Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Era Big Data, Demokrasi Konvensional Berpotensi Digantikan Datakrasi

Achmad Zulfikar Fazli • 11 September 2020 02:03
Jakarta: Politik dunia memasuki era demokrasi berbasis data atau datakrasi. Penyerapan aspirasi untuk membuat keputusan politik diambil berbasis data digital.
 
Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia, Budiman Sudjatmiko, mengatakan di era big data atau data raksasa, demokrasi konvensional berpotensi digantikan dengan datakrasi. Datakrasi menghasilkan kebijakan politik yang lebih akurat, dan presisi. Sebab, pengumpulan data melalui proses, analisis, dan visualisasi dengan bantuan kecerdasan buatan.
 
"Nantinya tak ada lagi manusia politik, yang ada adalah kecerdasan buatan yang memenuhi harapan dan aspirasi rakyat," kata Budiman, di Jakarta, Kamis, 10 September 2020.

Budiman menawarkan jalan tengah politik di era datakrasi, yakni Trisakti ABC. Gagasan tersebut bisa menjadi alternatif masa depan negera di tengah perkembangan teknologi.
 
Konsep Trisakti ABC mencakup tiga ide penting yang terdiri atas 3A (alami, asasi, abadi), 3B (berdana, berdata, berdaya), dan 3C (cinta, cita, cipta). Dia menjelaskan 3A berhubungan gerakan selaras dengan alam, pemerataan akses ekonomi, dan keberlanjutan.
 
Kemudian, 3B terkait penghasilan masyarakat yang mencukupi, terjaminnya hak atas data, dan akses pengembangan diri. Sedangkan 3C berhubungan dengan kemunculan generasi kaya ide-ide futuristik dan kemampuan menciptakan inovasi yang dipersembahkan kepada masyarakat luas.
 
Budiman menuturkan setiap individu bisa menjadi data center, server, dan WiFi berjalan atau sebagai internet diri (internet of me) di era demokrasi digital berbasis data atau datakrasi.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan