Jakarta: Masyarakat Indonesia diminta benar-benar waspada terhadap covid-19 varian delta. Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandrio, mengatakan varian baru itu menginfeksi lebih dari 500 orang di Indonesia.
"Sampai saat ini sudah dilaporkan 691 isolat delta," kata Amin seperti dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 21 Juli 2021.
Dia tidak memerinci wilayah paparan virus tersebut. Di sisi lain, Amin menyebut belum ada varian covid-19 yang lebih ganas dibandingkan delta.
"Belum ditemukan varian lain. Namun varian kappa yang mirip dengan delta harus diwaspadai karena juga memiliki sifat yang cepat menular, tetapi tidak secepat delta," ujar dia.
Baca: Waspada! 691 Kasus Varian Delta Terkonfirmasi di Indonesia
Amin mengatakan pencegahan infeksi varian delta tidak berbeda dengan varian lain. Sebab, tidak bisa dilihat perbedaannya.
"Saat ini yang menjadi prioritas adalah yang variant of concern. Pencegahan varian Delta sama dengan varian-varian lain, karena di 'lapangan' tidak bisa terlihat bedanya," kata Amin.
Artikel terkait varian delta paling banyak ditilik pembaca di Kanal Nasional Medcom.id. Artikel lain yang disorot, yakni perihal peningkatan testing dan tracing di wilayah padat penduduk.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah akan meningkatkan testing dan tracing di kawasan padat penduduk dalam beberapa hari ke depan. Khususnya, pada wilayah aglomerasi.
"Jadi akan kami finalkan itu bagimana kita akan langsung testing dan tracing di perumahan padat penduduk, di aglomerasi, seperti Jabodebek, Bandung Raya, Surabaya, Solo Raya, Semarang, Malang Raya, dan itu akan langsung kita testing kalau ada yang positif langsung kita karantina," ungkap Luhut dalam konferensi pers virtual, Rabu, 21 Juli 2021.
Menurut Luhut, testing dan tracing secara masif dapat memutus rantai penularan covid-19. Penyebaran varian delta juga dinilai dapat diminimalkan.
Baca: Pemerintah Akan Tingkatkan Testing dan Tracing di Wilayah Padat Penduduk
Langkah testing dan tracing ini juga dinilai dapat menyelamatkan penderita varian delta. Sebab, mereka langsung dikarantina di tempat yang memiliki fasilitas mumpuni daripada isolasi mandiri.
"Di tempat karantina kan obat ada, dokter ada, segala macamnya ada, sehingga tingkat memburuk jadi kecil. Seperti di Wisma Atlet, tingkat meninggal itu sangat rendah dibandingkan yang di rumah saja banyak yang di daerah padat penduduk rantai penularannya tinggi," kata Luhut.
Artikel seputar penyebaran varian delta dan penanganan covid-19 akan terus diperbarui. Klik di sini untuk mengikuti perkembangan informasinya.
Jakarta: Masyarakat Indonesia diminta benar-benar waspada terhadap
covid-19 varian delta. Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandrio, mengatakan varian baru itu menginfeksi lebih dari 500 orang di Indonesia.
"Sampai saat ini sudah dilaporkan 691 isolat delta," kata Amin seperti dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 21 Juli 2021.
Dia tidak memerinci wilayah paparan virus tersebut. Di sisi lain, Amin menyebut belum ada
varian covid-19 yang lebih ganas dibandingkan delta.
"Belum ditemukan varian lain. Namun varian kappa yang mirip dengan delta harus diwaspadai karena juga memiliki sifat yang cepat menular, tetapi tidak secepat delta," ujar dia.
Baca:
Waspada! 691 Kasus Varian Delta Terkonfirmasi di Indonesia
Amin mengatakan pencegahan infeksi varian delta tidak berbeda dengan varian lain. Sebab, tidak bisa dilihat perbedaannya.
"Saat ini yang menjadi prioritas adalah yang
variant of concern. Pencegahan varian Delta sama dengan varian-varian lain, karena di 'lapangan' tidak bisa terlihat bedanya," kata Amin.
Artikel terkait varian delta paling banyak ditilik pembaca di
Kanal Nasional Medcom.id. Artikel lain yang disorot, yakni perihal peningkatan testing dan
tracing di wilayah padat penduduk.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah akan meningkatkan testing dan
tracing di kawasan padat penduduk dalam beberapa hari ke depan. Khususnya, pada wilayah aglomerasi.
"Jadi akan kami finalkan itu bagimana kita akan langsung testing dan
tracing di perumahan padat penduduk, di aglomerasi, seperti Jabodebek, Bandung Raya, Surabaya, Solo Raya, Semarang, Malang Raya, dan itu akan langsung kita testing kalau ada yang positif langsung kita karantina," ungkap Luhut dalam konferensi pers virtual, Rabu, 21 Juli 2021.
Menurut Luhut, testing dan
tracing secara masif dapat memutus rantai penularan
covid-19. Penyebaran varian delta juga dinilai dapat diminimalkan.
Baca:
Pemerintah Akan Tingkatkan Testing dan Tracing di Wilayah Padat Penduduk
Langkah testing dan
tracing ini juga dinilai dapat menyelamatkan penderita varian delta. Sebab, mereka langsung dikarantina di tempat yang memiliki fasilitas mumpuni daripada
isolasi mandiri.
"Di tempat karantina kan obat ada, dokter ada, segala macamnya ada, sehingga tingkat memburuk jadi kecil. Seperti di Wisma Atlet, tingkat meninggal itu sangat rendah dibandingkan yang di rumah saja banyak yang di daerah padat penduduk rantai penularannya tinggi," kata Luhut.
Artikel seputar penyebaran varian delta dan penanganan covid-19 akan terus diperbarui. Klik di
sini untuk mengikuti perkembangan informasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)