Dubai: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunaikan kunjungan kerja ke tiga negara mulai 30 September hingga 4 November 2021. Lawatan Jokowi ke Italia, Inggris, dan Uni Emirat Arab (UEA) membawa peluang hingga oleh-oleh Rp457 triliun.
Agenda pertama Kepala Negara, yakni menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma, Italia. Jokowi menjadi salah satu pembicara dalam forum tersebut.
Kelincahan Jokowi menjemput peluang terlihat saat melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara. Mulai dari Australia, Prancis, India, Turki, Italia, hingga Bank Dunia.
Pertemuan bilateral tersebut menghasilkan penguatan kerja sama. Salah satunya mengajak Prancis berinvestasi industri pertahanan di Tanah Air.
Dalam KTT G20, Jokowi menyampaikan berbagai aspirasi seperti mendorong penguatan peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta perempuan. Kepala Negara juga menegaskan komitmen memenuhi target pengurangan emisi gas rumah kaca.
Puncak KTT G20 menjadi barang yang paling ditunggu. Indonesia resmi menjadi Ketua G20 pada 2022 dan menggelar diskusi di Bali.
Baca: Lawatan Presiden ke UEA Buahkan Komitmen Investasi US$32,7 M
"Kami akan menjamu Yang Mulia dan Bapak, Ibu, di ruang terbuka, di hamparan pantai Bali yang indah, yang menginspirasi gagasan-gagasan inovatif untuk produktivitas G20 ke depan. Sampai bertemu di Indonesia. Terima kasih," kata Jokowi di Italia, Senin, 1 November 2021.
Setelah itu, Kepala Negara bertolak ke Glasgow, Inggris, guna menghadiri KTT Perubahan Iklim ke-26. Jokowi menjadi salah satu pembicara di hadapan pemimpin sejumlah negara.
Topik yang dibahas ialah upaya Indonesia menangani perubahan iklim. Indonesia mengedepankan kebijakan yang selaras antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan.
Aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial dipertimbangkan dengan saksama supaya seluruh sektor berjalan beriringan. Usai memamerkan upaya dan komitmen di bidang lingkungan, Jokowi menagih hal serupa pada dunia.
"Seberapa besar kontribusi negara maju untuk kami? Transfer teknologi apa yang bisa diberikan? Ini butuh aksi, butuh implementasi secepatnya," ujar Jokowi di KTT Perubahan Iklim.
Keseriusan Indonesia terkait lingkungan rupanya dilirik investor. Hal itu terungkap saat Jokowi mengadakan pertemuan CEOs Forum dengan beberapa investor besar Inggris.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi komitmen investasi Bapak-Ibu sekalian ke Indonesia sebesar US$9,29 miliar (setara Rp132 triliun dengan kurs Rp14.255 per US$)," ujar Kepala Negara di hadapan para CEO.
Jokowi bergerak menuju Dubai, UEA, setelah merampungkan agenda di Inggris. Dia bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed (MBZ) serta menghadiri pertemuan bisnis dengan beberapa tokoh dan pebisnis setempat.
Tak melulu soal bisnis, pertemuan Indonesia dengan UEA juga terkait persahabatan. Jokowi dan Pangeran MBZ Meninjau rencana pembangunan Masjid Joko Widodo di Abu Dhabi.
Penamaan masjid tak terlepas dari hubungan antara Indonesia dan UEA yang semakin dekat belakangan. Kedua negara saling memberikan pengakuan dan apresiasi.
Sebagai contoh, Indonesia menyematkan nama putra mahkota Mohammed bin Zayed di Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, pada April 2021.
Sebaliknya, pemerintah UEA juga telah mengabadikan nama Jokowi pada sebuah jalan. Penamaan itu di kawasan yang sangat strategis di pusat kota Abu Dhabi.
Baca: Indonesia Jadi Presidensi G20, Staf Ahli Menkeu: Jangan Disia-siakan
Kedekatan Indonesia dengan UEA kian terasa hangat di World Expo Dubai 2020. Jokowi serta Menteri Toleransi dan Koeksistensi UEA Sheikh Nahyan bin Mubarak Al Nahyab mengunjungi Paviliun Indonesia.
Jokowi membalas kunjungan ke Paviliun UEA yang disambut Pangeran MBZ. Menariknya, Presiden menulis pesan optimisme di buku tamu Paviliun UEA 'Great vision, great action (visi besar, aksi besar).'
Jokowi dan Pangeran MBZ langsung menuju Al Wasl Plaza yang masih satu kompleks dengan World Expo Dubai 2020. Mereka menyaksikan pentas kebudayaan dalam National Day Indonesia. Pertunjukan selama sekitar 30 menit itu memukau seluruh penonton yang hadir.
Persahabatan Indonesia dan UEA berujung pada kado istimewa. Jokowi membawa oleh-oleh komitmen investasi sebesar US$32,7 miliar atau sekitar Rp457 triliun.
Komitmen tersebut diperoleh dari 19 perjanjian kerja sama. Kerja sama yang ditandatangani di antaranya pengembangan pelabuhan antara Indonesia Investment Authority (INA) dan DP World; dan investasi Refinery Unit Balikpapan antara PT Kilang Pertamina Internasional, Mubadala Petroleum, dan INA.
Selain itu, investasi pembangunan proyek floating solar panel antara Masdar dan Pertamina New Renewable Energy. Kemudian penguatan laboratorium antara Bio Farma dan Hayat Biotech.
"Kepercayaan pemerintah dan kalangan pengusaha UEA akan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang besar itu mendukung keinginan kita membangun infrastruktur vital dan strategis dengan modal, bukan utang," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Jumat, 5 November 2021.
Dubai: Presiden Joko Widodo
(Jokowi) menunaikan kunjungan kerja ke tiga negara mulai 30 September hingga 4 November 2021. Lawatan Jokowi ke Italia, Inggris, dan Uni Emirat Arab (UEA) membawa peluang hingga oleh-oleh Rp457 triliun.
Agenda pertama Kepala Negara, yakni menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) G20 di Roma, Italia. Jokowi menjadi salah satu pembicara dalam forum tersebut.
Kelincahan Jokowi menjemput peluang terlihat saat melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara. Mulai dari Australia, Prancis, India, Turki, Italia, hingga Bank Dunia.
Pertemuan bilateral tersebut menghasilkan penguatan kerja sama. Salah satunya mengajak Prancis berinvestasi
industri pertahanan di Tanah Air.
Dalam KTT G20, Jokowi menyampaikan berbagai aspirasi seperti mendorong penguatan peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta perempuan. Kepala Negara juga menegaskan komitmen memenuhi target pengurangan emisi gas rumah kaca.
Puncak KTT G20 menjadi barang yang paling ditunggu. Indonesia resmi menjadi Ketua G20 pada 2022 dan menggelar diskusi di Bali.
Baca:
Lawatan Presiden ke UEA Buahkan Komitmen Investasi US$32,7 M
"Kami akan menjamu Yang Mulia dan Bapak, Ibu, di ruang terbuka, di hamparan pantai Bali yang indah, yang menginspirasi gagasan-gagasan inovatif untuk produktivitas G20 ke depan. Sampai bertemu di Indonesia. Terima kasih," kata Jokowi di Italia, Senin, 1 November 2021.
Setelah itu, Kepala Negara bertolak ke Glasgow, Inggris, guna menghadiri
KTT Perubahan Iklim ke-26. Jokowi menjadi salah satu pembicara di hadapan pemimpin sejumlah negara.
Topik yang dibahas ialah upaya Indonesia menangani perubahan iklim. Indonesia mengedepankan kebijakan yang selaras antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan.
Aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial dipertimbangkan dengan saksama supaya seluruh sektor berjalan beriringan. Usai memamerkan upaya dan komitmen di bidang lingkungan, Jokowi menagih hal serupa pada dunia.
"Seberapa besar kontribusi negara maju untuk kami? Transfer teknologi apa yang bisa diberikan? Ini butuh aksi, butuh implementasi secepatnya," ujar Jokowi di KTT Perubahan Iklim.