Dewan Redaksi Media Group Abdul Kohar. MI/Susanto
Dewan Redaksi Media Group Abdul Kohar. MI/Susanto

Meringkas Sejarah

Abdul Kohar • 03 Oktober 2020 10:40

Begitu pula dengan isu kebangkitan PKI yang kerap Gatot dan sejumlah kalangan gaungkan. Sejarah yang masih menyediakan banyak versi itu hendak ‘diringkas’ menjadi satu versi: bahaya laten PKI. Apakah peringkasan itu berhasil membuat publik percaya?
 
Survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) justru menggambarkan sebaliknya, yakni publik sudah tidak tertarik dengan isu kebangkitan PKI. Hasil survei menunjukkan sejak 2016, persentase yang percaya dengan isu kebangkitan PKI hanya di kisaran 10 persen-16 persen.
 
Survei terbaru, yang dilakukan SMRC terhadap 1.203 responden pada 23 hingga 26 September 2020, menunjukkan dari 36 persen responden yang mengetahui isu kebangkitan PKI, hanya 14 persen yang setuju dengan kebenaran isu tersebut. Hampir 61 persen menyatakan tidak percaya.

Mengapa minat masyarakat terhadap isu kebangkitan PKI minim? Dari survei itu tergambar bahwa publik sudah makin tahu dan belajar beragam informasi yang mereka dapatkan dari sumber-sumber yang mereka percayai. Walhasil, mereka sudah lebih ‘melek sejarah’.
 
Dengan belajar sejarah, mereka tidak lagi menarik kesimpulan secara melompat. Melek sejarah membuat persepsi bahwa sejarah penuh dengan perdebatan tentang masa lalu, banyak versi, ada intervensi, tidak futuristik, sukar maju, bisa dihindari. Kesimpulannya, anggapan bahwa mata pelajaran sejarah tidak perlu mandatori, tidak usah fardhu ‘ain atau wajib, cukup mubah, alias boleh ya boleh tidak, mesti diluruskan.
 
Banyak yang khawatir, cara berpikir seperti katak melompat itu pula yang terjadi saat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mewacanakan mata pelajaran sejarah tak lagi wajib untuk siswa SMA dan sederajat. Di kelas 10, sejarah digabung dengan mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Di kelas 11 dan 12, mata pelajaran sejarah hanya masuk kelompok peminatan yang tak bersifat wajib. Hal itu tertuang dalam file sosialisasi Kemendikbud tentang penyederhanaan kurikulum dan assessment nasional, pertengahan bulan lalu.
 
 
Halaman Selanjutnya
Menteri Pendidikan… …
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan