Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin dan anggota Amirul Hajj 2018 (Foto:Dok.Kemenko PMK)
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin dan anggota Amirul Hajj 2018 (Foto:Dok.Kemenko PMK)

Tim Amirul Hajj 2018 Pastikan Penyelenggaraan Ibadah Haji Lancar

Anggi Tondi Martaon • 13 Agustus 2018 16:15
Jakarta: Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melalui Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Agus Sartono memantau langsung penyelenggaraan haji 2018 di Jeddah, Arab Saudi. 
 
Berdasarkan pengamatan, penyelenggaraan rukun Islam kelima itu dinilai lancar. Hal itu dilihat oleh Agus yang juga anggota Amirul Hajj 2018 bersama Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin. Di sana, mereka menyaksikan langsung berbagai perubahan pelayanan yang diberikan kepada jemaah semenjak turun dari pesawat. 
 
"Menyaksikan bagaimana kloter haji yang tiba bersamaan satu pesawat tidak perlu lagi menunggu koper. Proses keimigrasian pun berjalan lanjar dan hanya membutuhkan waktu satu jam. Padahal dalam penyelenggaraan sebelumnya, jemaah haji harus mengantri antara 4-5 jam," kata Agus dalam keterangan tertulis, Senin, 13 Agustus 2018.

Setelah turun dari pesawat, Agus mengungkapkan, rombongan jemaah langsung diarahkan menuju Mekkah. Hal lain yang menjadi perhatian seperti hotel, makanan, serta sarana transportasi mendapatkan kesan yang sangat positif dari jemaah haji Indonesia.
 
"Diharapkan mereka, semoga hingga kepulangan kloter terakhir kondisi baik itu berjalan lancar," kata dia.
 
Selain itu, koordinasi terus dilakukan oleh Amirul Hajj 2018 melalui Rakor Tim Haji di Dakker Mekkah pada 12 Agustus 2018, yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin. Berdasarkan Laporan Dirjen Haji Kemenag RI hingga 12 Agustus 2018, telah tiba 437 Kloter dari 511 Kloter dengan jumlah jemaah haji 175.923 orang. Jumlah petugas yang didatangkan sebanyak 2.185 orang. 
 
Sementara itu, Tim Kesehatan melaporkan jumlah jemaah yang meninggal berjumlah 54 orang. Angka ini turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 sebanyak 68 orang. 
 
"Pemerintah berharap tren perbaikan ini terus berlanjut hingga pasca Armina kelak," sebut dia. Selain itu, Agus juga menyinggung komitmen perbaikan pelayanan. Di antaranya melalui pengawasan kualitas kualitas makanan dilakukan secara ketat.
 
Berdasarkan pengawasan ketat yang dilakukan, tim menemukan menemukan bahan baku daging dan ayam yang tidak memenuhi standar. Makanan tersebut lalu dibuang. 
 
"Perusahaan penyedia pun kemudian diberikan sanksi," kata dia.
 
Selain bahan makanan, tim pengawas mengawasi dapur tempat pengolahan dan suhu makanan.  Bagi yang tidak memenuhi standar, maka pihak penyedia harus mengganti sesuai standar yang  ditetapkan.
 
"Langkah-langkah tersebut menunjukan bahwa berbagai masukan, saran dan perhatian dari Menko PMK saat mengadakan Rakor Persiapan bersama Menteri Agama dan Menteri Kesehatan bulan April 2018 benar-benar dilaksanakan," ujar dia.
 
Dengan berbagai temuan di atas, Agus menegaskan, perbaikan penyelenggaraan haji dari tahun ketahun mengalami peningkatan. "Hal ini bisa dilihat dari indeks kepuasan pelayanan haji yang terus meningkat," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan