Panen kedelai di Sukabumi/Istimewa
Panen kedelai di Sukabumi/Istimewa

Petani Kedelai Diminta Memanfaatkan Momen Kenaikan Harga Tempe

Candra Yuri Nuralam • 12 Februari 2022 21:46
Jakarta: Petani kedelai diminta memanfaatkan momentum kenaikan harga tempe di Indonesia. Petani mesti meningkatkan produksi komoditas itu untuk menghindari penggunaan kedelai dari luar negeri dalam pembuatan tempe.
 
"Ini harus menjadi momentum bagi petani Indonesia untuk menggalakkan budidaya kedelai. Risiko sebagai negara pengimpor kedelai, Indonesia akan terus bergantung dengan negara pengekspor," kata anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ayep Zaki melalui keterangan tertulis, Sabtu, 12 Februari 2022.
 
Menurut Ayep, harga tempe di Indonesia harusnya tidak perlu bergantung dengan penjualan kedelai internasional jika hasil panen petani bisa dimaksimalkan dengan baik. Dia meyakini Indonesia bisa memproduksi tempe tanpa harus membeli kedelai dari luar negeri.

Dia juga menilai kebiasaan bergantung dengan harga kedelai internasional berbahaya di Indonesia. Memaksimalkan petani kedelai lokal diyakini bisa mengakhiri ketergantungan kedelai kepada negara lain.
 
Baca: Kementan Pastikan Produktivitas Pertanian Meningkat Melalui Smart Farming
 
"Apabila terjadi perlambatan ekonomi di negara tersebut yang disebabkan berbagai hal, secara otomatis akan berdampak pula pada negara pengimpor," ujar Ayep.
 
Harga tempe juga diyakini lebih stabil jika petani kedelai lokal diberdayakan. Pemerintah diminta untuk memaksimalkan pemberdayaan petani kedelai lokal untuk menghilangkan ketergantungan harga tempe dengan negara luar.
 
"Itu sebabnya budidaya kedelai harus mendapat dukungan dari semua pihak, mulai dari off tacker (penjamin), pemerintah, dunia perbankan hingga petani," tutur Ayep.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan