medcom.id, Jakarta: Posko antemortem korban Kapal Motor (KM) Zahro Express di Rumah Sakit Polri Kramat Jati masih didatangi keluarga korban. Budi Permana salah satunya. Warga Majalengka itu mencari informasi empat anggota keluarganya yang masih hilang.
Budi menjelaskan, keluarganya yang ikut menumpang KM Zahro ada sembilan orang. Lima orang selamat dari insiden itu, mereka adalah Abdan Sakuro, Vayola, Viona Azahra, Regina Febriani, dan Piping Firman.
Sedangkan, empat lainnya masih dalam proses identifikasi. Masing-masing Muhammad Bunyamin, Lin Herlina, Fahira Azahra, dan Iis Ismawati.
Menurut Budi, keluarga terus berkomunikasi dengan pihak rumah sakit dan tim DVI. Saat ini, keluarga masih melengkapi berkas yang diminta pihak rumah sakit.
"Tim DVI minta semua yang bisa membantu, tanda fisik, foto yang keliatan gigi, dan cap jari," bebernya.
(Baca: Cak Imin Desak DPR Bentuk Pansus KM Zahro)
Budi berkisah, seluruh keluarganya yang berada di KM Zahro itu berniat menghabiskan liburan Tahun Baru di Kepulauan Seribu. Sayangnya, liburan itu gagal karena kapal terbakar saat bertolak dari Pelabuhan Muara Angke.
Kapal Zahro tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu terbakar pada 1 Januari. Kapal diduga terbakar karena mengalami masalah pada mesin.
Informasi dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, kapal terbakar pada pukul 08.30 WIB. Sebanyak 23 orang ditemukan meninggal.
(Baca: Satu Korban Tewas Kapal Zahro Express Tengah Hamil 3 Bulan)
medcom.id, Jakarta: Posko antemortem korban Kapal Motor (KM) Zahro Express di Rumah Sakit Polri Kramat Jati masih didatangi keluarga korban. Budi Permana salah satunya. Warga Majalengka itu mencari informasi empat anggota keluarganya yang masih hilang.
Budi menjelaskan, keluarganya yang ikut menumpang KM Zahro ada sembilan orang. Lima orang selamat dari insiden itu, mereka adalah Abdan Sakuro, Vayola, Viona Azahra, Regina Febriani, dan Piping Firman.
Sedangkan, empat lainnya masih dalam proses identifikasi. Masing-masing Muhammad Bunyamin, Lin Herlina, Fahira Azahra, dan Iis Ismawati.
Menurut Budi, keluarga terus berkomunikasi dengan pihak rumah sakit dan tim DVI. Saat ini, keluarga masih melengkapi berkas yang diminta pihak rumah sakit.
"Tim DVI minta semua yang bisa membantu, tanda fisik, foto yang keliatan gigi, dan cap jari," bebernya.
(Baca: Cak Imin Desak DPR Bentuk Pansus KM Zahro)
Budi berkisah, seluruh keluarganya yang berada di KM Zahro itu berniat menghabiskan liburan Tahun Baru di Kepulauan Seribu. Sayangnya, liburan itu gagal karena kapal terbakar saat bertolak dari Pelabuhan Muara Angke.
Kapal Zahro tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu terbakar pada 1 Januari. Kapal diduga terbakar karena mengalami masalah pada mesin.
Informasi dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, kapal terbakar pada pukul 08.30 WIB. Sebanyak 23 orang ditemukan meninggal.
(Baca: Satu Korban Tewas Kapal Zahro Express Tengah Hamil 3 Bulan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)