medcom.id, Jakarta: Tepat rasanya kata pepatah “Buku adalah jendela dunia.” Dan untuk 'membuka' jendela tersebut dilakukan dengan cara membaca buku, agar dapat mengetahui lebih banyak hal lagi tentang dunia yang belum diketahui sebelumnya. Sayangnya, minat membaca buku masyarakat Indonesia tergolong rendah.
Berdasarkan studi Most Literate Nation in the World yang dilakukan Central Connecticut State University pada 2016, Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61).
Melihat fakta tersebut, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui forum Kafe BCA V menggelar diskusi mengenai bagaimana budaya membaca perlu ditumbuhkan sedini mungkin. Ini sebagai wujud kontribusi BCA dalam membangun generasi muda Indonesia yang gemar membaca.
Hadir sebagai pembicara dalam forum Kafe BCA V adalah Kepala Perpustakaan Nasional RI Muh Syarif Bando, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Tjut Rifameutia Umar Ali, Dosen Sosiologi Universitas Indonesia Lucia Ratih Kusumadewi, dan Presenter “Kick Andy” Metro TV Andy F Noya, serta Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.
Mengambil tema "Membaca dari Generasi ke Generasi," Kafe BCA V membahas peran sentral perpustakaan dengan koleksi bukunya yang harus selalu diperbarui sebagai salah satu kunci menuju generasi muda Indonesia yang gemar membaca.
Sementara, dari sisi psikologis, kebiasaan bedtime story oleh orang tua kepada anaknya sangat bermanfaat dalam mendorong rasa ingin tahu yang berdampak positif dalam meningkatkan minat baca sejak usia dini. Dari sisi sosiologis, untuk meningkatkan kebiasaan membaca di Indonesia, perlu terlebih dahulu menanamkan persepsi, ketertarikan, dan kesadaran generasi muda akan manfaat membaca buku sebagai jendela dunia dan inspirasi kehidupan.
"Kondisi minat baca bangsa Indonesia saat ini mendorong BCA menggelar forum ini untuk mengkaji persepsi, kondisi, dan motivasi yang dapat ditanamkan untuk mendorong masyarakat, khususnya generasi muda agar gemar membaca," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, di Menara BCA, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017).
Jahja berharap Forum Kafe BCA V ini bermanfaat untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam memompa budaya gemar membaca di Indonesia. Sebab, persoalan rendahnya minat baca tak bisa dianggap remeh.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (Foto:InfoBCA)
"Minat baca bangsa Indonesia yang rendah merupakan masalah serius yang harus segera kita tanggapi bersama karena berhubungan dengan masa depan generasi muda Indonesia kelak di tengah pesatnya informasi dan pengetahuan yang berkembang dewasa ini," kata Jahja.
BCA berkomitmen menumbuhkan kembali semangat membaca di berbagai pelosok Indonesia. Oleh karena itu, BCA memperkenalkan dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan #BukuUntukIndonesia.
Gerakan berbagi ini bertujuan memberikan dan memperluas akses masyarakat terhadap buku. Melalui gerakan ini, BCA mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam memberikan akses buku sebagai sarana penunjang belajar terhadap anak-anak Indonesia.
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam gerakan #BukuUntukIndonesia, BCA menyediakan langkah yang mudah. Anda dapat memulainya dengan langkah kebaikan. Caranya kunjungi tautan https://bukuuntukindonesia.com/ lalu klik tombol "Berbagi". Dengan minimal Rp100 ribu Anda dapat sudah berpartisipasi dalam gerakan Buku Untuk Indonesia.
(Foto:InfoBCA)
Atas partisipasi Anda, BCA akan memberikan kaos apresiasi. Nantinya, dana yang terkumpul melalui gerakan #BukuUntukIndonesia itu akan dikonversi menjadi buku dan disalurkan ke sejumlah daerah di Indonesia.
"Besar harapan kami, gerakan #BukuUntukIndonesia dapat menginspirasi masyarakat luas untuk berbagi dan peduli kepada anak-anak di daerah yang masih terkendala akses ketersediaan buku yang memadai. Mari sebarkan buku ke penjuru negeri, untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," ucap Jahja.
medcom.id, Jakarta: Tepat rasanya kata pepatah “Buku adalah jendela dunia.” Dan untuk 'membuka' jendela tersebut dilakukan dengan cara membaca buku, agar dapat mengetahui lebih banyak hal lagi tentang dunia yang belum diketahui sebelumnya. Sayangnya, minat membaca buku masyarakat Indonesia tergolong rendah.
Berdasarkan studi Most Literate Nation in the World yang dilakukan Central Connecticut State University pada 2016, Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61).
Melihat fakta tersebut, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui forum Kafe BCA V menggelar diskusi mengenai bagaimana budaya membaca perlu ditumbuhkan sedini mungkin. Ini sebagai wujud kontribusi BCA dalam membangun generasi muda Indonesia yang gemar membaca.
Hadir sebagai pembicara dalam forum Kafe BCA V adalah Kepala Perpustakaan Nasional RI Muh Syarif Bando, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Tjut Rifameutia Umar Ali, Dosen Sosiologi Universitas Indonesia Lucia Ratih Kusumadewi, dan Presenter “Kick Andy” Metro TV Andy F Noya, serta Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.
Mengambil tema "Membaca dari Generasi ke Generasi," Kafe BCA V membahas peran sentral perpustakaan dengan koleksi bukunya yang harus selalu diperbarui sebagai salah satu kunci menuju generasi muda Indonesia yang gemar membaca.
Sementara, dari sisi psikologis, kebiasaan
bedtime story oleh orang tua kepada anaknya sangat bermanfaat dalam mendorong rasa ingin tahu yang berdampak positif dalam meningkatkan minat baca sejak usia dini. Dari sisi sosiologis, untuk meningkatkan kebiasaan membaca di Indonesia, perlu terlebih dahulu menanamkan persepsi, ketertarikan, dan kesadaran generasi muda akan manfaat membaca buku sebagai jendela dunia dan inspirasi kehidupan.
"Kondisi minat baca bangsa Indonesia saat ini mendorong BCA menggelar forum ini untuk mengkaji persepsi, kondisi, dan motivasi yang dapat ditanamkan untuk mendorong masyarakat, khususnya generasi muda agar gemar membaca," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, di Menara BCA, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017).
Jahja berharap Forum Kafe BCA V ini bermanfaat untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam memompa
budaya gemar membaca di Indonesia. Sebab, persoalan rendahnya minat baca tak bisa dianggap remeh.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (Foto:InfoBCA)
"Minat baca bangsa Indonesia yang rendah merupakan masalah serius yang harus segera kita tanggapi bersama karena berhubungan dengan masa depan generasi muda Indonesia kelak di tengah pesatnya informasi dan pengetahuan yang berkembang dewasa ini," kata Jahja.
BCA berkomitmen menumbuhkan kembali semangat membaca di berbagai pelosok Indonesia. Oleh karena itu, BCA memperkenalkan dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan
#BukuUntukIndonesia.
Gerakan berbagi ini bertujuan memberikan dan memperluas akses masyarakat terhadap buku. Melalui gerakan ini, BCA mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam memberikan akses buku sebagai sarana penunjang belajar terhadap anak-anak Indonesia.
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam gerakan #BukuUntukIndonesia, BCA menyediakan langkah yang mudah. Anda dapat memulainya dengan langkah kebaikan. Caranya kunjungi tautan
https://bukuuntukindonesia.com/ lalu klik tombol "Berbagi". Dengan minimal Rp100 ribu Anda dapat sudah berpartisipasi dalam gerakan Buku Untuk Indonesia.
(Foto:InfoBCA)
Atas partisipasi Anda, BCA akan memberikan kaos apresiasi. Nantinya, dana yang terkumpul melalui gerakan #BukuUntukIndonesia itu akan dikonversi menjadi buku dan disalurkan ke sejumlah daerah di Indonesia.
"Besar harapan kami, gerakan #BukuUntukIndonesia dapat menginspirasi masyarakat luas untuk berbagi dan peduli kepada anak-anak di daerah yang masih terkendala akses ketersediaan buku yang memadai. Mari sebarkan buku ke penjuru negeri, untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," ucap Jahja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)