Jakarta: Anggota Komisi VIII DPR Bukhori Yusuf mengeklaim gerakan komunis saat ini telah menyusup ke berbagai penjuru. Ideologi ini merasuki partai politik bahkan ke kebijakan pemerintah.
"Infiltrasi dari berbagai macam gerakan, apakah itu ke dalam partai politik atau lembaga pemerintahan berbagai macam upaya-upaya legacy atau perundang-undangan," kata Bukhori dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'PKI Bangkit, Siapa Percaya?', Minggu, 4 Oktober 2020.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengakui Partai Komunis Indonesia (PKI) telah dibubarkan dan tidak lagi punya porsi di dunia politik Tanah Air. Namun, dia menyebut tak mudah melenyapkan paham tersebut.
"Ideologi yang ada di dalam generasinya itu kan sesuatu yang tidak mungkin akan bisa hilang begitu saja," ucap Bukhori.
Menurut dia, fenomena yang diduga beririsan dengan paham komunis kerap terjadi. Bukhori mencontohkan seperti kekerasan terhadap ulama atau perusakan rumah ibadah.
"Misalnya terjadinya kekerasan atau vandalisme terhadap para tokoh agama, ibadah, atau tindakan-tindakan yang tidak sepantasnya," ujar dia.
Selain itu, dia menyebut ada upaya-upaya yang ingin mengubah dasar negara. Ciri-ciri itu diyakini dapat dilihat oleh publik.
"Di dalam kategori dasar negara yang sudah selesai tapi kemudian berusaha untuk mengubah kembali," ujar Bukhori.
Sementara itu, peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Tati D Wardi menilai kebangkitan PKI hanya isu yang diada-adakan. Indikasi paham komunis yang merepresentasikan buruh dan petani juga tak terbukti.
Baca: Pengamat: Mainkan Isu PKI untuk Pemilu 2024 Tak Berfaedah
"Kelompok global komunis sudah mati, sudah tidak ada lagi. Sekarang yang ada dilanggengkan dan diuntungkan dengan adanya isu ini," ujar Tati.
Ia berharap publik bisa lebih bijak menyikapi isu PKI. Masyarakat harus jeli dalam mengamati isu ini.
"Jadi silakan publik kita lebih dewasa," ujar Tati.
Jakarta: Anggota Komisi VIII DPR Bukhori Yusuf mengeklaim gerakan komunis saat ini telah menyusup ke berbagai penjuru. Ideologi ini merasuki partai politik bahkan ke kebijakan pemerintah.
"Infiltrasi dari berbagai macam gerakan, apakah itu ke dalam partai politik atau lembaga pemerintahan berbagai macam upaya-upaya
legacy atau perundang-undangan," kata Bukhori dalam program Crosscheck #FromHome by
Medcom.id bertajuk 'PKI Bangkit, Siapa Percaya?', Minggu, 4 Oktober 2020.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengakui Partai Komunis Indonesia (
PKI) telah dibubarkan dan tidak lagi punya porsi di dunia politik Tanah Air. Namun, dia menyebut tak mudah melenyapkan paham tersebut.
"Ideologi yang ada di dalam generasinya itu kan sesuatu yang tidak mungkin akan bisa hilang begitu saja," ucap Bukhori.
Menurut dia, fenomena yang diduga beririsan dengan paham komunis kerap terjadi. Bukhori mencontohkan seperti kekerasan terhadap ulama atau perusakan rumah ibadah.
"Misalnya terjadinya kekerasan atau vandalisme terhadap para tokoh agama, ibadah, atau tindakan-tindakan yang tidak sepantasnya," ujar dia.