Ilustrasi televisi digital. Medcom.id
Ilustrasi televisi digital. Medcom.id

Transmisi Televisi Analog ke Digital Utamakan Kesetaraan

M Ilham Ramadhan • 29 November 2021 04:00


Perlindungan Konten

Sementara itu, CEO Media Group Mohammad Mirdal Akib berharap pemerintah dapat melahirkan regulasi yang tepat dan adil bagi pelaku usaha industri penyiaran. Selain level of playing field, pelaku usaha industri penyiaran membutuhkan perlindungan konten.
 
Menurut dia, digitalisasi akan membuat orang lebih terpaku pada konten yang disuguhkan tanpa melihat siapa yang memproduksinya. “Konten ini yang akan dicari, orang tidak akan lagi melihat ini Metro TV, orang akan melihat itu programnya. Nah, seberapa serius nanti kita membuat regulasi untuk memproteksi konten ini,” ujar Mirdal.
 
Regulasi mengenai perlindungan atas konten itu dibutuhkan untuk menghindari berkembangnya plagiarisme. Bila plagiarisme dibiarkan menjamur, kata Mirdal, akan merugikan pelaku usaha industri penyiaran nasional.

Multiplekser Siaran Digital

Dia juga mendorong multiplekser siaran digital 100 persen dikelola industri penyiaran dalam negeri. Tujuannya ialah mendorong persaingan yang berkualitas dan memajukan industri penyiaran Indonesia.

“Digitalisasinya itu tidak ada diskusi lagi, itu keniscayaan, tapi ini harus diiringi juga dengan regulasi agar menciptakan fairness antara platform lain,” kata Mirdal.
 
Metro TV, sebagai salah satu media di bawah naungan Media Group, lanjut Mirdal, telah menjajal digitalisasi sejak 2015. Peralatan produksi siaran TV sepenuhnya telah diperbarui untuk mendorong digitalisasi. Dia meyakini digitalisasi TV akan meningkatkan mutu penyiaran yang lebih baik dan bersaing ketimbang analog.
 
Digitalisasi TV juga akan mendorong munculnya perusahaan siaran baru yang dapat mendorong kompetisi penyiaran di Tanah Air. “Peluang untuk membuat TV jadi lebih murah, tidak perlu lagi transimisi, antena yang cukup besar, lebih efisien, memudahkan teman-teman mendirikan TV. Tinggal regulasi, dari KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) kualitasnya harus tetap dijaga,” kata Mirdal.

Tantangan TV Digital

Sementara itu, pengamat media Ignatius Haryanto mengungkapkan, industri penyiaran akan mendapatkan tantangan baru dalam era TV digital. Menurut dia, industri akan ditantang melahirkan banyak konten dan program untuk disuguhkan kepada khalayak.
 
Apalagi, saat ini industri media kerap bersinggungan dengan platform lain yang memiliki banyak konten dan cenderung digandrungi masyarakat.
 
“Dengan program kanal yang lebih banyak, otomatis konten juga dibuat lebih banyak. Karena sekarang kita berhadapan dengan situasi digital, di tempat lain sudah muncul banyak content creator. Bagaimana kreativitas pelaku industri ini berhadapan dengan content creator lain menjadi penting,” ujar Ignatius.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan