medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo telah meneken peraturan presiden (perpres) Nomor 8 Tahun 2017, tentang penguatan pendidikan karakter. Jokowi meminta perpres yang baru diteken itu tak lagi dipersoalkan.
"Yang penting perpres itu sudah saya tandatangani. Jangan mempertentangkan hal yang sudah. Senang lah menatap ke depan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 6 September 2017.
Perpres penguatan pendidikan karakter ini sempat menimbulkan polemik. Sebab, munculnya aturan lima hari sekolah dalam seminggu atau full day school.
Baca: Jokowi Teken Perpres Pendidikan Karakter
Aturan itu dinilai dilakukan untuk memperkuat pendidikan karakter anak. Namun, beberapa pihak khususnya Nahdlatul Ulama menolak aturan itu.
Baca: PBNU Minta Presiden Copot Mendikbud
Mereka memandang lima hari sekolah dapat mematikan madrasah. Padahal, madrasah berperan penting pada penguatan karakter anak.
Baca: Perpres Pendidikan Karakter Diterbitkan Besok
Menyikapi munculnya polemik itu, Presiden mengumpulkan sejumlah ormas Islam. Mereka diajak membahas perpres penguatan pendidikan karakter.
Dari hasil pembahasan dan masukan dari para ormas, perpres tersebut akhirnya diteken oleh Presiden. "Semuanya memberikan masukan sehingga perpres ini betul-betul sebuah perpres yang komprehensif," pungkas dia.
Jokowi juga mengatakan, perpres tersebutakan ditindaklanjuti dengan membuat petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis. "Sehingga penerapan dan implenmentasi di lapangan betul-betul segera bisa kita laksanakan," terangnya.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo telah meneken peraturan presiden (perpres) Nomor 8 Tahun 2017, tentang penguatan pendidikan karakter. Jokowi meminta perpres yang baru diteken itu tak lagi dipersoalkan.
"Yang penting perpres itu sudah saya tandatangani. Jangan mempertentangkan hal yang sudah. Senang lah menatap ke depan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 6 September 2017.
Perpres penguatan pendidikan karakter ini sempat menimbulkan polemik. Sebab, munculnya aturan lima hari sekolah dalam seminggu atau
full day school.
Baca: Jokowi Teken Perpres Pendidikan Karakter
Aturan itu dinilai dilakukan untuk memperkuat pendidikan karakter anak. Namun, beberapa pihak khususnya Nahdlatul Ulama menolak aturan itu.
Baca: PBNU Minta Presiden Copot Mendikbud
Mereka memandang lima hari sekolah dapat mematikan madrasah. Padahal, madrasah berperan penting pada penguatan karakter anak.
Baca: Perpres Pendidikan Karakter Diterbitkan Besok
Menyikapi munculnya polemik itu, Presiden mengumpulkan sejumlah ormas Islam. Mereka diajak membahas perpres penguatan pendidikan karakter.
Dari hasil pembahasan dan masukan dari para ormas, perpres tersebut akhirnya diteken oleh Presiden.
"Semuanya memberikan masukan sehingga perpres ini betul-betul sebuah perpres yang komprehensif," pungkas dia.
Jokowi juga mengatakan, perpres tersebutakan ditindaklanjuti dengan membuat petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis. "Sehingga penerapan dan implenmentasi di lapangan betul-betul segera bisa kita laksanakan," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)