Jakarta: Ketua MPR terpilih dari Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) memastikan tak bakal maju dalam bursa Ketua Umum Golkar. Ia pun menegaskan persaingannya dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto sudah berakhir.
"Saya ingin mengatakan bahwa tidak ada lagi persaingan kita, sudah selesai," ucap Bamsoet di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2019.
Bamsoet mengklaim sengaja menarik diri dari bursa Ketum Golkar untuk meredam tensi politik di tubuh partai berlambang beringin. Ia juga menyebut memilih jalan konsolidasi.
"Lain-lain biarlah saya, ketua umum, dan Tuhan yang tahu apa yang sudah kita membuat komitmen," ucap Bamsoet.
Airlangga pun turut berkomentar. Ia menegaskan internal Golkar saat ini sudah solid. "Partai Golkar mengutamakan kepentingan nasional di atas segala-galanya," kata Airlangga.
Bamsoet diketahui sempat berniat mencalonkan diri sebagai Ketum Golkar dalam musyawarah nasional (Munas) partai, Desember 2019. Niatan ini sempat membuat suhu politik internal Golkar memanas. Pasalnya, Airlangga juga sudah mendeklarasikan diri kembali me jadi calon Ketum Golkar.
Banyak pihak membaca internal Golkar bakal kembali bergejolak lantaran perebutan kursi ketua umum. Namun, Bamsoet dan Airlangga rupanya memilih islah.
Momentum islah keduanya berbarengan jelang pemilihan pimpinan MPR periode 2019-2024. Dukungan Golkar terhadap Bamsoet sebagai Ketua MPR sempat dibaca sebagai barter politik. Namun, Airlangga maupun Bamsoet telah menepis anggapan itu.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ybJV7YWb" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Ketua MPR terpilih dari Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) memastikan tak bakal maju dalam bursa Ketua Umum Golkar. Ia pun menegaskan persaingannya dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto sudah berakhir.
"Saya ingin mengatakan bahwa tidak ada lagi persaingan kita, sudah selesai," ucap Bamsoet di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2019.
Bamsoet mengklaim sengaja menarik diri dari bursa Ketum Golkar untuk meredam tensi politik di tubuh partai berlambang beringin. Ia juga menyebut memilih jalan konsolidasi.
"Lain-lain biarlah saya, ketua umum, dan Tuhan yang tahu apa yang sudah kita membuat komitmen," ucap Bamsoet.
Airlangga pun turut berkomentar. Ia menegaskan
internal Golkar saat ini sudah solid. "Partai Golkar mengutamakan kepentingan nasional di atas segala-galanya," kata Airlangga.
Bamsoet diketahui sempat berniat mencalonkan diri sebagai Ketum Golkar dalam musyawarah nasional (Munas) partai, Desember 2019. Niatan ini sempat membuat suhu politik internal Golkar memanas. Pasalnya, Airlangga juga sudah mendeklarasikan diri kembali me jadi calon Ketum Golkar.
Banyak pihak membaca internal Golkar bakal kembali bergejolak lantaran perebutan kursi ketua umum. Namun, Bamsoet dan Airlangga rupanya memilih islah.
Momentum islah keduanya berbarengan jelang pemilihan pimpinan MPR periode 2019-2024. Dukungan Golkar terhadap Bamsoet sebagai Ketua MPR sempat dibaca sebagai
barter politik. Namun, Airlangga maupun Bamsoet telah menepis anggapan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)