Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito. Dok. Sekretariat Presiden
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito. Dok. Sekretariat Presiden

Satgas: Vaksin AstraZeneca Masih Tunggu Sertifikat Halal MUI

Nur Azizah • 12 Maret 2021 18:18
Jakarta: Sebanyak 1,1 juta vaksin covid-19 AstraZeneca belum dapat digunakan untuk program vaksinasi nasional. Vaksin AstraZeneca masih menunggu sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
 
"Masih mengikuti proses alokasi yang akan ditentukan oleh Kementerian Kesehatan dan sertifikat halal dari MUI," kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Jumat, 12 Maret 2021.
 
Wiku juga membantah isu vaksin AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah. Pembekuan darah tidak termasuk kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) vaksin.

Baca: Ada Laporan Pembekuan Darah, 3 Negara Tunda Vaksinasi AstraZeneca
 
Ia mengatakan 10 juta pengguna vaksin  AstraZeneca tidak menunjukkan adanya peningkatan risiko trombosit vena. Pemerintah bakal terus memantau KIPI vaksin asal Inggris itu.
 
Dia memastikan vaksin yang dipakai Indonesia aman. Namun, pemerintah bakal terus menyelidiki kebenaran kabar seputar isu vaksin yang dipakai Indonesia. "Kita akan terus pantau bila ada KIPI akan diambil langkah-langkah yang sesuai," ucap Wiku.
 
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat untuk Vaksin AstraZeneca pada Selasa, 9 Maret 2021. Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan EUA dikeluarkan setelah BPOM melakukan evaluasi keamanan, khasiat, dan mutu.
 
"Berdasarkan evaluasi tersebut serta pertimbangan manfaat dan risiko, BPOM telah menerbitkan persetujuan penggunaan masa darurat atau EUA dengan nomor EUA 2158100143A1," kata Penny dalam video konferensi, Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021.
 
Baca: BPOM: Efikasi Vaksin AstraZeneca 62,10%
 
Evaluasi dilakukan bersama Tim Ahli yang tergabung dalam Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) dan ahli terkait. Berdasarkan hasil uji klinik, pemberian Vaksin AstraZeneca duadosis dengan interval 4 hingga 12 minggu pada total 23.745 subjek dinyatakan aman dan dapat ditoleransi dengan baik.
 
Dari evaluasi khasiat, pemberian Vaksin AstraZeneca menunjukkan kemampuan yang baik dalam merangsang pembentukan antibodi. Baik pada populasi usia dewasa maupun lanjut usia.
 
Sementara evaluasi efek samping yang dilaporkan umumnya ringan dan sedang. Efek samping yang paling banyak adalah reaksi lokal seperti nyeri, kemerahan, gatal, dan pembengkakan.
 
"Ada juga reaksi sistemik yang ringan seperti kelalahan, meriang, nyeri otot, nyeri sendi, demam, mual dan muntah," ujar Penny.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan