Jakarta: Pemerintah diminta mengefektifkan penggunaan anggaran kesehatan pada 2021. Anggaran kesehatan yang disiapkan mencapai Rp196 triliun untuk tahun depan.
"Ini harus dikordinasikan sehingga anggaran ini bermanfaat. Jadi kesehatan masyarakat kita itu terjamin," kata Anggota Komisi IX Saleh Daulay di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2020.
Wakil Ketua Fraksi PAN itu mengungkapkan permasalahan kesehatan merupakan salah satu sektor yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Sebab, Indonesia tengah dihantam sejumlah wabah mematikan.
Salah satunya yaitu virus korona. Pandemi yang pertama kali teridentifikasi di Hubei, Wuhan, Tiongkok itu telah menginfeksi 135.123 masyarakat Indonesia.
Dia menyebutkan asumsi biaya perawatan pasien covid-19 yang disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebesar Rp75 juta per orang. Dia berharap anggaran yang disiapkan pemerintah cukup untuk merawat pasien covid-19.
"Sekarang jumlah pasiennya tinggi dan besar, berarti kan otomatis anggarannya juga besar, dikalikan dengan jumlah Rp75 juta itu," ungkap dia.
Baca: Pemerintah Alokasikan Rp169,7 Triliun untuk Anggaran Kesehatan 2021
Pemerintah juga diminta tidak melupakan penyakit lainnya. Seperti demam berdarah dengue (DBD), tuberculosis (TBC), human immunodeficiency virus (HIV), dan jenis penyakit lainnya.
"Jadi anggaran yang Rp169 triliun itu jangan hanya untuk covid-19, tapi juga pada penyakit lainnya yang jadi tantangan kita kayak DBD. Itu DBD mengancam sekali," ujar dia.
Saleh meminta pemerintah melengkapi fasilitas kesehatan. Hal itu perlu dilakukan agar Indonesia siap menghadapi berbagai ancaman wabah penyakit.
"Pemerintah (mengakui) banyak kekurangan (fasilitas kesehatan), itu (harus) dilengkapi, terutama yang terkait penanganan covid-19. Jadi penganggaran itu apapun ceritanya palingan maksimal digunakan untuk itu (meningkatkan fasilitas kesehatan)," ujar dia.
Pemerintah menganggarkan untuk kesehatan dalam RAPBN 2021 sebesar Rp169,7 triliun. Jumlah tersebut meningkat Rp47,8 triliun jika dibandingkan dengan anggaran kesehatan pada 2019 sebesar Rp121,9 triliun.
Baca: Pemerintah Alokasikan Rp169,7 Triliun untuk Anggaran Kesehatan 2021
Pemerintah juga diminta tidak melupakan penyakit lainnya. Seperti
demam berdarah dengue (DBD), tuberculosis (TBC), human immunodeficiency virus (HIV), dan jenis penyakit lainnya.
"Jadi anggaran yang Rp169 triliun itu jangan hanya untuk covid-19, tapi juga pada penyakit lainnya yang jadi tantangan kita kayak DBD. Itu DBD mengancam sekali," ujar dia.
Saleh meminta pemerintah melengkapi fasilitas kesehatan. Hal itu perlu dilakukan agar Indonesia siap menghadapi berbagai ancaman wabah penyakit.
"Pemerintah (mengakui) banyak kekurangan (fasilitas kesehatan), itu (harus) dilengkapi, terutama yang terkait penanganan covid-19. Jadi penganggaran itu apapun ceritanya palingan maksimal digunakan untuk itu (meningkatkan fasilitas kesehatan)," ujar dia.
Pemerintah menganggarkan untuk kesehatan dalam
RAPBN 2021 sebesar Rp169,7 triliun. Jumlah tersebut meningkat Rp47,8 triliun jika dibandingkan dengan anggaran kesehatan pada 2019 sebesar Rp121,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)