Jakarta: Selama sepuluh tahun menjabat, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sukses mencapai pemerataan pembangunan di Indonesia.
Pembangunan infrastruktur dasar, khususnya di sektor bendungan, irigasi, dan konektivitas jalan sangat gencar dilakukan dalam 10 tahun terakhir pemerintahan. Pembangunan tersebut langsung digenjot sejak pertama kali pemerintahan Presiden RI Jokowi memulai kebijakannya pada tahun 2014.
Dalam pidato Nota Keuangan di tahun terakhir pemerintahannya, Presiden Jokowi menggarisbawahi capaian pembangunan selama 10 tahun terakhir di antaranya pembangunan dalam bidang infrastruktur.
Mulai dari pembangunan 1,9 juta meter jembatan desa, 366 ribu km jalan desa, 2.700 km jalan tol, 43 bendungan, 1,1 juta hektare jaringan irigasi, 27 bandara baru di berbagai daerah, perluasan dan modernisasi pelabuhan laut, hingga pembangunan jalur kereta api baru dan peningkatan jalur yang sudah ada.
Konektivitas antarwilayah juga diperkuat dengan pembangunan jalur Trans-Papua, Trans-Kalimantan, dan Trans-Sumatra. Jalur-jalur tersebut dirancang untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang selama ini terisolasi, sehingga pembangunan merata atau Indonesiasentris.
Baca juga: Jurus Jokowi 10 Tahun Terakhir hingga Ekonomi Indonesia Mampu Bertahan di Tengah Badai Pandemi Covid-19
Pembangunan infrastruktur dasar ini menjadi salah satu strategi utama dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Visi Indonesia Emas 2045 merupakan panduan untuk mewujudkan Negara Nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan.
Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
Transformasi infrastruktur Indonesia dalam 10 tahun terakhir adalah adanya pemerataan pembangunan dari Sabang sampai Merauke. Pemerataan pembangunan ini sangat berdampak bagi peningkatan konektivitas pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Selama 10 tahun terakhir, pemerintahan Presiden Jokowi berhasil membangun IKN, Jalan Tol, Bandara & Pelabuhan, Bendungan, serta Jaringan Kereta Api.
IKN Nusantara
Ilustrasi IKN Nusantara
Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi salah satu proyek besar dalam sepuluh tahun pembangunan infrastruktur di era Presiden Jokowi. Berlokasi di Kalimantan Timur, proyek ini menjadi simbol transformasi Indonesia menuju negara yang lebih modern.
IKN Nusantara bakal menjadi pusat pemerintahan menggantikan Jakarta. Pemerintah pun berharap perpindahan ini dapat mengurangi ketimpangan pembangunan antara Pulau Jawa dan pulau-pulau lain di Indonesia.
Jokowi mengatakan adanya pertumbuhan ekonomi yang signifikan di seluruh Pulau Kalimantan sebelum dan sesudah kehadiran IKN.
"Coba dicek di BI Kalimantan Timur, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama berapa persen tahun ini, kuartal kedua berapa persen. Artinya pembangunan ini sudah berdampak pada wilayah sekitar IKN. Terakhir setahu saya, sudah di atas 7 persen lebih sedikit. Tinggi sekali," kata Jokowi di IKN, Kalimantan Timur, Senin, 29 Juli 2024.
Jalan Tol
Ilustrasi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Foto: Dok istimewa
Selama 10 tahun terakhir, Presiden Joko Widodo telah banyak membangun infrastruktur jalan, khususnya jalan tol yang menjadi konektivitas antar wilayah di Indonesia. Terakhir, Jokowi meresmikan jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi Tebing Tinggi-Indrapura dan Tol Indrapura-Kisaran Seksi Indrapura-Lima Puluh di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatra Utara.
Presiden mengatakan kedua ruas jalan tol tersebut akan meningkatkan konektivitas kawasan ke pariwisata di Danau Toba, Sumatera Utara dan kecepatan logistik ke Pelabuhan Kuala Tanjung serta Kawasan Ekonomi Eksklusif (KEK) Saemangke.
Tak hanya itu, di tahun 2022 Jokowi juga berhasil membangun tol Trans Jawa yang kian memudahkan konektivitas rakyat di antar wilayah Pulau Jawa dan luar pulau Jawa, seperti Bali hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga: Transformasi Signifikan Ekonomi Indonesia Satu Dekade Terakhir
Bandara, Pelabuhan, dan Jaringan Kereta Api
Pelabuhan Internasional Patimban, di Subang, Jawa Barat - - Foto: dok Kemenhub
Di bawah kepemimpinan Jokowi, dalam 10 tahun terakhir Kemenhub sudah membangun 521 infrastruktur sektor transportasi. Baik itu transportasi darat, udara, laut, maupun perkeretaapian.
Di sektor transportasi udara, dalam 10 tahun terakhir Kemenhub sudah membangun 27 bandar udara baru dan merehabilitasi 64 bandara. Total saat ini sudah ada 91 bandar udara beroperasi di Indonesia.
Di sektor transportasi laut pihaknya sudah membangun 28 pelabuhan baru serta merehabilitasi 165 pelabuhan. Dengan begitu, total saat ini Indonesia memiliki 193 pelabuhan.
Pemerintahan Presiden Jokowi juga sudah membangun 55 jalur KA dan melakukan peningkatan/rehabilitasi 25 jalur KA. Total ada sekitar 80 jalur kereta api.
Di luar itu, terdapat capaian-capaian lain seperti terbangunnya MRT Jakarta, Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, penambahan jalur Tol Laut dan jumlah armada kapal pengangkut di RI.
Semua capaian ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian RI. Hal ini salah satunya terlihat dari jumlah penerima negara bukan pajak (PNBP) yang meningkatkan lebih dari 10 kali lipat dalam 10 tahun terakhir.
Bendungan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Pamukkulu di Takalar, Sulawesi Selatan. Foto: Dok Setpres
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR selama 10 tahun terakhir kepemimpinan Jokowi telah banyak yang selesai. Salah satunya ialah bendungan. Tercatat, dari target 61 bendungan, sebanyak 43 bendungan telah selesai untuk menjamin ketersediaan air dan ketahanan pangan nasional. Tahun ini ada 13 bendungan lagi selesai sisa 5 bendungan selesai awal 2025.
Dengan tambahan bendungan selesai ini telah menambah daerah irigasi premium sebesar 396 ribu hektar, tambahan air baku 52.000 liter/detik dan potensi PLTA sebesar 255 MW. Khusus untuk daerah irigasi, telah dilaksanakan pembangunan bendung dan jaringan irigasi baru seluas 1.18 juta hektar, serta dilaksanakan rehabilitasi bendung dan jaringan irigasi eksisting seluas 4.38 juta hektar (dari total 7.5 juta hektar sawah) pada 2014 hingga 2024.
Jakarta: Selama sepuluh tahun menjabat, pemerintahan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sukses mencapai pemerataan pembangunan di Indonesia.
Pembangunan infrastruktur dasar, khususnya di sektor bendungan, irigasi, dan konektivitas jalan sangat gencar dilakukan dalam 10 tahun terakhir pemerintahan. Pembangunan tersebut langsung digenjot sejak pertama kali pemerintahan Presiden RI Jokowi memulai kebijakannya pada tahun 2014.
Dalam pidato Nota Keuangan di tahun terakhir pemerintahannya, Presiden Jokowi menggarisbawahi capaian pembangunan selama 10 tahun terakhir di antaranya pembangunan dalam bidang infrastruktur.
Mulai dari pembangunan 1,9 juta meter jembatan desa, 366 ribu km jalan desa, 2.700 km jalan tol, 43 bendungan, 1,1 juta hektare jaringan irigasi, 27 bandara baru di berbagai daerah, perluasan dan modernisasi pelabuhan laut, hingga pembangunan jalur kereta api baru dan peningkatan jalur yang sudah ada.
Konektivitas antarwilayah juga diperkuat dengan pembangunan jalur Trans-Papua, Trans-Kalimantan, dan Trans-Sumatra. Jalur-jalur tersebut dirancang untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang selama ini terisolasi, sehingga pembangunan merata atau Indonesiasentris.
Pembangunan infrastruktur dasar ini menjadi salah satu strategi utama dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Visi Indonesia Emas 2045 merupakan panduan untuk mewujudkan Negara Nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan.
Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
Transformasi infrastruktur Indonesia dalam 10 tahun terakhir adalah adanya pemerataan pembangunan dari Sabang sampai Merauke. Pemerataan pembangunan ini sangat berdampak bagi peningkatan konektivitas pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Selama 10 tahun terakhir, pemerintahan Presiden Jokowi berhasil membangun IKN, Jalan Tol, Bandara & Pelabuhan, Bendungan, serta Jaringan Kereta Api.
IKN Nusantara
Ilustrasi IKN Nusantara
Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi salah satu proyek besar dalam sepuluh tahun pembangunan infrastruktur di era Presiden Jokowi. Berlokasi di Kalimantan Timur, proyek ini menjadi simbol transformasi Indonesia menuju negara yang lebih modern.
IKN Nusantara bakal menjadi pusat pemerintahan menggantikan Jakarta. Pemerintah pun berharap perpindahan ini dapat mengurangi ketimpangan pembangunan antara Pulau Jawa dan pulau-pulau lain di Indonesia.
Jokowi mengatakan adanya pertumbuhan ekonomi yang signifikan di seluruh Pulau Kalimantan sebelum dan sesudah kehadiran IKN.
"Coba dicek di BI Kalimantan Timur, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama berapa persen tahun ini, kuartal kedua berapa persen. Artinya pembangunan ini sudah berdampak pada wilayah sekitar IKN. Terakhir setahu saya, sudah di atas 7 persen lebih sedikit. Tinggi sekali," kata Jokowi di IKN, Kalimantan Timur, Senin, 29 Juli 2024.
Jalan Tol
Ilustrasi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Foto: Dok istimewa
Selama 10 tahun terakhir, Presiden Joko Widodo telah banyak membangun infrastruktur jalan, khususnya jalan tol yang menjadi konektivitas antar wilayah di Indonesia. Terakhir, Jokowi meresmikan jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi Tebing Tinggi-Indrapura dan Tol Indrapura-Kisaran Seksi Indrapura-Lima Puluh di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatra Utara.
Presiden mengatakan kedua ruas jalan tol tersebut akan meningkatkan konektivitas kawasan ke pariwisata di Danau Toba, Sumatera Utara dan kecepatan logistik ke Pelabuhan Kuala Tanjung serta Kawasan Ekonomi Eksklusif (KEK) Saemangke.
Tak hanya itu, di tahun 2022 Jokowi juga berhasil membangun tol Trans Jawa yang kian memudahkan konektivitas rakyat di antar wilayah Pulau Jawa dan luar pulau Jawa, seperti Bali hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bandara, Pelabuhan, dan Jaringan Kereta Api
Pelabuhan Internasional Patimban, di Subang, Jawa Barat - - Foto: dok Kemenhub
Di bawah kepemimpinan Jokowi, dalam 10 tahun terakhir Kemenhub sudah membangun 521 infrastruktur sektor transportasi. Baik itu transportasi darat, udara, laut, maupun perkeretaapian.
Di sektor transportasi udara, dalam 10 tahun terakhir Kemenhub sudah membangun 27 bandar udara baru dan merehabilitasi 64 bandara. Total saat ini sudah ada 91 bandar udara beroperasi di Indonesia.
Di sektor transportasi laut pihaknya sudah membangun 28 pelabuhan baru serta merehabilitasi 165 pelabuhan. Dengan begitu, total saat ini Indonesia memiliki 193 pelabuhan.
Pemerintahan Presiden Jokowi juga sudah membangun 55 jalur KA dan melakukan peningkatan/rehabilitasi 25 jalur KA. Total ada sekitar 80 jalur kereta api.
Di luar itu, terdapat capaian-capaian lain seperti terbangunnya MRT Jakarta, Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, penambahan jalur Tol Laut dan jumlah armada kapal pengangkut di RI.
Semua capaian ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian RI. Hal ini salah satunya terlihat dari jumlah penerima negara bukan pajak (PNBP) yang meningkatkan lebih dari 10 kali lipat dalam 10 tahun terakhir.
Bendungan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Pamukkulu di Takalar, Sulawesi Selatan. Foto: Dok Setpres
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR selama 10 tahun terakhir kepemimpinan Jokowi telah banyak yang selesai. Salah satunya ialah bendungan. Tercatat, dari target 61 bendungan, sebanyak 43 bendungan telah selesai untuk menjamin ketersediaan air dan ketahanan pangan nasional. Tahun ini ada 13 bendungan lagi selesai sisa 5 bendungan selesai awal 2025.
Dengan tambahan bendungan selesai ini telah menambah daerah irigasi premium sebesar 396 ribu hektar, tambahan air baku 52.000 liter/detik dan potensi PLTA sebesar 255 MW. Khusus untuk daerah irigasi, telah dilaksanakan pembangunan bendung dan jaringan irigasi baru seluas 1.18 juta hektar, serta dilaksanakan rehabilitasi bendung dan jaringan irigasi eksisting seluas 4.38 juta hektar (dari total 7.5 juta hektar sawah) pada 2014 hingga 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)