medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo menekankan pendidikan karakter harus diutamakan. Pasalnya, dia melihat kecerdasan tak akan ada gunanya bila tidak dibarengi budi pekerti dan nilai karakter yang baik.
"Yang korupsi itu juga pendidikannya dari TK, SD, SMP, SMA, universitas, semuanya juga ikut. Tapi, kenapa mereka melakukan itu (korupsi)? Karena urusan pendidikan karakter itu belum menjadi perhatian pemerintah," kata Jokowi di dalam penutupan pelatihan akbar guru PAUD se-DKI Jakarta, di Islamic Center Jakarta, Koja, Jakarta Utara, Rabu 20 September 2017.
Baca: KPAI Apresiasi Perpres Penguatan Pendidikan Karakter
Menurut dia, anak-anak harus dibekali karakter yang baik untuk menghadapi kompetisi global dalam persaingan sumber daya manusia. Apalagi, kompetisi antarnegara telah terbuka lebar.
"Untuk memenangkan kompetisi itu tidak hanya masalah kecerdasan sekali lagi dibutuhkan karakter-karakter unggul, pribadi-pribadi unggul yang tahan banting, pantang menyerah," jelas dia.
Presiden menekankan, anak-anak harus diberi pemahaman sejak dini supaya tidak keliru. Sikap mandiri, disiplin, jujur, hingga tanggung jawab harus terus ditanamkan sejak usia 1 sampai 12 tahun.
Baca: Jokowi Minta Perpres Pendidikan Karakter tak Lagi Dipersoalkan
Pemerintah tak ingin anak Indonesia hanya memiliki kecerdasan tanpa memiliki karakter yang baik. Bila demikian, kata dia, mereka hanya memperburuk kondisi negara.
"Sulit negara ini mengendalikan, mengelola orang-orang yang karakternya tidak betul," jelas dia.
Jokowi menitipkan kepada guru-guru PAUD untuk mendidik dengan baik anak-anak Indonesia. Dia berharap, Indonesia Emas 2045 bisa terwujud dengan pendidikan karakter yang dicanangkannya.
"Dan ibu-ibu dan bapak (guru PAUD) semua berada di posisi penting menentukan kondisi negara," pungkas dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/RkjPD99N" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo menekankan pendidikan karakter harus diutamakan. Pasalnya, dia melihat kecerdasan tak akan ada gunanya bila tidak dibarengi budi pekerti dan nilai karakter yang baik.
"Yang korupsi itu juga pendidikannya dari TK, SD, SMP, SMA, universitas, semuanya juga ikut. Tapi, kenapa mereka melakukan itu (korupsi)? Karena urusan pendidikan karakter itu belum menjadi perhatian pemerintah," kata Jokowi di dalam penutupan pelatihan akbar guru PAUD se-DKI Jakarta, di Islamic Center Jakarta, Koja, Jakarta Utara, Rabu 20 September 2017.
Baca:
KPAI Apresiasi Perpres Penguatan Pendidikan Karakter
Menurut dia, anak-anak harus dibekali karakter yang baik untuk menghadapi kompetisi global dalam persaingan sumber daya manusia. Apalagi, kompetisi antarnegara telah terbuka lebar.
"Untuk memenangkan kompetisi itu tidak hanya masalah kecerdasan sekali lagi dibutuhkan karakter-karakter unggul, pribadi-pribadi unggul yang tahan banting, pantang menyerah," jelas dia.
Presiden menekankan, anak-anak harus diberi pemahaman sejak dini supaya tidak keliru. Sikap mandiri, disiplin, jujur, hingga tanggung jawab harus terus ditanamkan sejak usia 1 sampai 12 tahun.
Baca:
Jokowi Minta Perpres Pendidikan Karakter tak Lagi Dipersoalkan
Pemerintah tak ingin anak Indonesia hanya memiliki kecerdasan tanpa memiliki karakter yang baik. Bila demikian, kata dia, mereka hanya memperburuk kondisi negara.
"Sulit negara ini mengendalikan, mengelola orang-orang yang karakternya tidak betul," jelas dia.
Jokowi menitipkan kepada guru-guru PAUD untuk mendidik dengan baik anak-anak Indonesia. Dia berharap, Indonesia Emas 2045 bisa terwujud dengan pendidikan karakter yang dicanangkannya.
"Dan ibu-ibu dan bapak (guru PAUD) semua berada di posisi penting menentukan kondisi negara," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)