Manado: Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan tujuh arahan penting untuk meningkatkan layanan kependudukan. Arahan ini disampaikan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) kabupaten/kota se-Indonesia yang diselenggarakan di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan tujuh arahan Mendagri ini berfokus pada peningkatan layanan dukcapil di setiap daerah. Ketujuh arahan tersebut adalah:
Membenahi seluruh sistem agar data yang dihasilkan akurat,
mempermudah rakyat mendapatkan layanan pendukcapilan,
menggunakan data dukcapil untuk perencanaan pembangunan dan mengeksekusi program-program pemerintahan,
jangan ada pungli
memperbaiki sumber daya manusia
mengembangkan talenta digital, dan
menciptakan iklim kompetitif.
"Agar lebih bersemengat, berikan reward and punishment," kata Zudan saat membacakan arahan Mendagri, dilansir dari Antara, Kamis, 9 Februari 2023.
Mengusung tema Digitalisasi Adminduk untuk Pelayanan Publik dan Pemilu 2024, Rakornas Dukcapil bertujuan menguatkan komitmen dan menyamakan persepsi jajaran Dukcapil dari pusat hingga ke daerah. Hal ini dilakukan guna mendukung kemudahan pelayanan publik dan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Rakornas ini juga diharapkan bisa mendorong integrasi dan digitalisasi data kependudukan dengan layanan publik lainnya. Rakornas juga diharapkan bisa menignkatkan kualitas layanan administrasi kependudukan di seluruh Indonesia.
"Jadi kita kumpulkan seluruh kepala dinas Dukcapil beserta sekretaris dinas dan kepala bidang di seluruh Indonesia. Kita lakukan konsolidasi secara menyeluruh," ujar Zudan.
Menurut Zudan, sasaran Dukcapil bukan sekadar berkontemplasi untuk menjelang Pemilu 2024, tetapi juga untuk mengumpulkan data yang lebih akurat. Baik untuk kebutuhan bantuan sosial hingga integrasi data untuk pendidikan dan beasiswa.
"Khusus untuk pemilu, kita akan turun jemput bola secara lebih masif ke lembaga pemasyarakatan, dan kelompok disabilitas. Kita juga datangi pulau terluar dan masyarakat adat. Setahun ini bergerak bareng jemput bola," kata Zudan.
Baca: Kemendagri Ingatkan Pemda Soal Penyusunan Laporan Keuangan yang Baik
Halau krisis multidimensi
Zudan mengatakan rakornas ini juga menjadi ajang persiapan menghadapi krisis multidimensi atau the perfect storm. Meliputi, inflasi yang tinggi, kontraksi ekonomi menuju pada resesi, hingga situasi geopolitik yang tidak pasti seiring dengan terjadinya perang Ukraina-Rusia.
Selain itu, saat ini terjadi 10 tren global sampai dengan tahun 2045 yang sering disebut dengan megatrend 2045. Perubahan tersebut berlangsung secara mendesak dan belum diketahui skala waktunya.
"Mewaspadai kondisi global tersebut pemerintah telah mengambil sejumlah langkah penting untuk penguatan perekonomian nasional. Dibarengi dengan penguatan birokrasi yang berkarakter dan kebijakan yang berdampak," kata dia.
Langkah ini diharapkan bisa mengantisipasi tantangan pembangunan ke depan. Seperti kompleksitas permasalahan publik, transformasi digital, kebijakan berbasis data dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), keterbukaan pemerintah, hingga pergeseran budaya dan orientasi kewilayahan.
Baca: 2 Juta Penduduk Pindah Domisili Sejak November 2020
Rakornas mengundang Ketua Komisi II DPR, Komisioner KPU Betty Idrus, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, pakar kebijakan publik Agus Bambagio, pakar kebijakan administrasi kependudukan, para pencetus inovasi layanan administrasi kependudukan tanda tangan elektronik dan kartu identitas anak, dan pejabat eselon II lingkup Ditjen Dukcapil.
Di sela rakornas juga dilakukan penandatanganan secara simbolik perjanjian kinerja yang merupakan janji para kepala dinas Dukcapil dengan dirjen Dukcapil untuk mencapai target yang ditetapkan pada 2023. Pada Rakornas ini juga diserahkan penghargaan Dukcapil Tahun 2023 kepada 29 penerima penghargaan dengan tujuh kategori, yakni Dukcapil Bisa Skala Nasional, Dukcapil Bisa di Papua, Dukcapil Hebat, Dukcapil Selaras, Mitra Dukcapil, Dukcapil Cerdas, dan Dukcapil Kolaboratif.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Manado: Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan tujuh arahan penting untuk meningkatkan layanan
kependudukan. Arahan ini disampaikan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) kabupaten/kota se-Indonesia yang diselenggarakan di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan tujuh arahan Mendagri ini berfokus pada peningkatan layanan dukcapil di setiap daerah. Ketujuh arahan tersebut adalah:
- Membenahi seluruh sistem agar data yang dihasilkan akurat,
- mempermudah rakyat mendapatkan layanan pendukcapilan,
- menggunakan data dukcapil untuk perencanaan pembangunan dan mengeksekusi program-program pemerintahan,
- jangan ada pungli
- memperbaiki sumber daya manusia
- mengembangkan talenta digital, dan
- menciptakan iklim kompetitif.
"Agar lebih bersemengat, berikan
reward and punishment," kata Zudan saat membacakan arahan Mendagri, dilansir dari
Antara, Kamis, 9 Februari 2023.
Mengusung tema Digitalisasi Adminduk untuk Pelayanan Publik dan Pemilu 2024, Rakornas Dukcapil bertujuan menguatkan komitmen dan menyamakan persepsi jajaran Dukcapil dari pusat hingga ke daerah. Hal ini dilakukan guna mendukung kemudahan pelayanan publik dan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Rakornas ini juga diharapkan bisa mendorong integrasi dan digitalisasi data kependudukan dengan layanan publik lainnya. Rakornas juga diharapkan bisa menignkatkan kualitas layanan administrasi kependudukan di seluruh Indonesia.
"Jadi kita kumpulkan seluruh kepala dinas Dukcapil beserta sekretaris dinas dan kepala bidang di seluruh Indonesia. Kita lakukan konsolidasi secara menyeluruh," ujar Zudan.
Menurut Zudan, sasaran Dukcapil bukan sekadar berkontemplasi untuk menjelang Pemilu 2024, tetapi juga untuk mengumpulkan data yang lebih akurat. Baik untuk kebutuhan bantuan sosial hingga integrasi data untuk pendidikan dan beasiswa.
"Khusus untuk pemilu, kita akan turun jemput bola secara lebih masif ke lembaga pemasyarakatan, dan kelompok disabilitas. Kita juga datangi pulau terluar dan masyarakat adat. Setahun ini bergerak bareng jemput bola," kata Zudan.
Baca: Kemendagri Ingatkan Pemda Soal Penyusunan Laporan Keuangan yang Baik
Halau krisis multidimensi
Zudan mengatakan rakornas ini juga menjadi ajang persiapan menghadapi krisis multidimensi atau
the perfect storm. Meliputi, inflasi yang tinggi, kontraksi ekonomi menuju pada resesi, hingga situasi geopolitik yang tidak pasti seiring dengan terjadinya perang Ukraina-Rusia.
Selain itu, saat ini terjadi 10 tren global sampai dengan tahun 2045 yang sering disebut dengan megatrend 2045. Perubahan tersebut berlangsung secara mendesak dan belum diketahui skala waktunya.
"Mewaspadai kondisi global tersebut pemerintah telah mengambil sejumlah langkah penting untuk penguatan perekonomian nasional. Dibarengi dengan penguatan birokrasi yang berkarakter dan kebijakan yang berdampak," kata dia.
Langkah ini diharapkan bisa mengantisipasi tantangan pembangunan ke depan. Seperti kompleksitas permasalahan publik, transformasi digital, kebijakan berbasis data dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), keterbukaan pemerintah, hingga pergeseran budaya dan orientasi kewilayahan.
Baca: 2 Juta Penduduk Pindah Domisili Sejak November 2020
Rakornas mengundang Ketua Komisi II DPR, Komisioner KPU Betty Idrus, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, pakar kebijakan publik Agus Bambagio, pakar kebijakan administrasi kependudukan, para pencetus inovasi layanan administrasi kependudukan tanda tangan elektronik dan kartu identitas anak, dan pejabat eselon II lingkup Ditjen Dukcapil.
Di sela rakornas juga dilakukan penandatanganan secara simbolik perjanjian kinerja yang merupakan janji para kepala dinas Dukcapil dengan dirjen Dukcapil untuk mencapai target yang ditetapkan pada 2023. Pada Rakornas ini juga diserahkan penghargaan Dukcapil Tahun 2023 kepada 29 penerima penghargaan dengan tujuh kategori, yakni Dukcapil Bisa Skala Nasional, Dukcapil Bisa di Papua, Dukcapil Hebat, Dukcapil Selaras, Mitra Dukcapil, Dukcapil Cerdas, dan Dukcapil Kolaboratif.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)