Siswa sekolah di Merauke membersihkan jalan saat pelaksanaan GBBS (Foto: Humas Kemenko PMK)
Siswa sekolah di Merauke membersihkan jalan saat pelaksanaan GBBS (Foto: Humas Kemenko PMK)

Virus Bersih dan Senyum Ditularkan Sampai Merauke

M Studio • 27 Oktober 2017 09:56
medcom.id, Merauke: Masyarakat Merauke, Papua, dipercaya ramah terhadap pendatang dan memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Melalui Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) budaya tersebut diharapkan terus dilestarikan.
 
Kegiatan ke-2 GBBS dilaksanakan di Merauke, Rabu 25 Oktober. Pelaksanaan GBBS merupakan hasil kerja koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian Kementerian Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Kemenko Maritim, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Merauke.
 
Asisten Deputi Warisan Budaya Kemenko PMK Pamuji Lestari mengatakan, pelaksanaan GBBS mengambil bagian rangkaian acara Ekspedisi NKRI 2017 dan Ekspedisi Bhakti PMK 2017. Suatu hal yang membanggakan mengingat Merauke sebagai wilayah paling timur Indonesia terpilih sebagai pusat kegiatan GBBS.
 
“Kami percaya masyarakat Merauke punya keramahan khas dan kebaikan hati kepada para pendatang. Saya mengajak adik-adik sekolah dan amayarakat Merauke pada umumya untuk terus menjaga kebersihan dan selalu tersenyum. Kami titipkan Merauke agar dampak dari kegiatan ini terus berlanjut,” kata Pamuji saat sambutan pembukaan GBBS.
 
Acara pembukaan GBBS dihadiri anggota DPRD Kabupaten Merauke, jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah se-Kabupaten Merauke, perwakilan Rektorat Universitas Negeri Musamus Merauke, para kepala distrik, para siswa sekolah se-Kabupaten Merauke, para guru, anggota komunitas, relawan, dan media massa.
 
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke Daniel Pauta menyampaikan, Kabupaten Merauke sejak lama bertekad memiliki wilayah bersih dan hijau. Dia mengatakan, masyarakat Merauke menyadari di wilayahnya tidak ada gunung, sedangkan wisatawan yang ke Merauke semakin banyak.
 
“Tapi kami punya sungai dan daratan yang luas. Indah untuk dilihat. Dengan GBBS ini kami juga bertekad untuk terus menjaga kebersihan dan keramahan masyarakat kepada para pendatang serta kami tetap menjaga NKRI,” ujar Daniel.
 
Menurut Daniel, budaya hidup bersih harus terus dikampanyekan. Kebiasaan menjaga kebersihan bisa dimulai dari keluarga. Puncak dari acara ini adalah membersihkan jalan sepanjang dua kilometer yang dimulai dari lokasi acara di Aula Kolese Pendidikan Guru (KPG) Khas Papua.
 
Kegiatan lainnya adalah pentas seni, menanam pohon, penyerahan atribut GBBS secara simbolis kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke. Acara juga diisi dengan sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental oleh Kemenko PMK dan gerakan Save Our Seas oleh Kemenko Maritim.
 
Sosialisasi tersebut untuk memberikan pemahaman dan partisipasi dalam mewujudkan GBBS dengan narasumber Asdep Warisan Budaya Kemenko PMK Pamuji Lestari membahas revolusi mental, Asdep Jejaring Inovasi Maritim Kemenko Maritim T.B. Rismunandar bicara tentang bersih pantai. Sedangkan dari Kementerian LHK Mahendro Sulisyo mengupas tentang pengelolaan sampah dan biopora.
 
Acara semakin meriah karena lomba yel-yel dan kuis berhadiah cendera mata khas revolusi Mental. Juara 1 lomba yel-yel adalah SMP Negeri Buti, juara 2 SMA KPG, dan juara 3 SD YPPK Biankuk. Dalam acara ini juga diberikan bantuan container sampah dari Dinas Lingkungan Hidup dan bantuan 1.000 pasang seragam sekolah dari Dinas Pendidikan dan Pengajaran kepada sekolah yang dinilai tidak mampu.
 
Pada malam penutupan, masyarakat Merauke diajak nonton film berjudul Sekolah Rimba dan Garuda 19.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan