Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, memimpin kegiatan bersih pantai di kawasan Pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Sabtu, 12 Maret 2022. Foto: KLHK
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, memimpin kegiatan bersih pantai di kawasan Pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Sabtu, 12 Maret 2022. Foto: KLHK

Sampah Laut Didominasi Plastik yang Dibuang dari Daratan

Atalya Puspa • 12 Maret 2022 19:57
Tangerang: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan sampah yang mendominasi laut Indonesia pada 2021 adalah sampah plastik. Sampah plastik yang memiliki kepadatan tertinggi ini mendominasi 44 persen sampah laut. 
 
Sampah kedua terbanyak adalah sampah jenis kaca dan keramik sebesar 15 persen. Temuan ini berdasarkan pemantauan KLHK di 23 provinsi, 24 kabupaten/kota, dan 46 pantai.
 
"Sampah yang bermuara di pesisir dan laut ini sekitar 80 persen berasal dari daratan," kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, saat memimpin kegiatan bersih pantai atau coastal clean up di kawasan Pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Sabtu, 12 Maret 2022. 

Alue Dohong melanjutkan, sampah plastik yang dijumpai di suatu lokasi pesisir dan laut juga bersifat lintas batas wilayah administrasi  atau trans-boundaries. Dapat berpindah dari satu wilayah pesisir ke wilayah pesisir lainnya mengikuti pola arus laut.  
 
"Sampah plastik dari laut Australia, misalnya. Bisa saja masuk ke Indonesia atau sebaliknya. Begitu juga sampah dari Malaysia dapat masuk ke Indonesia dan sebaliknya," kata dia.
 
Baca: KLHK Mulai Siapkan Langkah Mengantisipasi Karhutla
 
Tantangan lainnya, sampah plastik sulit terurai oleh mikroorganisme air. Jadi, butuh waktu sangat lama untuk menghancurkan sampah plastik di laut.
 
"Oleh karena itu, penanganannya harus menyeluruh dari hulu hingga hilir. Didukung kerja-kerja pentahelix dan kolaborasi yang sifatnya kolektif," ujar dia.
 
Kegiatan bersih pantai berlangsung bersamaan di tujuh tempat di Indonesia. Alue Dohong mengatakan kegiatan ini jangan hanya parsial, tetapi harus menjadi gerakan nasional yang terus-menerus. 
 
"Mengapa? Karena masalah sampah laut, terutama sampah plastik, menjadi persoalan global. Sampah plastik tidak mengenal batas administratif, tapi terus mengalir dibawa gelombang air," katanya. 
 
Alue Dohong mengatakan penegakan hukum terhadap para pelanggar pembuangan sampah harus digencarkan. Ke depan, sampah di setiap kabupaten atau kota pun harus diolah, bukan lagi di buang ke tempat pembuangan sampah terbuka.
 
Baca: Ubah Pola Pengelolaan Sampah, Warga DKI Diajak Terapkan Kupilah
 
Kegiatan bersih pantai atau coastal clean up merupakan rangkaian agenda Peringatan Hari Bakti Rimbawan Tahun 2022. Kegiatan ini sekaligus untuk menyongsong Presidensi G20 Indonesia.
 
"Kegiatan bersih pantai ini merupakan bagian upaya kita menumbuhkan kesadaran semua pihak, supaya terus membersihkan pantai kita agar bebas dari polusi plastik dan polutan lain," kata Alue Dohong.
 
Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) III, PT PLN, PT PJB, pelajar, dan masyarakat sekitar. Turut hadir dalam kegiatan, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Sigit Reliantoro; Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Laksmi Dhewanthi; Kepala Badan Standardisasi Instrumen LHK, Ary Sudijanto; Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam; SAM Bidang Industri dan Perdagangan Internasional; Eselon II KLHK; dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan