Jakarta: Tahun 1965 merupakan tahun tenggelamnya Partai Komunis Indonesia (PKI). Ini ditandai dengan peristiwa gagalnya kudeta terhadap pemerintah pada September 1965 atau dikenal dengan G30S/PKI.
Namun, di tengah tenggelamnya partai berhaluan komunis itu, Presiden Soekarno justru meluncurkan proyek ambisius yang sudah disiapkan selama tujuh tahun. Proyek itu diberi nama: Mustika Rasa.
Apa itu Mustika Rasa? Mustika Rasa adalah sebuah buku masak nasional yang terbit pada 1967. Judul lengkap buku itu adalah Buku Masakan Indonesia Mustika Rasa: Resep2 Masakan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Catatan Sejarawan Fadly Rahman dalam Jejak Rasa Nusantara membuktikan bahwa buku itu memang lahir di tengah kestabilan politik, ekonomi, dan merosotnya kondisi pangan sejak 1965 hingga 1967. Masa ketika PKI dinyatakan sebagai partai terlarang.
"Meski kondisi negara dalam keadaan tidak stabil, tahap penyelesaian buku masak Indonesia harus tetap berjalan. Panitia Penjelasan Buku Masakan Indonesia pun dibentuk dengan tugas mengurus segala persoalan teknis sebelum buku masak itu terbit ke pasaran," demikian tulis Fadly merujuk pada kondisi politik pada masa itu.
Kenapa Soekarno amat terobsesi menerbitkan buku Mustika Rasa? Selain untuk mencoba keluar dari jeratan kelaparan, buku ini ingin memberikan alternatif bahan makanan yang bisa diolah dan berfaedah.
"... supaja kookboek (buku masakan) itu merupakan penundjuk djalan bagi Rakjat Indonesia didaerah manapun, bagaimana bahan2 makanan jang terdapat didaerahnja itu dapat diolah mendjadi makanan lezat jang berfaedah," demikian pengantar dalam buku Mustika Rasa yang disusun Harsono Hardjohutomo itu.
Baca: 4 Makanan Kesukaan Bung Karno
Harsono adalah staf di Kementerian Pertanian saat itu. Bersama Sunardjo Atmodipuro, ia diperintahkan Menteri Pertanian Brigadir Jenderal Azis Saleh untuk memulai proyek pembuatan buku masakan nusantara.
"Pada 12 Desember 1960, Azis Saleh mengirimkan memo kepada staf di kementeriannya (Harsono dan Sunardjo) mengenai hasil pembicaraannya dengan Presiden Soekarno. Isinya adalah instruksi agar Lembaga Teknologi Makanan (LTM) menyusun suatu buku masak yang lengkap untuk seluruh Indonesia," tulis Fadly melalui buku Jejak Rasa Nusantara.
Pada 8 Februari 1967, buku Mustika Rasa akhirnya terbit. Dalam akhir pengantar buku, Harsono mengatakan bahwa pengerjaan buku ini selaras dengan ideologi Pancasila. Ini tecermin dari 1.600 resep masakan dari Sabang sampai Merauke yang terangkum di dalam buku itu.
"Menambah rasa menghargai antardaerah dan rasa persatuan antarbangsa," tulis Menteri Pertanian Sadjarwo Djarwonagoro saat buku itu terbit. Sadjarwo menjadi menteri menggantikan Azis Saleh yang sebelumnya diserahi mandat Soekarno untuk menggarap Mustika Rasa.
Baca: Alquran Menurut Soeharto
Ironisnya, tahun dan bulan penerbitan buku Mustika Rasa ini bertepatan dengan penyerahan kekuasaan Presiden Soekarno kepada Soeharto. Penyerahan kekuasaan itu berlangsung pada 20 Februari 1967.
"Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, 'buku masak Indonesia' pertama yang dicita-citakan Soekarno ini patut dicatat sebagai suatu perkembangan paling revolusioner dalam sejarah makanan di Indonesia," tulis Fadly.
Jakarta: Tahun 1965 merupakan tahun tenggelamnya Partai Komunis Indonesia (
PKI). Ini ditandai dengan peristiwa gagalnya kudeta terhadap pemerintah pada September 1965 atau dikenal dengan G30S/PKI.
Namun, di tengah tenggelamnya partai berhaluan komunis itu, Presiden
Soekarno justru meluncurkan proyek ambisius yang sudah disiapkan selama tujuh tahun. Proyek itu diberi nama: Mustika Rasa.
Apa itu Mustika Rasa? Mustika Rasa adalah sebuah buku masak nasional yang terbit pada 1967. Judul lengkap buku itu adalah
Buku Masakan Indonesia Mustika Rasa: Resep2 Masakan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Catatan Sejarawan Fadly Rahman dalam
Jejak Rasa Nusantara membuktikan bahwa buku itu memang lahir di tengah kestabilan politik, ekonomi, dan merosotnya kondisi pangan sejak 1965 hingga 1967. Masa ketika PKI dinyatakan sebagai partai terlarang.

"Meski kondisi negara dalam keadaan tidak stabil, tahap penyelesaian buku masak Indonesia harus tetap berjalan. Panitia Penjelasan Buku Masakan Indonesia pun dibentuk dengan tugas mengurus segala persoalan teknis sebelum buku masak itu terbit ke pasaran," demikian tulis Fadly merujuk pada kondisi politik pada masa itu.
Kenapa Soekarno amat terobsesi menerbitkan buku Mustika Rasa? Selain untuk mencoba keluar dari jeratan
kelaparan, buku ini ingin memberikan alternatif bahan makanan yang bisa diolah dan berfaedah.
"... supaja kookboek (buku masakan) itu merupakan penundjuk djalan bagi Rakjat Indonesia didaerah manapun, bagaimana bahan2 makanan jang terdapat didaerahnja itu dapat diolah mendjadi makanan lezat jang berfaedah," demikian pengantar dalam buku Mustika Rasa yang disusun Harsono Hardjohutomo itu.
Baca:
4 Makanan Kesukaan Bung Karno
Harsono adalah staf di Kementerian Pertanian saat itu. Bersama Sunardjo Atmodipuro, ia diperintahkan Menteri Pertanian Brigadir Jenderal Azis Saleh untuk memulai proyek pembuatan buku masakan nusantara.
Halaman Selanjutnya