Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. Dok. Kemendes PDTT
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar. Dok. Kemendes PDTT

Sambut WSBK dan MotoGP, Mendes PDTT Kembangkan Desa Wisata Penyangga

Achmad Zulfikar Fazli • 27 Oktober 2021 20:25
Jakarta: Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) akan memfasilitasi pengembangan desa-desa penyangga daerah super prioritas (DSP) Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan membangun sarana dan prasarana pengembangan objek wisata di 19 desa. Desa tersebut berada di 4 kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Utara.
 
Pengembangan desa wisata juga dilakukan mengingat World Superbike (WSBK) 2021 dan FIM MotoGP World Championship (MotoGP) 2022 Seri Indonesia akan digelar di Mandalika. Perhelatan akbar berskala internasional ini diharapkan memberikan efek berganda yang besar bagi perekonomian Indonesia, dan mempercepat pemulihan pariwisata NTB di masa adaptasi kebiasaan baru.
 
“Harapan saya tentu selain desa-desa peyangga ini menjadi wahana dalam mempromosikan desa wisata, tujuan utamanya adalah (SDGS Desa) percepatan pencapaian pembangunan desa berkelanjutan,” ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar saat meresmikan bantuan pengembangangan objek wisata dan amenitas wisata di Sembalun Bumbung, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu, 27 Oktober 2021.

Gus Menteri, sapaan Abdul Halim, mengatakan Kementerian Desa PDTT telah memberikan bantuan pengembangangan objek wisata dan amenitas wisata di 156 desa dan 94 Kabupaten pada 28 provinsi. Dia mengajak seluruh stakeholders bersama-sama bekerja keras agar desa-desa wisata mampu menarik minat wisatawan internasional maupun domestik untuk berkunjung dan menyerap produk-produk unggulan desa.
 
“Saya juga berharap BUMDesa, Desa Wisata, dapat memberikan kontribusi besar dalam penanganan kemiskinan ekstrem di desa. Sehingga kesejahteraan warga desa akan terwujud,” ungkap Gus Menteri.

Kolaborasi Membangun Desa

Gus Menteri mengatakan perlu kolaborasi dan kerja sama seluruh stakeholders desa dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki dalam mengelola desa wisata. Sehingga, pembangunan terkonsolidasi dengan baik, kemandirian desa lebih cepat dicapai, kebangkitan ekonomi warga lebih merata, dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.
 
Desember 2020, masyarakat sasaran program di Kabupaten Teluk Wandama, berhasil mengekspor 20 ton rumput laut ke Hongkong, senilai Rp390 juta. Kelompok sasaran program di Manokwari Selatan, berhasil mengekspor 6 ribu kilogram (kg) biji kakao kering ke Inggris, senilai Rp270 juta
 
Baca: Menparekraf Jadikan Nusa Desa Wisata Pertama Berbasis Edukasi Bencana
 
Politikus PKB itu menjelaskan hingga tahun ini, 6.284 Rumah tangga terlibat dalam kegiatan komunitas produsen. Kemudian, 4.260 petani dilatih dan 39 produk unggulanmendapatkan dukungan dari Kementerian Desa PDTT, di antaranya kopi dan rumput laut.
 
"Sebanyak 144 lead firm telah bersedia membeli komoditas dari komunitas yang kami dampingi, di antaranya, sudah terbeli 27 ton kopi dan sebanyak 47.778 warga Papua yang bergantung dari hutan, telah menerima manfaat dari kerja sama ini,” ungkap Gus Menteri.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan