Diskusi dan peluncuran buku 'Mata Air Indonesia Maju: Gagasan Kepada Cak Imin'. Istimewa.
Diskusi dan peluncuran buku 'Mata Air Indonesia Maju: Gagasan Kepada Cak Imin'. Istimewa.

Pesan Ahli ke Cak Imin: Perbaiki Sistem Pangan dan Percaya Petani

Juven Martua Sitompul • 20 Agustus 2022 01:24
Jakarta: Pengamat ekonomi politik pangan Khudori menilai ancaman krisis pangan bagi Indonesia belum mengkhawatirkan. Saat ini yang terjadi adalah potensi penurunan angka produksi dan pasokan global akibat dampak perang.
 
“Indonesia belum akan krisis pangan. Kondisi pangan kita sekarang masih cukup baik, tapi politik kebijakan pangan belum berpihak nyata pada kesejahteraan dan daya tahan pangan nasional Indonesia," kata Khudori dalam diskusi dan peluncuran buku 'Mata Air Indonesia Maju: Gagasan Kepada Cak Imin' yang digelar Rumah Politik Kesejahteraan (RPK) di Bogor, Jumat, 19 Agustus 2022.
 
Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) itu menyayangkan minimnya komitmen para elite atas kedaulatan pangan Indonesia. Dia menilai elite Indonesia belum sepenuhnya menyadari krisis pangan sesungguhnya.

Kepada Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Khudori berharap Wakil Ketua DPR tersebut mau bekerja dan berkomitmen secara penuh membangun sistem pangan nasional Indonesia yang solid. Terpenting, menyejahterakan petani.
 
"Indonesia perlu membangun sistem pangan supaya tidak bergantung pada kondisi pasar dunia. Cak Imin bisa memastikan ketercukupan lahan dan perlindungan atas lahan produktif terutama dalam peruntukan untuk produksi pangan," kata Khudori.
 

Baca: Ketua MPR: 320 Juta Penduduk Dunia dalam Kondisi Kelaparan Akut


Tantangan utamanya pada industri pangan berskala trans nasional kerena hanya fokus pada beberpa komoditas utama. "Keanekaragaman hayati Indonesia belum banyak dimanfaatkan," kata dia.
 
Industri pangan trans nasional menguasai sistem pangan dari hulu ke hilir atau dari benih sampai supermarket. "Sementara negara minim perlindungan dan kebijakan yang mendorong sistem pertanian Indonesia lebih kuat dan stabil," kritiknya.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan