Y20 Summit, Puan Ajak Pemuda Jadi Agen Pembangunan dengan Terlibat Politik
Antara • 18 Juli 2022 01:38
Jakarta: Ketua DPR Puan Maharani mengajak kaum muda dunia untuk lebih banyak terlibat dalam bidang politik. Puan menyoroti data dari PBB yang menyebut jumlah pemuda diproyeksikan tumbuh sebesar 7 persen pada 2030 dengan jumlah mencapai hampir 1,3 miliar.
"Sangat menyenangkan bagi saya untuk berpidato di KTT Y20 malam ini. Sangat menarik untuk dicatat bahwa lebih dari setengah populasi dunia saat ini adalah pemuda di bawah usia 30 tahun," kata Puan saat memberikan sambutan di Networking Night KTT Youth 20 (Y20) Indonesia 2022 Summit di Jakarta, Minggu, 17 Juli 2022.
KTT Y20 digelar generasi muda G20 untuk membahas isu-isu global, dari working group hingga menghasilkan komunike untuk direkomendasikan kepada para pemimpin G20.
"Namun, terlepas dari proporsi yang tinggi ini, kaum muda cenderung kurang terwakili dalam proses pengambilan keputusan politik di mana lebih dari 2,6 persen anggota Parlemen dunia merupakan kaum muda di bawah 30 tahun," ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR ini.
Menurut Puan, pelibatan kaum muda adalah kunci untuk mempromosikan dan memperkuat demokrasi di seluruh dunia. Selain itu, untuk memajukan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
"Kaum muda adalah mesin pembangunan ekonomi masa depan. Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Pemuda diharapkan dapat menghadirkan ide-ide baru untuk memecahkan masalah gobal," kata Puan.
Mantan Menko PMK itu menyinggung soal pandemi covid-19 yang telah menghantam dunia serta perubahan iklim yang telah menyebabkan munculnya new normal dibanyak negara. Belum lagi, kata Puan, dunia tengah dihadapkan pada kekacauan global akibat perang Rusia dan Ukraina yang mengganggu energi, serta ketahanan pangan.
"Kesulitan ekonomi telah terjadi di negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah. Saat kita berusaha untuk memecahkan masalah global ini, kita harus fokus pada proses pemulihan dan membangun kembali dengan lebih baik," kata dia.
Puan mengatakan dunia harus memprioritaskan masyarakat yang paling terkena dampak krisis seperti pemuda dan perempuan. Oleh karena itu, tema Y20 2022 'Dari pemulihan ke ketahanan: membangun kembali agenda pemuda' dinilai sangat relevan dan tepat.
"Saat ini, kita tidak hanya perlu pulih, tetapi kita juga perlu membangun dunia yang tangguh. Menurut saya, ada beberapa cara untuk membangun ketahanan bagi kaum muda," kata Puan.
Cara pertama yang dapat dilakukan, yakni dengan memberdayakan kaum muda dan meningkatkan partisipasi mereka dalam proses pengambilan keputusan. Puan melanjutkan langkah yang bisa dilakukan lainnya adalah dengan memastikan suara generasi muda didengar di tingkat global, nasional, dan lokal.
"Representasi politik pemuda perlu diperkuat untuk membawa kepentingan mereka di lembaga formal seperti parlemen, lembaga pemerintah, dan dewan pemuda. Kaum muda adalah masa depan demokrasi mana pun. Kita harus memberdayakan generasi muda untuk menghidupkan kembali demokrasi," tegas cucu Proklamator RI Soekarno (Bung Karno) tersebut.
Cara kedua yang dapat dilakukan negara-negara dunia adalah dengan menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi kaum muda. Sebab, pendidikan bisa menjadi game changer yang mengubah kaum muda untuk menjadi kekuatan positif dalam masyarakat.
"Pandemi telah mengganggu pendidikan lebih dari 90 persen anak-anak di seluruh dunia. Bagi banyak siswa, gangguan ini mungkin berdampak permanen bagi masa depan mereka," kata Puan.
Dalam jangka pendek, prioritas yang perlu dilakukan adalah dengan membantu anak-anak mengejar ketinggalan pembelajaran selama pandemi. Puan menyebut diperlukan juga sistem pendidikan dimodernisasi yang dapat membuat pembelajaran lebih berpusat pada siswa, dinamis, dan kolaboratif.
"Kita perlu mengubah pendidikan sehingga siswa dapat mencapai potensi penuh mereka dengan mempelajari pengetahuan dan teknologi baru. Pendidikan yang berkualitas harus dapat membantu siswa meningkatkan literasi digital dan mengurangi kesenjangan digital," kata dia.
Langkah selanjutnya adalah dengan menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi yang layak karena pandemi covid-19 berdampak serius pada pekerja muda. Oleh karenanya, upaya meningkatkan kompetensi pemuda dan menghubungkan mereka dari pembelajaran ke peluang kerja dan kewirausahaan harus dapat dipastikan.
"Ketersediaan pekerjaan yang layak bagi kaum muda juga terkait dengan peluang ekonomi di masa depan, terutama di bidang ekonomi hijau dan digital. Saat kita mengatasi perubahan iklim, kita harus mampu menciptakan pekerjaan yang berhubungan dengan lingkungan seperti di sektor energi terbarukan," kata Puan.
Pada saat yang sama, meluasnya penggunaan teknologi digital selama pandemi harus dapat dilihat sebagai peluang untuk mempercepat penggunaan teknologi digital bagi generasi muda. Puan menilai dibutuhkan pula kontribusi generasi muda dalam menyelesaikan berbagai permasalahan global.
"Kita membutuhkan pemuda sebagai agen pembangunan, sebagai agen untuk mengurangi emisi global dan sebagai pembuat perdamaian. Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, pemuda diharapkan menyebarkan budaya damai dan toleransi," kata Puan.
Meski begitu, kaum muda harus memiliki pemahaman yang jelas tentang akar penyebab tantangan global untuk dapat melakukannya. Menurut Puan, Y20 cocok untuk membuat rekomendasi tentang bagaimana kaum muda dapat berkontribusi untuk memecahkan tantangan global termasuk untuk pencapaian SDGs yang adalah agenda global di masa depan.
"Ini sebenarnya agenda kaum muda. Kami tidak akan dapat mencapai tujuan kami untuk tidak meninggalkan siapa pun, mengakhiri kemiskinan, dan menyediakan akses ke layanan kesehatan dan pendidikan pada tahun 2030, jika kami tidak memberdayakan kaum muda," ucap dia.
Puan mendorong agar pemuda menjadi bagian dari proses pencapaian SDG yang membutuhkan bantuan semua elemen, termasuk dari generasi muda. Artinya, semua ini adalah proses inklusif dengan tujuan menyelesaikan krisis global.
"Di ruangan ini, Y20 berkumpul. Ini adalah bukti bagaimana suara generasi muda terdengar di panggung global. Saat di jalan, beberapa anak muda melakukan protes untuk menyuarakan keprihatinan mereka. Suara-suara yang diminta anak muda di jalanan juga harus tercermin dalam karya Y20. Jika pemuda ingin melihat perubahan, reformasi, dan mempengaruhi dunia dengan ide-ide kalian maka mulailah membuat komitmen yang berani. Dan pemuda perlu mengambil partisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan," kata Puan.
Puan juga memberikan tantangan kepada pemuda dunia agar bisa menerjemahkan berbagai komitmen dalam tindakan nyata di lapangan. Dia mengajak pemuda bekerja sama untuk menciptakan dunia yang nyaman bagi semua generasi.
"Dunia yang lebih berkelanjutan, damai, dan adil. Sebuah dunia di mana kaum muda mampu memanfaatkan potensi penuh mereka. Dengan demikian, kita akan dapat mengubah proses pemulihan menjadi dunia yang tangguh," kata Puan.
Hadir dalam acara networking night ini 59 orang yang terdiri dari 17 negara delegasi Y20. Kemudian, ada juga perwakilan dari organisasi dunia, yakni WTO, ADB, dan ASEAN.
Selain itu, ada beberapa anggota DPR. Lima Co-chair Y20 Indonesia, yakni Michael Victor Sianipar, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Budy Sugandi, Indra Dwi Prasetyo, dan Nurul Hidayatul Ummah turut hadir.
Michael Sianipar yang mewakili Co-chair Y20 Indonesia mengungkapkan Y20 sudah berlangsung selama 10 tahun dan baru kali ini disambut langsung ketua DPR. Rencanaya perwakilan Y20 Indonesia diterima pimpinan DPR di Gedung DPR.
"Suatu kehormatan bagi dan pemuda-pemuda seluruh dunia disambut langsung oleh Bu Puan dan itu menunjukkan kekuatan demokrasi Indonesia dan tadi dikatakan oleh Bu Puan bahwa kita kuat sebagai negara demokrasi dan besok Y20 diterima di gedung DPR," kata Michael Sianipar.
Puncak acara KTT Y20 akan digelar di Jakarta dan Bandung pada 17 hingga 24 Juli 2022 dengan mengambil empat isu prioritas, yaitu transformasi digital, ketenagkerjaan pemuda, keragaman dan inklusi, serta keberlanjutan planet dan layak huni. KTT Y20 menjadi salah satu rangkaian dari KTT G20 yang baru akan digelar di Bali pada 14-15 November 2022.
Jakarta: Ketua DPR
Puan Maharani mengajak kaum muda dunia untuk lebih banyak terlibat dalam bidang
politik. Puan menyoroti data dari PBB yang menyebut jumlah
pemuda diproyeksikan tumbuh sebesar 7 persen pada 2030 dengan jumlah mencapai hampir 1,3 miliar.
"Sangat menyenangkan bagi saya untuk berpidato di KTT Y20 malam ini. Sangat menarik untuk dicatat bahwa lebih dari setengah populasi dunia saat ini adalah pemuda di bawah usia 30 tahun," kata Puan saat memberikan sambutan di Networking Night
KTT Youth 20 (Y20) Indonesia 2022 Summit di Jakarta, Minggu, 17 Juli 2022.
KTT Y20 digelar generasi muda G20 untuk membahas isu-isu global, dari
working group hingga menghasilkan komunike untuk direkomendasikan kepada para pemimpin G20.
"Namun, terlepas dari proporsi yang tinggi ini, kaum muda cenderung kurang terwakili dalam proses pengambilan keputusan politik di mana lebih dari 2,6 persen anggota Parlemen dunia merupakan kaum muda di bawah 30 tahun," ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai
Ketua DPR ini.
Menurut Puan, pelibatan kaum muda adalah kunci untuk mempromosikan dan memperkuat demokrasi di seluruh dunia. Selain itu, untuk memajukan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
"Kaum muda adalah mesin pembangunan ekonomi masa depan. Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Pemuda diharapkan dapat menghadirkan ide-ide baru untuk memecahkan masalah gobal," kata Puan.
Mantan Menko PMK itu menyinggung soal pandemi covid-19 yang telah menghantam dunia serta perubahan iklim yang telah menyebabkan munculnya
new normal dibanyak negara. Belum lagi, kata Puan, dunia tengah dihadapkan pada kekacauan global akibat perang Rusia dan Ukraina yang mengganggu energi, serta ketahanan pangan.
"Kesulitan ekonomi telah terjadi di negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah. Saat kita berusaha untuk memecahkan masalah global ini, kita harus fokus pada proses pemulihan dan membangun kembali dengan lebih baik," kata dia.
Puan mengatakan dunia harus memprioritaskan masyarakat yang paling terkena dampak krisis seperti pemuda dan perempuan. Oleh karena itu, tema Y20 2022 'Dari pemulihan ke ketahanan: membangun kembali agenda pemuda' dinilai sangat relevan dan tepat.
"Saat ini, kita tidak hanya perlu pulih, tetapi kita juga perlu membangun dunia yang tangguh. Menurut saya, ada beberapa cara untuk membangun ketahanan bagi kaum muda," kata Puan.