Jakarta: Sepuluh penyelam Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mendapat terapi hiperbarik, Selasa, 13 November 2018. Kepala Bidang DVI Polri Kombes Lisda Cancer menjelaskan total 48 anggota tim penyelam pencarian penumpang dan badan Lion Air PK-LQP sudah diterapi.
"Terdiri dari personel Polairud (Polisi Perairan dan Udara) 32 orang, relawan enam orang, dan Basarnas 10 orang ," ujar Lisda saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 14 November 2018.
Baca: Penyelam Basarnas Akan Diterapi di RS Polri
Vice Commander DVI RS Polri Kombes drg Triawan Marsudi menyebut pihaknya juga memantau kesehatan penyelam. Tim dokter harus mencegah kontaminasi penyakit karena mereka menyelam di tempat ditemukannya penumpang.
"Prinsipnya penyakit yang timbul akan kami terapi selain hiperbarik," tutur Triawan.
Baca: 38 Orang Tim Evakuasi Lion Air Dapat Terapi Hiperbarik
Terapi hiperbarik dilakukan untuk mencegah penyakit dekompresi. Penyakit ini muncul ketika penyelam yang masih kelebihan nitrogen, naik ke permukaan terlalu cepat. Perubahan tekanan yang terlalu cepat menimbulkan dekompresi bahkan menyebabkan kematian mendadak.
Sebelumnya, salah satu relawan penyelam Basarnas Syachrul Anto meninggal. Syachrul meninggal lantaran dekompresi.
Jakarta: Sepuluh penyelam Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mendapat terapi hiperbarik, Selasa, 13 November 2018. Kepala Bidang DVI Polri Kombes Lisda Cancer menjelaskan total 48 anggota tim penyelam pencarian penumpang dan badan Lion Air PK-LQP sudah diterapi.
"Terdiri dari personel Polairud (Polisi Perairan dan Udara) 32 orang, relawan enam orang, dan Basarnas 10 orang ," ujar Lisda saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 14 November 2018.
Baca: Penyelam Basarnas Akan Diterapi di RS Polri
Vice Commander DVI RS Polri Kombes drg Triawan Marsudi menyebut pihaknya juga memantau kesehatan penyelam. Tim dokter harus mencegah kontaminasi penyakit karena mereka menyelam di tempat ditemukannya penumpang.
"Prinsipnya penyakit yang timbul akan kami terapi selain hiperbarik," tutur Triawan.
Baca: 38 Orang Tim Evakuasi Lion Air Dapat Terapi Hiperbarik
Terapi hiperbarik dilakukan untuk mencegah penyakit dekompresi. Penyakit ini muncul ketika penyelam yang masih kelebihan nitrogen, naik ke permukaan terlalu cepat. Perubahan tekanan yang terlalu cepat menimbulkan dekompresi bahkan menyebabkan kematian mendadak.
Sebelumnya, salah satu relawan penyelam Basarnas Syachrul Anto meninggal. Syachrul meninggal lantaran dekompresi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)