Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ). Foto: Setpres
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ). Foto: Setpres

Kunjungan Jokowi ke 3 Negara Bawa Peluang Investasi Hingga Rp457 Triliun

Theofilus Ifan Sucipto • 06 November 2021 07:00
Dubai: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunaikan kunjungan kerja ke tiga negara mulai 30 September hingga 4 November 2021. Lawatan Jokowi ke Italia, Inggris, dan Uni Emirat Arab (UEA) membawa peluang hingga oleh-oleh Rp457 triliun.
 
Agenda pertama Kepala Negara, yakni menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma, Italia. Jokowi menjadi salah satu pembicara dalam forum tersebut.
 
Kelincahan Jokowi menjemput peluang terlihat saat melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara. Mulai dari Australia, Prancis, India, Turki, Italia, hingga Bank Dunia.

Pertemuan bilateral tersebut menghasilkan penguatan kerja sama. Salah satunya mengajak Prancis berinvestasi industri pertahanan di Tanah Air.
 
Dalam KTT G20, Jokowi menyampaikan berbagai aspirasi seperti mendorong penguatan peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta perempuan. Kepala Negara juga menegaskan komitmen memenuhi target pengurangan emisi gas rumah kaca.
 
Puncak KTT G20 menjadi barang yang paling ditunggu. Indonesia resmi menjadi Ketua G20 pada 2022 dan menggelar diskusi di Bali.
 
Baca: Lawatan Presiden ke UEA Buahkan Komitmen Investasi US$32,7 M
 
"Kami akan menjamu Yang Mulia dan Bapak, Ibu, di ruang terbuka, di hamparan pantai Bali yang indah, yang menginspirasi gagasan-gagasan inovatif untuk produktivitas G20 ke depan. Sampai bertemu di Indonesia. Terima kasih," kata Jokowi di Italia, Senin, 1 November 2021.
 
Setelah itu, Kepala Negara bertolak ke Glasgow, Inggris, guna menghadiri KTT Perubahan Iklim ke-26. Jokowi menjadi salah satu pembicara di hadapan pemimpin sejumlah negara. 
 
Topik yang dibahas ialah upaya Indonesia menangani perubahan iklim. Indonesia mengedepankan kebijakan yang selaras antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan.
 
Aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial dipertimbangkan dengan saksama supaya seluruh sektor berjalan beriringan. Usai memamerkan upaya dan komitmen di bidang lingkungan, Jokowi menagih hal serupa pada dunia.
 
"Seberapa besar kontribusi negara maju untuk kami? Transfer teknologi apa yang bisa diberikan? Ini butuh aksi, butuh implementasi secepatnya," ujar Jokowi di KTT Perubahan Iklim.
 
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan