusan standar nasional Indonesia (SNI) dan sertifikat untuk UMKM dipermudah dan murah.
 
"Kapan UMKM kita dapat SNI kalau digitukan? Dipermudah, biar semua bisa masuk ke e-Katalog. Kalau kita semangat semua seperti ini, UKM kita tersenyum semua. Uang kita sendiri, APBN kita sendiri kok dibelikan barang impor, itu bagaimana toh? Geregetan saya," tegas Presiden.
 
Acara aksi afirmasi bangga buatan Indonesia didahului dengan Business Matching belanja produk dalam negeri pada 22-24 Maret 2022 dengan hasil mencapai Rp85 triliun. Sementara itu, berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), dampak pembelian produk dalam negeri senilai Rp400 triliun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,67-1,71 persen.
 
Jika pertumbuhan ekonomi mencapai 3,69 persen pada 2021, dengan memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, ekonomi Indonesia dapat terdongkrak hingga 5,36-5,4 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan