medcom.id, Jakarta: Anggota pansus hak angket KPK mendatangi kantor Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI). Mereka meminta pendapat dan pemikiran ICMI soal banyaknya pihak yang menuduh DPR anti pemberantasan korupsi.
Anggota pansus yang datang ke kantor ICMI di antaranya Agun Gunanjar Sudarsa, Masinton Pasaribu, Taufiqulhadi, dan Henry Yosodiningrat. Kedatangan mereka diterima Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie.
Baca: Novel Dibidik dengan Lima Kasus
"Kami ini capek, paradigma di masyarakat itu kami dianggap pro koruptor dan dianggap mau menghancurkan KPK, padahal faktanya tidak seperti itu," kata anggota pansus, Henry Yosodiningrat, di Kantor ICMI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis 7 September 2017.
Hal serupa disampaikan Masinton Pasaribu. Ia mengatakan, pansus bukan mau menghancurkan KPK, tapi ingin memperbaiki kinerja KPK.
"Pansus Angket itu dibentuk agar KPK bekerja independen tanpa khawatir disusupi kepentingan politik. Kita mau KPK tetap ada, sangat dukung menangkap koruptor, tapi bekerjalah dengan benar," ujar Masinton.
Baca: Polda Metro Pertimbangkan Periksa Pimpinan KPK
Masinton mengatakan, kinerja KPK banyak yang perlu dievaluasi. Menurutnya, selama 15 tahun berdiri, kinerja KPK terlalu tertutup.
"Angket ini tidak terjadi kalau KPK terbuka, termasuk soal rekaman. Saya lihat KPK mengedepankan pola trial by the press. Seakan-akan kalau sudah disebut KPK pasti bersalah. Ini yang sangat kami tentang," kata Masinton.
medcom.id, Jakarta: Anggota pansus hak angket KPK mendatangi kantor Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI). Mereka meminta pendapat dan pemikiran ICMI soal banyaknya pihak yang menuduh DPR anti pemberantasan korupsi.
Anggota pansus yang datang ke kantor ICMI di antaranya Agun Gunanjar Sudarsa, Masinton Pasaribu, Taufiqulhadi, dan Henry Yosodiningrat. Kedatangan mereka diterima Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie.
Baca:
Novel Dibidik dengan Lima Kasus
"Kami ini capek, paradigma di masyarakat itu kami dianggap pro koruptor dan dianggap mau menghancurkan KPK, padahal faktanya tidak seperti itu," kata anggota pansus, Henry Yosodiningrat, di Kantor ICMI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis 7 September 2017.
Hal serupa disampaikan Masinton Pasaribu. Ia mengatakan, pansus bukan mau menghancurkan KPK, tapi ingin memperbaiki kinerja KPK.
"Pansus Angket itu dibentuk agar KPK bekerja independen tanpa khawatir disusupi kepentingan politik. Kita mau KPK tetap ada, sangat dukung menangkap koruptor, tapi bekerjalah dengan benar," ujar Masinton.
Baca:
Polda Metro Pertimbangkan Periksa Pimpinan KPK
Masinton mengatakan, kinerja KPK banyak yang perlu dievaluasi. Menurutnya, selama 15 tahun berdiri, kinerja KPK terlalu tertutup.
"Angket ini tidak terjadi kalau KPK terbuka, termasuk soal rekaman. Saya lihat KPK mengedepankan pola
trial by the press. Seakan-akan kalau sudah disebut KPK pasti bersalah. Ini yang sangat kami tentang," kata Masinton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)