Juru bicara DPP Demokrat hasil KLB M Rahmad dalam program Newsmaker Medcom.id berjudul SBY dan AHY Mulai Kehilangan Akal.
Juru bicara DPP Demokrat hasil KLB M Rahmad dalam program Newsmaker Medcom.id berjudul SBY dan AHY Mulai Kehilangan Akal.

Demokrat Melejit pada 2004 dan 2009 Bukan Hanya Andil SBY

Anggi Tondi Martaon • 20 Maret 2021 22:36
Jakarta: Pernyataan Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan efek ekor jas ke partai pada 2004 dan 2009 dibantah. Kekuatan partai bukan terletak di figur SBY semata.
 
"Ini bukan kerja Pak SBY sendiri. Ini adalah kerja tim juga sampai pelosok daerah," kata juru bicara DPP Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang M Rahmad dalam program Newsmaker Medcom.id berjudul SBY dan AHY Mulai Kehilangan Akal, Sabtu, 20 Maret 2021.
 
Kerja tim yang dimaksud yaitu komando yang dipegang oleh Subur Budhisantoso. Ketua Umum (Ketum) pertama Demokrat itu mampu menggerakkan roda partai hingga tingkat bawah.

Ada tim bekerja di saat SBY dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Tim ini bergerak meningkatkan pamor SBY membuat dirinya terpilih menjadi presiden pada Pemilu 2004.
 
"Saat SBY dipecat sebagai Menko Polhukam, kan ga ada yang tahu," ungkap dia.
 
Baca: SBY Curhat Dilukai Sahabat Lewat Medsos
 
Kerja partai semakin meningkat saat tongkat kepemimpinan dipegang Hadi Utomo. Ketum ke-2 Demokrat bahkan mampu membawa Demokrat menjadi jawara Pemilihan Legislatif (Pileg) 2009 dengan perolehan sekitar 20 persen.
 
Demokrat yang nakhodai Hadi mampu membuat SBY kembali mempertahankan jabatannya sebagai presiden. Kondisi berubah semenjak SBY memegang kemudi partai pada 2013 dan 2015-2020.
 
Perolehan suara Demokrat justru merosot menjadi 10 persen pada Pemilu 2014 dan 7,7 persen pada Pemilu 2019. "Ketika SBY hadir sebagai sosok tunggal Demokrat, ternyata beliau sendiri gagal menjadi magnet elektoral," sebut dia.
 
Hal itu yang coba ingin diperbaiki oleh Forum Pendiri Partai Demokrat. Yakni, mengganti kepengurusan partai dengan memilih sosok Moeldoko.  
 
Dia menyebutkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu dianggap mampu membangkitkan kekuatan internal partai. Demokrat diyakini bakal kembali berjaya di tangan Moeldoko.
 
"Kita punya pikiran yang sangat optimis perolehan suara Demokrat bisa naik kembali, kepercayaan masyarakat bisa tumbuh kembali," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan