Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat (DPP) hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat heran dengan sikap kelompok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang alergi dengan kedatangan pihak luar. Padahal, hal itu juga pernah dilakukan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjadi Presiden Indonesia dulu
"Ketika beliau (SBY) menjadi Ketua Dewan Pembina, Presiden, dan Ketua Umum, banyak kepala daerah yang tiba-tiba menjadi dewan pimpinan di provinsi, di kabupaten/kota," kata juru bicara DPP Demokrat hasil KLB M Rahmad dalam program Newsmaker Medcom.id berjudul SBY dan AHY Mulai Kehilangan Akal, Sabtu, 20 Maret 2021.
Dia menyebutkan bahwa Demokrat didirikan sebagai partai terbuka. Siapa pun yang memiliki kemampuan membesarkan partai pasti bakal diterima.
"Itu memang tradisi (partai terbuka) di Demokrat," ungkap dia.
Baca: SBY Curhat Dilukai Sahabat Lewat Medsos
Dia mengungkapkan saat ini terjadi krisis kepemimpinan di tubuh Demokrat. Sebab, duet anak ayah yang saat ini memimpin justru membawa dampak buruk ke partai.
"AHY dan SBY tidak lagi dipercaya sebagai kader karena kemerosotan perolehan suara di Pileg (pemilihan legislatif), dan kesewenang-wenangan terjadi," ungkap dia.
Maka tak heran jika saat ini muncul sosok Moeldoko muncul. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu pun dipercaya menjadi nahkoda baru menggantikan AHY.
"Kader dan pendiri ingin mencari putra-putri terbaik dari bangsa ini untuk diajak masuk ke Demokrat. Itulah yang terjadi pada Pak Moeldoko," ujar dia.
Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat (DPP) hasil Kongres Luar Biasa (
KLB) Demokrat heran dengan sikap kelompok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang alergi dengan kedatangan pihak luar. Padahal, hal itu juga pernah dilakukan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjadi Presiden Indonesia dulu
"Ketika beliau (
SBY) menjadi Ketua Dewan Pembina, Presiden, dan Ketua Umum, banyak kepala daerah yang tiba-tiba menjadi dewan pimpinan di provinsi, di kabupaten/kota," kata juru bicara DPP Demokrat hasil KLB M Rahmad dalam program
Newsmaker Medcom.id berjudul SBY dan AHY Mulai Kehilangan Akal, Sabtu, 20 Maret 2021.
Dia menyebutkan bahwa
Demokrat didirikan sebagai partai terbuka. Siapa pun yang memiliki kemampuan membesarkan partai pasti bakal diterima.
"Itu memang tradisi (partai terbuka) di Demokrat," ungkap dia.
Baca:
SBY Curhat Dilukai Sahabat Lewat Medsos
Dia mengungkapkan saat ini terjadi krisis kepemimpinan di tubuh Demokrat. Sebab, duet anak ayah yang saat ini memimpin justru membawa dampak buruk ke partai.
"AHY dan SBY tidak lagi dipercaya sebagai kader karena kemerosotan perolehan suara di Pileg (pemilihan legislatif), dan kesewenang-wenangan terjadi," ungkap dia.
Maka tak heran jika saat ini muncul sosok Moeldoko muncul. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu pun dipercaya menjadi nahkoda baru menggantikan AHY.
"Kader dan pendiri ingin mencari putra-putri terbaik dari bangsa ini untuk diajak masuk ke Demokrat. Itulah yang terjadi pada Pak Moeldoko," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)