Ilustrasi vaksinasi. Medcom.id/Christian
Ilustrasi vaksinasi. Medcom.id/Christian

Kemenkes Terbitkan Edaran Informasi Vaksin AstraZeneca, Ini Isinya

Theofilus Ifan Sucipto • 10 April 2021 09:43
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan vaksin covid-19 AstraZeneca mengandung virus flu biasa yang dimodifikasi. Namun, vaksin dipastikan efektif membentuk antibodi.
 
Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/II/841/2021 tentang Informasi Mengenai Vaksin Covid-19 AstraZeneca. Surat yang ditujukan kepada kepala dinas provinsi dan kabupaten/kota itu ditetapkan pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu pada 6 April 2021.
 
“Vaksin Covid-19 AstraZeneca adalah vaksin vektor adenoviral (rekombinan) yaitu mengandung virus flu biasa yang telah dimodifikasi sehingga tidak dapat bereplikasi/berkembang di dalam tubuh manusia, tetapi dapat menimbulkan respon kekebalan terhadap covid-19,” tulis surat edaran itu seperti dikutip Medcom.id, Sabtu, 10 April 2021.

Vaksin AstraZeneca telah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 22 Februari 2021. Artinya, BPOM menjamin vaksin aman dan berkualitas.
 
Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menyatakan vaksin penggunaan vaksin Astrazeneca bersifat mubah atau diperbolehkan. Indonesia telah mendapatkan dukungan vaksin COVIO-19 AstraZeneca dari Covax Facility.
 
“Vaksin tersebut telah mendapatkan WHO Emergency Use Listing (EUL),” tulis surat edaran itu.
 
Vaksin telah didistribusikan ke beberapa kabupaten/kota di 7 provinsi. Yakni, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Ogan Komering Ilir, Jakarta, dan Maluku. Vaksin juga didistribusikan untuk vaksinasi covid-19 personel TNI/Polri di seluruh provinsi.
 
Vaksin AstraZeneca yang telah didistribusikan tersebut memiliki tanggal kedaluwarsa 31 Mei 2021. Vaksin tersebut harus disimpan pada suhu dua hingga delapan derajat celcius. Vaksin dapat digunakan sampai enam jam setelah vial dibuka.
 
Vaksin diberikan kepada sasaran berusia minimal 18 tahun sebanyak dua dosis dengan 0,5 mililiter (ml) setiap suntikan. Interval pemberian vaksin antara tiap dosis 8 hingga 12 minggu.
 
Berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 16 Maret 2021, efikasi vaksin AstraZeneca terbaik didapatkan pada interval pemberian vaksin 12 minggu. Efikasi mencapai 76 persen.
 
Kemenkes juga membeberkan kontraindikasi vaksin AstraZeneca. Yakni, orang yang memiliki alergi terhadap vaksin atau komponen vaksin, serta orang dengan riwayat alergi berat/syok anafilaksis pada pemberian dosis pertama vaksin AstraZeneca.
 
Baca: Vaksinasi Covid-19 Kembali Dikebut Mei 2021 
 
Kemenkes menyatakan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) sangat umum terjadi. Namun, KIPI biasanya bersifat ringan berupa pusing, mual, nyeri otot (myalgia) , nyeri sendi (arthralgia), nyeri di tempat suntikan, kelelahan, malaise, dan demam.
 
“Apabila keluhan berlanjut, disarankan kepada peserta vaksinasi untuk segera menghubungi petugas kesehatan atau ke fasilitas pelayanan kesehatan,” bunyi surat edaran itu.
 
 

Pemerintah mengimbau penggunaan vaksin AstraZeneca bagi TNI/Polri dan lansia di seluruh provinsi dijalankan maksimal. Targetnya, penyuntikan vaksin AstraZeneca tahap 1 rampung sebelum 31 Mei 2021.
 
Petugas kesehatan wajib memberikan informasi dan edukasi kepada sasaran sebelum divaksin. Mulai dari manfaat vaksin, keluhan yang mungkin muncul setelah vaksinasi, hingga  apa yang harus dilakukan jika mengalami keluhan tersebut.

Vaksin untuk Indonesia 

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. 
 
Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, SLANK bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan