Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), menjawab semua tudingan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait penyelenggaraan acara. Di antaranya, tudingan campur tangan pemerintah.
"Kalau misal pemerintah terlibat, masak saat kita melapor ke polisi ditolak," kata juru bicara DPP Demokrat hasil KLB M Rahmad dalam program Newsmaker Medcom.id berjudul SBY dan AHY Mulai Kehilangan Akal, Sabtu, 20 Maret 2021.
Hal ini terbukti saat pihaknya berencana memperkarakan beberapa pihak kubu hasil Kongres Ke-V Demokrat karena dianggap melanggar aturan. Salah satunya Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng yang menuding Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlibat KLB Demokrat.
Namun, laporan belum bisa ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. "Karena laporan belum lengkap," ungkap dia.
Tudingan lain yang disampaikan oleh kubu AHY yaitu tuduhan jual beli partai. Dia mengeklaim bahwa tuduhan tersebut tidak bisa dibuktikan.
Baca: SBY Curhat Dilukai Sahabat Lewat Medsos
Dia menilai jika kubu AHY suka menebar kebohongan. Hal itu dilakukan karena dianggap sudah kehabisan strategi melawan kepengurusan DPP yang saat ini dipimpin oleh Moeldoko.
"Sepertinya SBY dan AHY bersama juru bicara mulai kehilangan akal sehat. Memunculkan isu hoaks," ujar dia.
Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), menjawab semua tudingan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait penyelenggaraan acara. Di antaranya, tudingan campur tangan pemerintah.
"Kalau misal pemerintah terlibat, masak saat kita melapor ke polisi ditolak," kata juru bicara DPP Demokrat hasil KLB M Rahmad dalam program
Newsmaker Medcom.id berjudul SBY dan AHY Mulai Kehilangan Akal, Sabtu, 20 Maret 2021.
Hal ini terbukti saat pihaknya berencana memperkarakan beberapa pihak kubu hasil Kongres Ke-V Demokrat karena dianggap melanggar aturan. Salah satunya Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng yang menuding Presiden Joko Widodo (
Jokowi) terlibat
KLB Demokrat.
Namun, laporan belum bisa ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. "Karena laporan belum lengkap," ungkap dia.
Tudingan lain yang disampaikan oleh kubu AHY yaitu tuduhan jual beli partai. Dia mengeklaim bahwa tuduhan tersebut tidak bisa dibuktikan.
Baca:
SBY Curhat Dilukai Sahabat Lewat Medsos
Dia menilai jika kubu AHY suka menebar kebohongan. Hal itu dilakukan karena dianggap sudah kehabisan strategi melawan kepengurusan DPP yang saat ini dipimpin oleh Moeldoko.
"Sepertinya SBY dan AHY bersama juru bicara mulai kehilangan akal sehat. Memunculkan isu hoaks," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)