Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto: DPR
Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto: DPR

Pembukaan Masa Sidang, Ketua DPR Soroti Hepatitis hingga Pemulihan Ekonomi Nasional

Juven Martua Sitompul • 17 Mei 2022 17:51

DPR dan pemerintah harus terus mewaspadai berbagai tantangan besar yang dihadapi perekonomian Indonesia pada hari-hari ke depan. Dari sisi domestik, kata Puan, dampak krisis pandemi covid-19 masih meninggalkan luka bagi perekonomian.
 
“Antara lain tingkat kemiskinan dan pengangguran masih belum kembali ke level sebelum pandemi serta terjadinya learning loss di kalangan pelajar dan dunia usaha yang belum pulih sepenuhnya,” kata mantan Menko PMK tersebut.
 
Tak hanya itu, tensi geopolitik Rusia dan Ukrania yang berkepanjangan berdampak pada peningkatan harga komoditas global yang turut mendorong risiko peningkatan inflasi di dalam negeri. Bahkan, APBN Tahun Anggaran 2023 dinilai akan menanggung sejumlah beban keuangan negara yang diakibatkan oleh perkembangan dan dinamika perekonomian global, khususnya terkait dengan minyak bumi.

“Dengan kondisi yang demikian maka kebijakan fiskal dalam mengoptimalkan ruang fiskal APBN 2023 yang tersedia untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan nasional perlu dirancang secara cermat, memprioritaskan penuntasan program strategis nasional yang sedang berjalan,” kata Puan.
 
Kemudian, memperkuat program pelayanan umum pemerintah dalam urusan kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, perumahan, ekonomi rakyat, dan penciptaan lapangan kerja. Puan menyatakan DPR akan memberikan perhatian pada KEM PPKF 2023 agar dapat mewujudkan APBN Tahun Anggaran 2023 yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat.
 
“Negara harus hadir dalam mempermudah kehidupan rakyat dalam mendapatkan kehidupan yang layak dan sejahtera,” tegas Puan.
 
Di sisi lain, DPR akan mengarahkan fungsi pengawasan terhadap sejumlah isu, permasalahan, dan pelaksanaan undang-undang di berbagai bidang yang menjadi tugas dari setiap alat kelengkapan dewan. DPR akan memprioritaskan berbagai permasalahan yang menjadi perhatian di tengah masyarakat.

Permasalahan yang disorot legislatif, antara lain;

  1. Permasalahan Penyakit Hepatitis Akut yang sampai saat ini belum diketahui penyebabnya dan menyerang anak dengan rentang usia1-17tahun;
  2. Permasalahan Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak;
  3. Aturan pelonggaran aktivitas dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)  di Jawa Bali;
  4. Ketentuan penerapan Pembelajaran Tatap Muka di sekolah berdasarkan level PPKM;
  5. Langkah-langkah Pemerintah dalam menghadapi kenaikan kasus Covid-19 setelah masa mudik Lebaran;
  6. Insiden kerusuhan di Expo Waena, Kota Jayapura;
  7. Capaian Program Vaksinasi dan Booster Covid-19;
  8. Pembahasan Tahapan, Program dan Jadwal, penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024.
Selanjutnya, pada pasa persidangan ini juga, DPR bersama pemerintah dan DPD akan memprioritaskan menuntaskan RUU yang saat ini berada dalam pembahasan Pembicaraan Tingkat I. "Pembentukan Undang-Undang yang diselenggarakan oleh DPR dan pemerintah, saat ini difokuskan pada upaya untuk memenuhi kebutuhan hukum nasional dan mendukung penyelenggaraan pembangunan nasional,” kata Puan.
 
Masa Persidangan V DPR Tahun Sidang 2021–2022 akan dimulai sejak 17 Mei hingga 7 Juli 2022. Anggota DPR diingatkan untuk selalu bekerja memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan