Jakarta: Masyarakat diminta mengenali penyebaran hoaks di Tanah Air. Salah satunya mewaspadai embel-embel yang menyertai suatu informasi, misalnya imbalan dan sebagainya.
"Serta karena suatu berita ditemukan berulang-ulang di WhatsApp dan media sosial,” kata tenaga ahli Menteri Komunikasi dan Informatikan bidang Tata Kelola dan Budaya Digital Donny Budi Utoyo dalam diskusi daring bertajuk 'Basmi Hoaks Covid-19' yang dikutip pada Senin, 13 September 2021.
Menurut dia, masyarakat bisa menangkal informasi bohong itu dengan mengecek terlebih dahulu kebenarannya. Sehingga, tak langsung menyebar hoaks ke orang lain.
Baca: Tangkal Hoaks, Dewan Pers Siapkan Situs Cek Kredibilitas Media Massa
Donny menyebut pengecekan bisa dilakukan dengan mengakses laman web s.id/cekhoaks. Jika sudah menemukan kebenaran informasi itu, masyarakat tak perlu menyebarkan hal tersebut.
“Berita hoaks cukup dilawan dengan tidak menyebarkannya,” tegas Donny.
Di sisi lain, pelaku startup di bidang kesehatan juga berkomitmen berkolaborasi dengan pemerintah di tengah pandemi. Terutama, dalam memberikan informasi akurat kepada masyarakat.
Founder ProSehat, G Bimantoro, mengatakan pihaknya konsisten berkolaborasi dengan pemerintah untuk menangkal hoaks terkait covid-19. Masyarakat bisa mengakses telekonsultasi melalui webchat dan WhatsApp ProSehat.
"ProSehat hadir untuk menjembatani persoalan tersebut dengan membuka layanan kesehatan virtual terintegrasi antara telekonsultasi dokter dengan kunjungan langsung untuk pemeriksaan covid-19," kata Bimantoro.
Menurut dia, inovasi informasi dan layanan kesehatan sangat dibutuhkan di tengah pandemi. Sebab, aktivitas dan kegiatan masyarakat dibatasi untuk mengurangi risiko penularan covid-19.
Pihaknya mengadopsi teknologi telehealth connected devices. Alat berbasis internet itu terhubung dengan telekonsultasi dokter.
“Telehealth connected devices penting sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan virtual terintegrasi," ujar Bimantoro.
Menurut dia, inovasi terus dilakukan dengan menggandeng mitra guna memudahkan pelayanan kesehatan. Masyarakat diminta tak khawatir dengan kualitas layanan, karena semua mitra yang diajak memiliki izin resmi.
Jakarta: Masyarakat diminta mengenali penyebaran
hoaks di Tanah Air. Salah satunya mewaspadai embel-embel yang menyertai suatu informasi, misalnya imbalan dan sebagainya.
"Serta karena suatu berita ditemukan berulang-ulang di WhatsApp dan media sosial,” kata tenaga ahli Menteri Komunikasi dan Informatikan bidang Tata Kelola dan Budaya Digital Donny Budi Utoyo dalam diskusi daring bertajuk 'Basmi Hoaks
Covid-19' yang dikutip pada Senin, 13 September 2021.
Menurut dia, masyarakat bisa menangkal informasi bohong itu dengan mengecek terlebih dahulu kebenarannya. Sehingga, tak langsung menyebar hoaks ke orang lain.
Baca:
Tangkal Hoaks, Dewan Pers Siapkan Situs Cek Kredibilitas Media Massa
Donny menyebut pengecekan bisa dilakukan dengan mengakses laman web s.id/cekhoaks. Jika sudah menemukan kebenaran informasi itu, masyarakat tak perlu menyebarkan hal tersebut.
“Berita hoaks cukup dilawan dengan tidak menyebarkannya,” tegas Donny.
Di sisi lain, pelaku startup di bidang kesehatan juga berkomitmen berkolaborasi dengan pemerintah di tengah pandemi. Terutama, dalam memberikan informasi akurat kepada masyarakat.
Founder ProSehat, G Bimantoro, mengatakan pihaknya konsisten berkolaborasi dengan pemerintah untuk menangkal hoaks terkait covid-19. Masyarakat bisa mengakses telekonsultasi melalui webchat dan WhatsApp ProSehat.
"ProSehat hadir untuk menjembatani persoalan tersebut dengan membuka layanan kesehatan virtual terintegrasi antara telekonsultasi dokter dengan kunjungan langsung untuk pemeriksaan covid-19," kata Bimantoro.
Menurut dia, inovasi informasi dan layanan kesehatan sangat dibutuhkan di tengah pandemi. Sebab, aktivitas dan kegiatan masyarakat dibatasi untuk mengurangi risiko penularan covid-19.
Pihaknya mengadopsi teknologi
telehealth connected devices. Alat berbasis internet itu terhubung dengan telekonsultasi dokter.
“Telehealth connected devices penting sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan virtual terintegrasi," ujar Bimantoro.
Menurut dia, inovasi terus dilakukan dengan menggandeng mitra guna memudahkan pelayanan kesehatan. Masyarakat diminta tak khawatir dengan kualitas layanan, karena semua mitra yang diajak memiliki izin resmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)