Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. Dokumentasi.
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. Dokumentasi.

Mosi Integral Natsir, Mengenang Kembalinya NKRI

Juven Martua Sitompul • 03 April 2021 23:00
Jakarta: Fraksi PKS DPR menyelenggarakan webinar peringatan Mosi Integral M. Natsir 3 April 1950 bertajuk 'NKRI Harga Mati'. Peringatan itu untuk mengenang episode sejarah penting kembalinya Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 
Tampil sebagai pembicara Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua BPIP 2018 Yudi Latif, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Muhyiddin Junaidi, dan Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Adian Husaini.
 
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan Mosi Integral Natsir menjadi perhatian khusus bagi Fraksi PKS agar mata rantai sejarah perjalanan bangsa Indonesia tidak terputus. Melalui KMB, Belanda mencabik-cabik Indonesia menjadi negara serikat (RIS).

"Muhammad Natsir sebagai Ketua Fraksi Masyumi di Parlemen RIS, mengusulkan pembubaran RIS untuk kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hari ini siapapun yang mengaku menegakkan NKRI, mengatakan NKRI harga mati, harus ingat jasa besar Muhammad Natsir," ujar Jazuli.
 
Anggota Komisi I DPR itu mengatakan Mosi Integral Natsir membuktikan peran tokoh muslim dalam menjaga, menyatukan, dan menyelamatkan Indonesia dari upaya perpecahan.
 
"Mosi itu juga merupakan bukti komitmen tokoh-tokoh Islam terhadap NKRI. Inilah keteladanan yang diwariskan Pak Natsir untuk mencintai dan menjaga Indonesia," ujar Jazuli.
 
Jazuli menegaskan siapa pun yang merusak Indonesia dengan berbagai cara seperti komunisme, sekularisme, liberalisme, dan terorisme harus dihalau bersama. Sebab, mencederai amanat para pendiri bangsa utamanya Muhammad Natsir.
 
Baca: Potensi Pemuda Harus Jadi Kekuatan Perubahan yang Riil
 
Sementara itu, Ketua Umum DDII Adian Husaini meminta umat Islam meneladani kehidupan Mohammad Natsir. Natsir memiliki keteladanan yang luar biasa sehingga mampu melobi tokoh-tokoh nasional maupun negara bagian Republik Indonesia Serikat (RIS) sepakat untuk bersatu mengembalikan NKRI dalam 2,5 bulan.
 
"Kesuksesan mosi integral ini tak lepas dari cara pandang beliau yang integral, sudah melihat keindonesiaan dan keislaman sebagai satu kesatuan. Semua ditunjang integritas akhlak dan kecerdasan intelektual beliau," ujar Adian Husaini.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan