Jakarta: Ombudsman RI bakal meminta keterangan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) Basuki Hadimuljono dan pihak terkait atas kecelakaan konstruksi yang terjadi beberapa waktu belakangan. Ombudsman menilai perlu menelaah lebih jauh persoalan ini.
"Kami akan mengundang beberapa pihak terkait, Kementerian PUPR, demikian pula para penanggung jawab proyek-proyek tersebut, sehingga kami bisa paham. Karena kan ada kecelakaan yang memang kecelakaan, dan ada kecelakaan yang bisa dihindari," kata Anggota Ombudsman RI, Adrianus Meliala di Kantor Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Februari 2018.
Adrianus menambahkan, Ombudsman akan terlebih dulu memahami soal banyaknya kecelakaan infrakstruktur belakangan ini. Menurut mantan komisioner Kompolnas ini, bukan tak mungkin jika nantinya ditemukan adanya malaadministrasi.
"Kalau kami melihat ada indikasi dan potensi malaadministrasi, dan ada perbuatan mala-nya, kami akan lakukan pemeriksaan. Bisa saja berakhir dengan rekomendasi, tapi itu kan masih jauh," ucap dia.
Ia menjelaskan Ombudsman belum menerima laporan terkait banyaknya kecelakaan kerja proyek-proyek infrastruktur ini. Namun, menurut dia, Ombudsman bisa langsung bertindak.
"Kami kan punya kewenangan inisiatif terhadap hal-hal yang terindikasi mala-, namun jika tidak ada laporan, kami bisa inisiatif sendiri," tandas dia.
(Baca juga: KNKK Fokus Cegah Runtuhan Lanjutan di Proyek Double-Double Track)
Enam kecelakaan konstruksi mengguncang wilayah Ibu Kota dan sekitarnya dalam dua bulan terakhir. Beberapa di antaranya bahkan menelan korban jiwa dan luka.
Kecelakaan terjadi di Apartemen Pakubuwono Spring, Jalan Cut Nyak Arief, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Desember 2017, dini hari. Akibat kejadian itu tiga pekerja tewas.
Selang beberapa hari, pada Selasa, 2 Januari 2018, kecelakaan proyek kembali terjadi. Balok proyek Tol Depok-Antasari (Desari) di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, ambruk sekitar pukul 09.45 WIB.
Akibat peristiwa itu, satu truk pengangkut tanah rusak tertimpa reruntuhan balok. Insiden ini tidak sampai memakan korban jiwa. Polisi yang mengolah tempat kejadian perkara (TKP) juga tidak menemukan unsur kelalaian dalam insiden tersebut.
Berselang dua pekan, Senin, 15 Januari 2018, selasar Tower II gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, ambruk. Dalam kejadian tersebut, Polda Metro Jaya mencatat ada 72 korban luka yang dilarikan ke rumah sakit.
(Baca juga: Mayoritas Kegagalan Konstruksi Akibat Menyalahi SOP)
Kecelakaan kembali kerja terjadi di proyek light rail transit (LRT) Kelapa Gading-Velodrome di Jalan Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin, 22 Januari 2018, dini hari. Lima orang pekerja yang tengah memasang beton terluka.
Kecelakaan kelima terjadi di proyek double double track lintasan kereta api di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu, 4 Februari 2018. Insiden itu menewaskan empat pekerja proyek.
Terakhir, perimeter selatan underpass Bandara Soekarno Hatta ambruk, Senin, 5 Februari 2018, sore. Satu korban meninggal akibat tertimpa beton dan material longsor, sementara satu korban mengalami luka-luka.
(Baca juga: Kementerian PUPR Yakin K3 Tekan Risiko Bangunan Ambruk)
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/0Kv3yglN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Ombudsman RI bakal meminta keterangan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) Basuki Hadimuljono dan pihak terkait atas kecelakaan konstruksi yang terjadi beberapa waktu belakangan. Ombudsman menilai perlu menelaah lebih jauh persoalan ini.
"Kami akan mengundang beberapa pihak terkait, Kementerian PUPR, demikian pula para penanggung jawab proyek-proyek tersebut, sehingga kami bisa paham. Karena kan ada kecelakaan yang memang kecelakaan, dan ada kecelakaan yang bisa dihindari," kata Anggota Ombudsman RI, Adrianus Meliala di Kantor Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Februari 2018.
Adrianus menambahkan, Ombudsman akan terlebih dulu memahami soal banyaknya kecelakaan infrakstruktur belakangan ini. Menurut mantan komisioner Kompolnas ini, bukan tak mungkin jika nantinya ditemukan adanya malaadministrasi.
"Kalau kami melihat ada indikasi dan potensi malaadministrasi, dan ada perbuatan mala-nya, kami akan lakukan pemeriksaan. Bisa saja berakhir dengan rekomendasi, tapi itu kan masih jauh," ucap dia.
Ia menjelaskan Ombudsman belum menerima laporan terkait banyaknya kecelakaan kerja proyek-proyek infrastruktur ini. Namun, menurut dia, Ombudsman bisa langsung bertindak.
"Kami kan punya kewenangan inisiatif terhadap hal-hal yang terindikasi mala-, namun jika tidak ada laporan, kami bisa inisiatif sendiri," tandas dia.
(Baca juga:
KNKK Fokus Cegah Runtuhan Lanjutan di Proyek Double-Double Track)
Enam kecelakaan konstruksi mengguncang wilayah Ibu Kota dan sekitarnya dalam dua bulan terakhir. Beberapa di antaranya bahkan menelan korban jiwa dan luka.
Kecelakaan terjadi di Apartemen Pakubuwono Spring, Jalan Cut Nyak Arief, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Desember 2017, dini hari. Akibat kejadian itu tiga pekerja tewas.
Selang beberapa hari, pada Selasa, 2 Januari 2018, kecelakaan proyek kembali terjadi. Balok proyek Tol Depok-Antasari (Desari) di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, ambruk sekitar pukul 09.45 WIB.
Akibat peristiwa itu, satu truk pengangkut tanah rusak tertimpa reruntuhan balok. Insiden ini tidak sampai memakan korban jiwa. Polisi yang mengolah tempat kejadian perkara (TKP) juga tidak menemukan unsur kelalaian dalam insiden tersebut.
Berselang dua pekan, Senin, 15 Januari 2018, selasar Tower II gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, ambruk. Dalam kejadian tersebut, Polda Metro Jaya mencatat ada 72 korban luka yang dilarikan ke rumah sakit.
(Baca juga:
Mayoritas Kegagalan Konstruksi Akibat Menyalahi SOP)
Kecelakaan kembali kerja terjadi di proyek light rail transit (LRT) Kelapa Gading-Velodrome di Jalan Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin, 22 Januari 2018, dini hari. Lima orang pekerja yang tengah memasang beton terluka.
Kecelakaan kelima terjadi di proyek double double track lintasan kereta api di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu, 4 Februari 2018. Insiden itu menewaskan empat pekerja proyek.
Terakhir, perimeter selatan underpass Bandara Soekarno Hatta ambruk, Senin, 5 Februari 2018, sore. Satu korban meninggal akibat tertimpa beton dan material longsor, sementara satu korban mengalami luka-luka.
(Baca juga:
Kementerian PUPR Yakin K3 Tekan Risiko Bangunan Ambruk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)